"Jangan dulu, dikit lagi ayok ikutin."

Awalnya memang tidak ada yang mencurigakan, dan itu membuat Virgo bosan. Tapi entah tiba-tiba Raihan meminggirkan motornya, dan mengambil handphonenya. Hanya Raihan sendiri, setelah itu dengan kecepatan tinggi Raihan pergi.

Varel juga ikut mempercepat jalan mobilnya. Aron dan Virgo terus-terusan bertengkar dan menduga-duga apa yang akan di lakukan Raihan.

Virgo, Varel, dan Aron turun dari mobil dan mengikuti Raihan yang akan masuk ke dalam gudang tidak terpakai. Raihan terlihat sangat mencurigakan karena dia berjalan sambil mengendap-ngendap.

Raihan membuka pintu gudang itu, tapi pintunya tidak bisa terbuka dan akhirnya Raihan mendobrak pintu itu. Butuh tiga kali dobrakan agar pintu itu terbuka. Dengan cepat Virgo berlari dan langsung menendang punggung Raihan dari belakang.

Aron dan Varel terkejut melihat apa yang Virgo lakukan karena itu sangat tiba-tiba. Raihan terjatuh dan saat akan melihat ke belakang, Virgo memukul bahunya beberapa kali.

Varel menjauhkan Virgo dari Raihan, sedangkan Aron masuk ke dalam gudang tua ini.

"Go, Kirana ada di sini!"

Mendengar teriakan Aron, Virgo kembali emosi dan memukuli Raihan tanpa ampun. Raihan hanya bisa pasrah, badannya sudah sangat sakit dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Go udah, lo bisa bunuh orang kalau gini," cegah Varel.

"Dia udah nyulik Kirana, gue nggak bisa nahan emosi gue lagi! Coba bayangin lo ada di posisi gue, yakin banget lo pasti bakal lakuin hal yang sama kayak gue ini!!"

Virgo terus-terusan memukuli wajah dan badan Raihan. Bahkan hidung, mulut, dan telinga Raihan mengeluarkan darah. Tiga detik kemudian Raihan pingsan, Virgo berdiri tegak lalu menghampiri Kirana.

"Lo baik-baik aja kan?" Kirana menggeleng pelan. Virgo langsung membawa tubuh Kirana kepelukannya.

"Lo tenang aja, gue udah bikin babak belur orang yang nyulik lo. Bakal gue pastiin kalau dia nanti masuk penjara. Ayok kita pulang."

Kirana hanya menunduk, dia masuk ke mobil Varel bersama Virgo. Aron dan Varel sedang mengurus Raihan, mereka akan membawa Raihan ke rumah sakit sepertinya luka di tubuh Raihan sangat serius. Varel takut jika terjadi apa-apa pada Raihan dan nantinya malah berimbas pada Virgo.

"Maafin gue ya, baru bisa selamatin lo," ucap Virgo dengan ekspresi wajah sangat khawatir. Lalu tangan kirinya menggenggam tangan kanan Kirana, Virgo menyetir hanya menggunakan satu tangan.

"Lo jangan takut, gue bakal jagain lo. Bila perlu gue dua puluh empat jam ada di samping lo."

"Nggak usah, makasih udah mau nolongin."

Melihat keadaan rumah sepi, Virgo merasa sedikit lega. Dia menyuruh Kirana untuk membersihkan diri lalu istirahat. Kirana terus mengangguk dan menuruti apa ucapan Virgo.

"Brengsek, ternyata selama ini Raihan pelakunya. Gue udah nuduh Amel sama Arka yang enggak-enggak, apa Raihan juga yang teror gue?"

"Gue nggak mau nuduh-nuduh orang lagi, tapi kalau bukan Raihan siapa lagi coba. Kenapa kemarin gue nggak minta tolong sama Aron aja sih! Ah Varel nggak berguna," Virgo melempar tasnya ke arah vas bunga di rumahnya membuat vas itu jatuh dan pecah.

Virgo ke dapur dan membuatkan teh hangat untuk Kirana, semua pembantu di rumahnya tidak ada yang berani mendekat karena mereka tau kalau Virgo marah dia sama sekali tidak mau di dekati kecuali mamanya.

Tok. tok. tok.

Kirana langsung membuka pintu kamarnya, dia mempersilakan Virgo masuk. "Ini diminum, lo jangan trauma ya," Virgo mengelus pelan rambut Kirana.

Kirana menunduk dia tidak mau Virgo melihat luka di dahi dan lehernya. Tapi Virgo malah curiga dan mengecek seluruh wajah Kirana. Kini Kirana hanya bisa menahan nafas karena jarak wajahnya dengan Virgo sangat dekat.

"Lo luka kenapa nggak bilang sama gue, tunggu sebentar biar gue obatin."

Virgo berlari keluar untuk mengambil kotak P3K.

Setelah selesai mengobati Kirana, Virgo keluar dan menuju kamarnya sendiri. Virgo membuka handphonenya dan ingin tau apa yang sedang di lakukan Varel dan Aron pada Raihan.

"Halo, kalian dimana?"

"Go, cepet ke rumah sakit tempat mama gue kerja, si Raihan koma!"

"Lo jangan bohong! Gue nggak suka main-main ya."

"Varel nggak bohong Go, ini beneran, gawat banget ini kalau sampe keluarga dia tau bisa nambah nanti masalahnya."

"Gue ke sana."

Virgo mengepalkan tangannya kuat-kuat, dia marah pada dirinya sendiri jika saja dia tidak membuat Raihan babak belur sampai koma, sudah pasti Raihan sekarang berada di jeruji besi.

[04 Februari 2021]

MAAF BARU UPDATE, AKU LUPA DAN PAS MAU NGETIK MALAH IDENYA HILANG. SEMOGA KALIAN NGGAK KECEWA YA SAMA ALUR CERITANYA. OH IYA BENTAR LAGI MAU ENDING, AKU NGGAK BERANI BIKIN CERITA YANG BANYAK PART NYA, JADI MUNGKIN ENDINGNYA SAMPAI PART 30AN.

Terimakasih buat yang udah baca, apalagi yang vote, komen, sama follow.


KING BULLYING [END]Where stories live. Discover now