Ayat 6

326 83 12
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Say, Hai, sama Ben

And say, Hai, sama Aurora

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

And say, Hai, sama Aurora

Siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.
~~

Jangan lupa bantu promosi cerita Sang Al Kafirun ke teman-teman dan saudara kalian.

Follow akun saya.
Follow akun instagram windiisnn_ dan windisworld_story

Happy reading!

Ben berjalan mengendap-endap ke dalam rumah yang masih gelap dipagi buta, sekarang masih jam tiga dini hari. Lelaki itu masuk ke kamarnya, setelah menutup pintu, dia baru bernapas lega. Dia hampir setiap malam berkeliaran di luar rumah. Dalam sebulan, bisa dihitung berapa kali dia bermalam di rumah. Selama ini yang Ben tahu––Adyasa Abadi hanya tahu, anak laki-lakinya pergi dan akan kembali sebelum jam sepuluh malam. Tapi Ben tidak tahu apa saja yang sebenarnya ayahnya ketahui.

Semua bermula ketika Ben memasuki masa SMA. Laki-laki itu jadi sering pulang malam. Ayahnya beberapa kali mengecek kamar anak lelakinya sebelum tidur, tetapi tidak mendapati Ben ada di kamarnya. Adyasa Abadi tahu bahwasanya anak laki-lakinya anak nakal. Dan beliau menunggu Ben mengakui perbuatannya. Tetapi hingga menginjak kelas 12, tidak ada tanda-tanda Ben akan mengakui tindakan bejatnya kepada sang ayah.

Jangan dikira seorang Adyasa Abadi tidak akan bertindak. Ben tidak tahu apa yang selama ini ayahnya lakukan terhadap putra semata wayangnya itu. Jalan satu-satunya adalah menguntit laki-laki itu menggunakan beberapa orang suruhannya. Hal ini terlalu mudah untuk seorang Adyasa Abadi. Ben saja yang terlalu bodoh hingga tidak menyadari selama ini menganggap ayahnya tidak tahu apa-apa. Karena nyatanya dialah yang tidak tahu apapun.

Ben melemparkan jaket kulit hitamnya ke sofa sembarangan, kemudian merebahkan tubuh lelah di kasur king sizenya. Lelaki itu mulai memejamkan mata perlahan hingga benar-benar hilang sadar.

Cinta Sang Al KafirunWhere stories live. Discover now