happy reading 💙🐢
____
Rigel merebahkan badannya di kasur kesayangannya. Matanya terpejam dengan wajah yang menghadap langit-langit rumah. Rigel sangat bingung sekarang. Ia menyayangi Rintik, ia sudah berjanji kepada mendiang mama Rintik untuk terus menjaga gadis itu. Tapi di lain sisi, kedatangan Syakila membuatnya merasa sadar, bahwa ia juga masih menyayangi gadis itu.
tok tok tok
Pintu terbuka menampilkan sosok laki-laki yang baru pulang beberapa hari yang lalu. Riga- Ayahnya.
"Pah, ada apa?" tanya Rigel karena sangat tumben sekali papahnya datang menghampirinya.
"Gapapa, papa cuma pengen ngobrol aja sama anak laki-laki papa," ujarnya.
Rigel tersenyum. Papanya memang jarang sekali ada di rumah karena urusan kerjaanya. Ia selalu saja bolak-balik keluar negeri atau keluar kota. Tapi papanya selalu seperti ini jika ia tahu Rigel sedang mempunyai banyak pikiran.
"Papa tau kamu lagi ada pikiran, mau sharing?" tanya papanya.
Rigel tersenyum, papanya memang sangat mengerti dia.
"Syakila pah," ucap Rigel.
"Oh anak itu, papah sudah tau kalo dia masih hidup," ujar sang papa yang membuat Rigel memelototkan matanya kaget.
"Papa tau dari mana?" tanya Rigel.
"Kemarin papa ke rumah sakit Altair buat ngecek aja sih, dan papa ketemu dia. Jelas papa kaget, karena yang papa tahu dia sudah meninggal. Dia minta maaf ke papa atas semua perbuatan dia, walaupun ya papah sedikit marah pas inget anak papah satu ini hampir aja kena depresi akibat dia hahaha," jelasnya.
"Ko papa gak cerita?" tanya Rigel.
"Yeh, papa kan sibuk, mana sempet," jawabnya.
"Tadi Rigel ketemu dia pas lagi nganter Rintik ke supermarket. Rigel awalnya gak percaya, tapi dia jelasin semuanya dan buat Rigel kecewa," ujar Rigel.
"Papa paham apa yang kamu rasain. Papa harap kamu gaakan nyakitin Rintik dengan datangnya Syakila. Papa yakin kamu tidak bodoh untuk mengerti apa yang papa katakan," ujar sang papa.
Rigel mengangguk, ia sangat mengerti degan apa yang ayahnya katakan. Rigel mencoba untuk tidak akan menyakiti Rintik, dan mungkin ia akan mencoba memaafkan Syakila.
-----
Suara kicauan burung dan sejuknya angin lagi membuat Rintik menjadi tenang. Ia memang sudah tidak senekad kemarin sampai ingin bunuh diri. Sekarang ia sudah sadar, dan Rintik rasa ia bisa melewati ini semua. Dan ia percaya, Rigel bisa menjaganya. Ia sudah mulai menyayangi laki-laki aneh itu. Rigel berhasil membuat sudut pandang Rintik tentang pria berubah.
Sekarang ia berada di restoran yang mamanya berikan, di halaman belakang restoran tentunya. Udara nya sangat sejuk, karena belakang tempat ini lebih banyak pepohonan besar yang rindang . Rintik diminta kesini karena ada yang harus dibicarakan oleh orang yang mamanya percayai mengurus restonya, dan urusan itu sudah selesai sekitar satu jam yang lalu.
Rintik melangkahkan kakinya masuk kedalam restoran. Rasanya sudah cukup lama ia berada di luar. Tapi betapa terkejutnya Rintik saat melihat Rigel dengan seorang perempuan yang menabraknya kemarin di supermarket. Syakila?
Tidak mau berpikiran buruk tentang Rigel, ia berinisiatif untuk menchat Rigel. Rintik mendudukan dirinya di kursi bernomor sembilan.
Rigel🐒
Rigel
Beberapa menit kemudian Rigel membalas pesannya.
iya tik?
Gue pengen kerumah lo, mau main sama Rissa. Bisa jemput?
Sorry tik, gue lagi ada di luar.
Dimana emang?
Gue lagi di rumah sakitnya papa.
Rintik terkekeh membaca balasan dari Rigel. Dia berbohong? Lucu sekali.
Oh lagi di RS ya, yaudah deh
Gue pesenin taksi online yah, lo dimana sekarang??
Karena Rintik sedikit kesal dengan Rigel yang berbohong kepadanya. Ia menuliskan dimana posisinya sekarang. Lagi pula untuk apasih berbohong? Rintik tidak akan marah jika Rigel jujur sedang bersama perempuan yang Rintik tidak tahu apa hubungan mereka itu.
Di restoran Bintang, meja nomor 9.
Setelah mengirim pesan itu Rintik segera berdiri dan pergi meninggalkan Rigel yang sedang menatapnya kaget. Bodoh Rigel bodoh!!
-----
Pulang dari resto tadi Rigel terus menerus menelpon Rintik, tapi gadis itu sama sekali tidak mengangkatnya. Rigel takut Rintik salah paham, ia memang tidak pandai berbohong.
Tidak mau membuat keadaan semakin tidak enak, Rigel segera berangkat menuju rumah Rintik. Ia akan membeli ice cream nanti, karena Rigel tahu Rintik sangat menyukai ice cream.
Sampai di rumah Rintik, Rigel segera membalas mengetuk pintu rumahnya. BI Nini membukakan pintu, dan berkata bahwa Rintik ada di kamarnya sedari siang tadi. Rigel segera menuju kamar Rintik, ia benar-benar akan menjelaskan sekarang.
"Tik, buka pintunya," ujar Rigel.
Rintik kaget mendengar suara Rigel dari luar kamarnya. Ia tidak marah kepada Rigel, hanya saja ia kesal karena Rigel berbohong kepadanya. Lagipula jika memang Syakila pacaranya Rigel, Rintik tidak akan marah. Ia tau diri, dia hanya merepotkan Rigel saja selama ini.
Rintik membukakan pintu kamarnya, dan ia sangat terkejut saat tiba-tiba Rigel memeluknya.
"Maaf, gue minta maaf. Gue bisa jelasin semuanya tik, lo jangan salah paham," ujar laki-laki itu.
Rintik menaikan alisnya. Kadar kepedean Rigel tinggi juga. Tapi karena ia masih kesal akhirnya Rintik berniat mengerjai Rigel.
"Dua menit," ujarnya membuat Rigel melotot.
"Tik plisss," ujar Rigel.
"Dua menit Rigel Auriga Altair," tekan Rintik.
"Oke dua menit. Syakila mantan pacar gue," ujarnya.
Setelah itu Rigel benar-benar menjelaskan semuanya. Dari mulai Syakila yang tiba-tiba muncul sampai kejadian di resto tadi siang.
------
Jangan lupa komennya💙🐢
YOU ARE READING
• R I N T I K • [ END] proses revisi
Teen FictionJANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA!! CERITA SEDANG DI REVISI (Bisa terjadi perubahan alur, nama tokoh, dll nya). _______ Si ketua OSIS yang tidak sengaja jatuh cinta kepada wakilnya. Tapi bagaimana jika semesta ingin membuat mereka berpisah? Sebuah...
![• R I N T I K • [ END] proses revisi](https://img.wattpad.com/cover/251019463-64-k766983.jpg)