Happy Reading🐦🐦
_____
Rintik memencet bel rumah Rigel. Tadinya ia hanya berniat mengantarkan sampai depan rumah saja, malas sekali rasanya jika harus berurusan lama dengan manusia satu ini. Ya walaupun mereka sering bersama karena tugas OSIS, tapi tetap saja Rintik tidak suka.
"Lama banget sih yang bukainnya," ujar Rintik kesal.
"Sabarlah, pada sibuk kali," jawab Rigel yang duduk di kursi di teras rumah sembari memijat pelan kepalanya sendiri.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan gadis cantik yang lucu sekali menurut Rintik.
"Rigel, lo belum nikah kan?" tanya Rintik.
Tidak tahu pikiran dari mana, tapi pertanyaan itu refleks ia ucapkan.
"Kenapa? Mau daftar jadi istri gue lo?" jawab Rigel.
"Apaan sih?! Nih anak siapa?!" tunjuj Rintik kesal.
Rigel yang sedari tadi duduk di kursi menengok ke arah yang Rintik tunjuk. Ada Rissa yang menampilkan senyum manisnya sembari memegang gagang pintu.
"Adik gue," jawab Rigel.
"Adik lo ko mau si jadi adik lo" ucap Rintik.
"Ya mana gue tau tolol," jawab Rigel.
Rintik tidak memperdulikan ucapan Rigel. Ia lebih tertarik kepada adik Rigel yang ada di depannya. Jujur, Rintik suka sekali anak kecil.
"Hai," sapa Rintik.
"H-hallo," jawab Rissa malu-malu.
"Nama kamu siapa?" tanya Rintik.
"Ica," jawab Rissa.
"Kakak kamu sakit tuh, bawa ke dalem yah," ujar Rintik sangat lembut.
Rigel yang duduk di sekitar Rintik tersenyum kecil. Ia merasa senang melihat pemandangan di depannya. Rintik berhasil mengingatkannya kepada Syakilla.
Rintik berdiri dan hendak pamit pergi, tapi Rissa memanggilnya.
"Kakak cantik,"
Rintik menolehkan pandangannya ke arah Rissa. Rissa menyodorkan permen lolipop yang ia ambil dari kantongnya.
"Makasih udah anterin kakak pulang," ujarnya.
Rintik tersenyum senang. Ia menerima permen itu dari tangan Rissa.
"Sama-sama cantik. Nama aku Rintik, tapi kalo Ica mau panggil aku kakak cantik gapapa, aku suka. Makasih yah," jawab Rintik.
Rintik pamit kepada Rigel untuk pulang. Ia melambaikan tangannya kepada Rissa bermaksud untuk dadah, dan Rissa membalas itu. Sampai akhirnya Rintik menghilang saat melewati gerbang rumahnya.
-----
Rintik memasuki kamarnya. Ia berada di rumah sang mama sekarang. Rintik merebahkan badannya di kasur miliknya. Fikirannya tertuju pada kejadian tadi. Kenapa ia harus sepeduli itu kepada Rigel?
Mengingat itu Rintik jadi ingat tentang motor Rigel yang masih disekolah. Rintik memutuskan untuk memberitahu teman Rigel agar mengambil motor itu.
Derai
Rai
Iya tik?
Bilangan ke cowo lo dong suruh ambil motor Rigel di sekolah
Loh emang tadi Rigel pulang pake apa
Udah bilang aja
Kenapa ga bilang sendiri tik? Mau Derai kasih no nya?
Ribet deh ah gue males, udah lu bilangin aja
Yaudah iyaa
Oke thx
R
intik mematikan handphone nya, Derai memang suka sekali ribet. Rintik menyimpan nomer Archer sebenarnya, tapi yasudahlah ia tidak peduli. Rintik memilih untuk mengganti pakaiannya dan tidur saja, lagi pula mamahnya belum pulang kerja.
----
Suara mobil yang masuk ke pekarangan rumah terdengar. Rigel tidak mempedulikan itu, ia lebih memilih kembali melanjutkan tidurnya karena kepalanya yang sakit. Ia yakin jika itu adalah sang bunda.
"Assalamu'alaikum,"
"Waalaikumsalam," jawab Rissa.
Rissa berjalan menghampiri sang bunda dengan masih membawa permen lolipopnya.
"Bunda, kaka sakit," adunya.
"Sakit? Ica tau dari mana?" tanya bundanya.
"Tadi kakak pulang di anter kaka cantik. Kakak cantik bilang kakak Ica sakit, namanya kak Rintik" jelasnya.
Fery- bunda Rigel terdiam sebentar. Kakak cantik? Apa mungkin Rigel sudah berhasil melupakan Syakilla? Ah entahlah.
"Yaudah, Ica disini dulu yah. Bunda mau ke atas," ujar bundanya.
Fery menaiki tangga menuju kamar Rigel. Ia membuka pintu kamar Rigel yang menampilkan Rigel yang berada di atas tempat tidur dengan selimut yang membungkus badannya.
"Rigel?" panggilnya.
"Sakit apa kamu? Bukannya waktu pagi bunda nanya tapi kamu bilang gapapa?" tanya sang bunda. Ia yakin Rigel sedang tidak tidur walaupun menutup matanya.
"Sampe dianterin kakak cantik," sindir nya dengan menekan kata 'kakak cantik'.
"Duh Ica pake segala ngadu sih, ribet kan gue,"
"Bunda apaan sih, anaknya sakit bukannya di urusin malah dikatain," elaknya.
"Dih manja banget haha, yaudah iya bunda kebawah ambil obat dulu," ujar bundanya yang dijawab hanya deh aman saja oleh Rigel.
----
Setelah meminum obat dan merasa agak mendingan, Rigel turun ke bawah karena teman-temannya yang tiba-tiba datang ke rumahnya. Katanya sih nganterin motor. Teman sialan memang, harusnya ia istirahat sekarang.
"Duh duh yang sakit, sampe di anterin kakak cantik hahahah," ejek Archer.
"Bacot lo anjing," jawab Rigel.
"Sakit apaan lo? Keliatannya baik-baik aja," ujar Gama-teman Rigel.
"Hooh. Modus ya lo?" tebak Archer namun di lempari bantal sofa oleh Rigel.
"Nyokap lo minta nomer Rintik tadi," ucap Archer tiba-tiba.
"Hah?! Ngapain?!" kagetnya.
"Mana gue taulah, itukan emak lo tolol," jawab Archer.
"Mau deketin camer kali," ucap Gama.
"Ngadi-ngadi lo bangke!" jawab Rigel.
"Bunda ngapain minta lo Rintik ya, gaenak perasaan gue,"
-----
Maaf gais otak aku sekarat huaaaa
Dahla bye, see you next part hiks
Jangan lupa tinggalkan jejak🌟
YOU ARE READING
• R I N T I K • [ END] proses revisi
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!! CERITA SEDANG DI REVISI (Bisa terjadi perubahan alur, nama tokoh, dll nya). _______ Si ketua OSIS yang tidak sengaja jatuh cinta kepada wakilnya. Tapi bagaimana jika semesta ingin membuat mereka berpisah? Sebuah...
![• R I N T I K • [ END] proses revisi](https://img.wattpad.com/cover/251019463-64-k766983.jpg)