32. Surprise Yang Tidak Biasa

Começar do início
                                    

"Gila, lo mau bikin acara apaan sampai sebanyak ini, Fa?" tanya Rainike.

Zefa menggeleng. "Entahlah, itu acara makan malam ibu sama teman-temannya katanya sih ya. Gue aja bingung," jawab Zefa.

Jarren dan Rainike mengangguk begitu juga dengan Alna.

"Yaudah, Ra mending lo ikut mereka ya soalnya gue mau balik ke rs." kata Jarren dan Rainike mengangguk.

Mereka pun berpisah, Zefa, Alna dan Rainike memutuskan untuk segera pulang kerumah Zefa untuk menyiapkan acara makan malam itu. Padahal mah cuma makan malam tapi ibu sampai menyuruh untuk membeli perlengkapan yang sangat banyak sampai harus beli talam lah, pikir Zefa.

"Assalamualaikum, kami pulang." kata Zefa.

Betapa kagetnya Zefa pulang saat melihat ibu telah menggelar karpet besar di ruang tamu dan menyingkirkan kursi sofa kedalam ruang keluarga.

"Ibu sampai gelar karpet buat apa sih?" tanya Zefa.

"Teman ibu banyak yang mau datang, kamu udah beli semua yang ibu suruh kan?"

Zefa mengangguk. "Ya,"


"Okelah, sana masak." kata ibu dan Zefa hanya bisa mengiyakan karena takut dibilang durhaka.


Awalnya sih yang ada hanya mereka bertiga yaitu Zefa, Alna dan Rainike namun setelah pukul 12 siang, saat waktunya orang pada berpergian untuk makan siang eh tiga curut datang dan membawa kehebohan dirumah Zefa.

Siapa lagi jika bukan Jarren, Darren dan Raihan.


Mereka datang sembari membawa sebuah kamera yang katanya untuk merekam dokumentasi persahabatan mereka. Dan ditambah lagi Darren yang bermain kejar-kejaran dengan Ayesha.

Bagaimana bisa dibayangkan betapa hebohnya?

Zefa saja sampai kewalahan karena harus memperingatkan ketiga eh ralat kedua pria yang merangkap sebagai sahabatnya itu agar tidak menganggu acara masaknya. Untung saja Raihan bisa membantu memperingatkan tetapi yang satu ini juga rada gelo, karena bolak-balik untuk mencicipi masakan Zefa yang belum semuanya jadi dan membuat Zefa darah tinggi.


"We lo semua bisa diam kagak?!" teriak Zefa yang langsung menghentikan seluruh kegiatan yang ada dirumahnya itu.

Jarren berbisik pada Raihan dan Darren. "Lebih baik diam." kata Jarren.

"Nah bagus, kayak ginikan tentram hidup gue." kata Zefa lalu kembali melanjutkan acara masaknya.




Eits tidak semudah itu ibu Zefa yang terhormat- author.




Kali ini bukan Jarren, Darren maupun Raihan apalagi Rainike dan Alna.
Melainkan, sang ibunda tercinta yang tiba-tiba membawa speaker lalu membunyikan sebuah lagu bawaan dari tulus dan membuat rumah itu kembali ramai.



Zefa ingin marah tapi tidak bisa dan itu membuat seluruh sahabatnya tertawa bukan main saat melihat ekspresi lucu Zefa yang sedang menahan amarahnya.

"Ternyata tante Anya adalah kelemahan Zefa cok," kata Darren.



"Iya anjir, gue baru liat tuh mukanya sampai merah tapi gak berani marah." balas Jarren.


"Udah diam aja," peringat Raihan.



***




Sore hari pun tiba dan kegiatan masak Zefa juga sudah selesai lalu ketiga curutnya juga sudah pulang. Karena kelelahan, Zefa langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur karena sudah sangat kecapekan.

Tetapi ibu yang masuk langsung menghentikan niatan Zefa untuk tidur.

"Sana kamu mandi terus dandan yang cantik dan pakai pakaian yang udah ibu siapa tuh buat kamu." titah Anya.

Zefa mendengus kasar. "Yah bu Zefa kan capek lagian buat apa sih tuh, kayak Zefa mau dilamar aja."

"Udah gak usah banyak tanya, cepat sana ganti baju mu!"

Zefa pun nurut.

Setelah mandi Zefa tak ada lagi keluar dari kamar karena ibu melarangnya, Zefa yang kebingungan hanya menuruti apa kata ibu selagi itu tidak membuatnya kerepotan.

Tapi ini sudah hampir jam 8 malam dan ibu tak kunjung mengizinkannya untuk keluar dari kamar. Mana dia harus pakai baju gamis dan hijab lagi, serasa seperti ingin dilamar tapi tak tahu siapa yang mau melamarnya.


"We keluar lo!" kata Alna.


"Lah anjir lo rapi banget sampai pake gamis juga kek gue,"kata Zefa.

"Lah lo gimana sih, kan acara makan malam ibu lo itu semua temannya emak-emak rempong yah harus rapi dan kelihatan alim lah bego!" tukas Alna.

"Yaudah yuk turun, orang pada nungguin lo." kata Alna


Dan saat turun, Zefa shock sekali karena ada banyak orang disana dan juga seseorang yang benar-benar membuatnya ingin pingsan dan tubuhnya menjadi lemas.

"Yeza ngapain disini?" tanya Zefa.





Alna mendekatkan wajahnya ditelinga Zefa. "Lo bego apa terlalu polos sih. Ini tuh acara lamaran lo."





"Hah lamaran?!" pekik Zefa membuat semua tatapan jatuh kepadanya.




***




Jangan lupa vote, komen dan follow.

LOFZEZA JOURNEY [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora