30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?

382 65 28
                                    






30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?







Saat ini, Zefa sedang berada diruang rawat kakek Yeza. Yap, setelah pengakuan Yeza yang mengatakan bahwa dirinya cemburu karena mengetahui Zefa sudah menikah dan penjelasan yang Zefa berikan, akhirnya Yeza memberanikan diri untuk mengenalkan Zefa kepada kakeknya dan itu juga atas persetujuan dari Zefa.



Namun saat Zefa dan Yeza berjalan menuju ruang rawat, mendadak Hana memanggil Zefa karena kakek Adam mengalami peningkatan detak jantung.

Untung saja itu karena kakek Adam menonton tayangan televisi yang membuatnya emosi.

"Kakek sih, kan udah Yeza bilang gak usah nonton sinteron azab kayak gitu!" kata Yeza.

"Terus kakek harus nonton apa? masa kakek nonton naruto lagi? yang ada kakek makin emosi." balas kakek Adam dengan nada lelucon.

Zefa yang mendengar itu mencoba menahan tawanya agar tidak keluar. Sungguh, Zefa sekarang tahu dari mana asal sikap humoris Yeza.

"Eh manis bener dokternya kakek," kata kakek Adam.

"Iya dong, mantan Yeza gituloh." balas Yeza. "Tapi bentar lagi balikan, ya gak bu dokter?" lanjutnya.


Kakek langsung menjewer Yeza. "Umur mu udah tiga puluh tahun Yeza. Jangan pacar-pacaran, kalo serius segera dilangsungkan mumpung hidung kakek masih mengeluarkan dan menghirup udara."

"Emang hidung kakek kan udah gak bisa menghirup." balas Yeza membuat kakek semakin menguatkan jewerannya.

"Ampun kek, sakit ini mah. Yeza malu loh ada calon disini ih."

Kakek melepaskan jeweranya dari telinga Yeza. "Nama mu Zefa kan, bu dokter?" tanya kakek.

Zefa mengangguk kikuk. "Iya kek, kakek tahu darimana ya?"

"Itu nametag mu," jawab kakek.

"Enggaklah kakek bercanda. Yeza itu selalu cerita ke kakek kalo dia punya pacar cuma karena bodoh, dia malah bikin pacarnya itu pergi." lanjut kakek.

"Dih kakek soktau, siapa tau kan pacar Yeza yang lain." elak Yeza.

"Kamu kan baru pernah pacaran sekali, Yeza! jadi gak usah bohong." tukas kakek.

Zefa tertawa kecil. "Yaudah yah kek, kakek harus banyak-banyak istirahat biar cepat sembuh. Saya dan Yeza keluar dulu." kata Zefa.

"Tunggu dulu," ucap kakek. "Yeza, dengerin! kalo kamu serius sama dokter Zefa, segera halalkan. Umurmu sudah 30 tahun dan itu sudah bukan waktu untuk bermain-main. Kakek juga ingin melihat kamu menikahi seorang wanita sebelum kakek benar-benar pergi, bukan begitu bu dokter?"

Zefa kikuk. "Eh- iya kek."


Yeza malah cengengesan. "Kalo juga pihak wanitanya mau, bukan begitu bu dokter?"

Kakek tersenyum melihat tangan Zefa yang mulai mencubit lengan Yeza.

"Yaudah, kakek mau istirahat. Kalian boleh keluar sana."

Yeza dan Zefa pun keluar dari ruang rawat itu.

"Gue duluan ya, soalnya masih ada pasien." pamit Zefa.

"Oke, eh btw gue udah gak punya id line lo. Boleh gue minta?" tanya Yeza.


Zefa mengangguk lalu menyebutkan id line miliknya kepada Yeza. "Oke udahkan, gue permisi dulu."

LOFZEZA JOURNEY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang