CHAPTER 33

1.7K 158 11
                                    

-Author Pov-

.
.
.
Happy reading guys

---------------------

Keesokan harinya Vin bangun dengan merasakan beban berat di dadanya
Jadi dia membuka matanya dan dapat melihat ratu tertidur pulas dengan setengah badan membebani tubuhnya dan melekat seperti gurita

Dia bisa merasakan kehangatan dan kelembutan dari tubuh ratu karena memakai kain satu lapis membuat
dia sedikit malu karena bisa melihat puncak kelembutan ratu tapi dia tidak sengaja melihat mata ratu yang sedikit bengkak dan bibirnya yang terluka dengan darah kering di bibirnya entah kapan luka tersebut ada

Vin pun mengerutkan alisnya berpikir apakah dia sakit sehingga dia menangis dan menahan sakit nya dengan menggigit bibirnya sehingga terluka

Vin berusaha membangun kan ratu tapi dia hanya bergumam malas
Tapi Vin berusaha membangunkan lagi

"Apa ?"kata ratu dengan suara serak seperti orang sehabis menangis yang kehilangan suaranya

"Kamu sakit kenapa kamu tidak memberitahu aku "kata Vin dengan suara sedikit lembut dia sudah melupakan kejadian semalam

"Ya kepala ku sangat sakit ,aku tidak mau membangun kan kamu jadi aku hanya diam "kata ratu dengan suara lemah

"Baiklah kamu istirahat lagi aku akan mengambil obat "kata Vin mencoba mengecek suhu tubuh ratu tapi tidak terlalu panas

Setelah dia merapikan selimut ratu dia pergi mencari obat dikotak obat

"Ini minum lah "kata Vin memberikan sebutir pil obat dan segelas air putih

Ratu dengan patuh minum obat dan berbaring kembali dibantu Vin

"Kamu tunggu sebentar aku akan membuat bubur untuk mu"kata Vin dengan senyum tipis

Vin pun pergi meninggalkan ratu dikamar dan dia pergi dapur untuk memasak bubur untuk ratu

Sedangkan ratu tersenyum bahagia dia bersyukur kalau pun dia benar-benar sakit dia akan rela digantikan dengan perhatian Vin

Walaupun benar dia kelelahan karena menunggu Vin datang tanpa mengisi perutnya dengan makanan dan ditambah kelelahan mental nya karena selalu memikirkan sikap Vin yang dingin

Beberapa saat kemudian Vin datang dengan semangkuk bubur putih yang harum

"Baiklah ini sudah tidak panas makan pelan pelan "kata Vin setelah meniup kan bubur panas yang ada di sendok

Ratu dengan patuh memakan bubur dan memandang Vin lembut seakan dia akan menghilang

"Apa yang kamu lihat ? Apa wajah ku ada yang salah "kata Vin bingung

"Tidak apa-apa aku hanya bahagia kamu tidak bersikap dingin terhadap ku "kata ratu tersenyum

"Ya karena kamu bertindak berlebihan jadi aku tidak nyaman jadi aku menjadi dingin"kata Vin berterus terang membuat ratu terkejut

"Maafkan aku ,aku hanya memikirkan diri sendiri"kata ratu tertunduk sedih dengan air mata mengalir dari sudut matanya
Dia dengan kedua tangan saling berkaitan dengan gelisah

Bencana atau BerkatWhere stories live. Discover now