Happy Reading gaiss🦋
----
Cukup lama mereka berpandangan, sampai akhirnya sebuah suara terdengar.
"Eh, kalian udah sampai,"
Ya, itu bunda Rigel.
Rintik menundukan sedikit pandangannya saat matanya berhasil saling menatap dengan bunda Rigel. Ah, kenapa juga Rintik jadi takut? Dan kenapa ia jadi mau menuruti untuk datang kesini? Padahal dia kan bukan siapa-siapa Rigel.
"Harusnya tadi gak gue iyain anjir," -Rintik.
"Udah bun, assalamu'alaikum," ujar Rigel sembari menyalami tangan bundanya.
"Waalaikumsalam, masuk dulu yuk," ajak sang bunda.
Rintik ditarik Rigel untuk masuk ke dalam rumahnya. Oke kali ini Rintik memilih untuk menurut saja, takut-takut benar-benar membuat ibu Rigel ini marah.
"Gue ganti baju dulu, lo makan duluan aja sama bunda," ujar Rigel.
"Dih, siapa juga yang nungguin lo," jawab Rintik ketus.
"Yakin nih? Ya gapapa sih kalo gue gak ikut, jadi kalo lo ditanya-tanya sama bunda gue gausah ikutan jawab. Beres," ujar Rigel.
"Ish lo tuh ya?! Nyebelin banget sumpah, yaudah buruan sana! Lama tau gak!" kesal Rintik.
"Oke wait," jawab Rigel yang langsung berlari menuju kamarnya.
Rintik melihat-lihat ruangan ini, ia berada di ruang tengah sepertinya. Saat kakinya membawanya ke arah lemari kaca yang menampilkan banyak barang, maniknya tidak sengaja melihat foto Rigel dengan seorang perempuan. Cantik, tapi siapa? Apa itu pacar Rigel? Jika itu pacarnya, kenapa Rigel tenang sekali membawa Rintik ke rumah dia.
Rintik kembali melangkahkan kakinya melihat beberapa pajangan foto disini. Ada satu foto keluarga dengan bingkai besar yang di tempel di atas tembok, yang Rintik yakini itu berisi Rigel, ibunya yang sedang menggendong Rissa, dan ayah Rigel? Ya, Rintik rasa begitu.
"Udah liatin foto gue nya?" tanya Rigel yang entah kapan datangnya.
Rintik menghela nafas sabar, Rigel seperti setan jika datang tiba-tiba begini.
"Bisa gak sih gausah ngagetin?! Lagian gue gak lagi liatin foto lo kok kepedean lo jadi orang," jawab Rintik.
"Iya deh iya, orang ganteng ngalah," ucap Rigel.
Apa katanya? Orang ganteng? Ish, kepedean sekali. Tapi tunggu, kenapa Rigel jadi banyak bacot sekali, seperti bukan Rigel.
"Lo kok jadi banyak bacot sih?" tanya Rintik.
"Ya karena nyatana gue emang banyak bacot, puas lo?" ujar Rigel.
"Gak jelas lo,"
"Kak, sini makan dulu udah mateng makanannya," teriak sang bunda dari arah dapur.
"Denger kan? Yaudah yuk,"
Disinilah Rintik sekarang. Duduk di kursi meja makan dengan banyak sekali hidangan di depannya. Ada tumis udang buncis, tumis kangkung, tempe tahu, ikan, ayam, telur bulat balado, cumi-cumi sambal ijo, sayur bayam dan sop brokoli untuk Rissa.
"Ayo dong dimakan makanannya," ujar bundanya Rigel.
Rintik diam memandang makanan sebanyak ini di depannya. Ia sudah lama sekali tidak makan masakan rumahan, biasanya jika makan ia membeli makanan cepat saji atau hanya dengan telur dadar yang dibuat alakadarnya. Kadang juga ia membeli tempe di warung dan menggorengnya sendiri.
DU LIEST GERADE
• R I N T I K • [ END] proses revisi
JugendliteraturJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!! CERITA SEDANG DI REVISI (Bisa terjadi perubahan alur, nama tokoh, dll nya). _______ Si ketua OSIS yang tidak sengaja jatuh cinta kepada wakilnya. Tapi bagaimana jika semesta ingin membuat mereka berpisah? Sebuah...
![• R I N T I K • [ END] proses revisi](https://img.wattpad.com/cover/251019463-64-k766983.jpg)