HAPPY READING!!! ♡️♡️
____
Jantungnya berdegup sangat kencang, keringatnya sudah sangat bercucuran. Kakinya terus menerus membawanya melangkah cepat tiada arah. Dadanya sangat bergemuruh, menandakan bahwa Rintik sangat takut.
Bocah SMP itu terus berlari tak tentu arah dan mulai terisak. Rasa takut benar-benar memenuhi dirinya.
Berlari dan berlari. Sampai akhirnya, di sebuah jalan ia menemukan gang kecil, yang sepertinya, bisa menjadi jalan pintas untuk ia melarikan diri. Tapi nyatanya Rintik salah. Gang ia lewati adalah jalan buntu, dimana ia berhenti di depan tembok yang menjulang tinggi dengan keadaan tembok yang sudah berlumut. Suasana disini membuat ia semakin takut karena tempatnya yang lumayan gelap. Rintik panik.
Kaki dan tangannya gemetar, sangat gemetar. Rintik benar-benar sangat takut kali ini. Ia hanya berharap seseorang dapat menolongnya sekarang juga.
Suara langkah kaki yang mendekat, membuat Rintik memejamkan matanya. Ia yakin, jika suara itu adalah suara yang timbul dari langkah kaki preman yang mengejarnya. Dan...
"Mau pergi kemana lo?!" ujar salah satu pereman yang mengejarnya.
"Masuk ke sarangnya juga akhirnya," ucap preman satunya, tak lupa dengan smirknya.
"Pergi kalian!" sentak Rintik.
Tidak-tidak, orang-orang itu tidak akan pergi hanya dengan sentakannya.
Rintik meremas rok biru sekolahnya, sungguh keringat dingin sudah bercucuran. Ia benar-benar takut.
Jika saja tahu akan seperti ini, mungkin setelah pulang sekolah tadi Rintik tidak akan melewati jalur sepi ini. Dia tidak akan memaksa dirinya untuk mampir ke sebuah toko buku dahulu, tidak akan.
Langkahnya mundur perlahan. Ia sudah berbalik melihat dua preman yang tepat di depannya, dan... mereka sangat jelek. Bukan menghina, tapi nyatanya seperti itu.
"Lo gabisa pergi kemana-mana cantik," ujar preman yang mempunyai bekas luka di pipi kiri-nya.
"Tenang aja, mending lo ikut gua. Lo bakalan dapat bayaran yang besar nanti," ujar preman satunya lagi.
"Atau lo mau melakukannya disini?" timpal preman itu.
Tidak, Rintik tahu betul apa maksud preman itu. Tidak, ia tidak mau, Rintik harus pergi sekarang juga!
"PERGI KALIAN, PERGI!" sayangnya sentakan itu tidak berlaku untuk preman di hadapannya.
Ah, tolonglah, Rintik benar-benar takut.
Dua preman itu terus melangkah maju, sedangkan Rintik sudah tidak bisa berkutik lagi, punggungnya sudah mentok di tembok besar ini.
"PERGI KALIAN! TOLONGGG !! TOLONGG!"
Rintik terus berteriak meminta pertolongan, tangisnya tidak bisa ditahan lagi. Lagipula siapa yang bisa menahan takut dan tangis disaat seperti ini. Dan lagi ia hanya seorang gadis SMP. Sayangnya benar-benar sepi disini. Sepi, gelap, lembab, kotor, Rintik tidak suka.
"Percuma lo minta tolong, gaakan ada yang nolongin lo disini," jawab preman yang memiliki luka di pipinya.
"PERGI KALIAN!" teriak Rintik lagi.
Namun, sepertinya ia telat. Preman itu berhasil mencengram tangannya.
"LEPASINN! GAMAU! LEPASIN!" Rintik berteriak, sembari berusaha melepaskan cengkraman kedua preman itu.
"DIAM! ATAU GUA BAKALAN KASAR SAMA LO!" bentak preman itu tepat di depan wajahnya.
Ya Tuhan, Rintik benar-benar takut. Ia ingin mati sekarang juga. Preman ini sudah berhasil meraih kancing baju seragamnya.
"Siapapun, tolong aku. Ya Tuhan tolong aku." hatinya berteriak.
Saat tiga kancing baju seragamnya mulai di buka, dan air matanya sudah turun, tiba-tiba ...
BUGHH!!!
Seseorang datang menyelamatkan Rintik.
________
Selesai di revisi
Jum'at, 15 September 2023.
Tertanda
Renara
YOU ARE READING
• R I N T I K • [ END] proses revisi
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!! CERITA SEDANG DI REVISI (Bisa terjadi perubahan alur, nama tokoh, dll nya). _______ Si ketua OSIS yang tidak sengaja jatuh cinta kepada wakilnya. Tapi bagaimana jika semesta ingin membuat mereka berpisah? Sebuah...
![• R I N T I K • [ END] proses revisi](https://img.wattpad.com/cover/251019463-64-k766983.jpg)