30. Pesan Dari Kakek Dan, Balikan?

Start from the beginning
                                    

Langkah Zefa terus menyusuri koridor rumah sakit menuju ruangannya, sebenarnya alasan ada pasien hanyalah pembualan Zefa untuk menjauh dari Yeza sebelum pipinya menjadi merah seperti kepiting rebus dan sebelum baper mulai merajalela di hatinya.


Bunyi notifikasi pesan masuk terdengar dari ponsel Zefa ketika wanita itu sudah berhasil mendaratkan bokongnya di kursi yang ada didalam ruangannya.



YzGardana
Nanti malam lo free?
Gue mau ajak lo makan malam.


Anda
Gue pulang kerja jam 8, Za.
Gak sempat kayaknya tuh.

YzGardana
Sempat tuh, ntar malam gue jemput.

Anda
Okelah.


***




Malam hari pun tiba, Zefa saat ini sedang membereskan ruang kerjanya dan bersiap-siap untuk pulang. Namun ia baru teringat jika ia lupa memberitahukan kepada Alaska jika dia akan pulang sendiri.

Pintu ruangan pun terbuka dan menampilkan wajah Rainike, Jarren, Darren dan Raihan.

"Lo ikut pulang gak?" tanya Rai.

Zefa menggeleng. "Enggak, kalian duluan aja." jawab Zefa.


Mereka mengangguk lalu menutup kembali pintu itu dan pergi.

Setelah itu Zefa mengeluarkan ponselnya untuk memberitahukan kepada Alaska bahwa ia tidak usah dijemput namun baru saja ingin memgirimkan pesan, Alaska lebih dahulu menelfon dan mau tidak-mau harus Zefa angkat.

"Halo ska, lo gak perlu jemput ya soalnya gue ada janji." kata Zefa.



"Oke," balas Alaska lalu mematikan sambungan telfon tersebut.

Sebelum keluar, Zefa tidak lupa mematikan lampu lalu keluar dan menutup pintu.


Kini koridor sangat sepi bahkan satu orang perawat pun tidak terlihat lagi keadaan udara yang tiba-tiba menjadi dingin membuat bulu kuduk Zefa merinding dan makin merinding saat Zefa sadar bahwa seperti ada orang yang sedang mengikutinya.


Langkah kaki pun semakin Zefa percepat namun langkah kaki orang itu juga semakin cepat hingga saat tangan seseorang menyentuh pundak Zefa, dengan sigap Zefa menendang orang itu.

"Yeza!" pekik Zefa.

Dan sang pemilik nama kini sedang meringis kesakitan karena kesakitan akibat tendangan yang Zefa berikan lumayan cukup kuat dibagian perutnya dan menabok kepala Yeza menggunakan tasnya.

Zefa mendadak panik dan membantu Yeza menuju ke igd. "Lagian lo kek penguntit tau gak!" pekik Zefa.

"Lo kebiasaan sih pake earphone jadi gak dengerkan kalo gue panggil!" balas Yeza.

Zefa cengengesan. "Hehe lupa gue copot." kata Zefa.


Sembari menunggu kepala Yeza diobati, Zefa sesekali memerhatikan mimik wajah Yeza yang kesakitan saat diobati.

LOFZEZA JOURNEY [END]Where stories live. Discover now