"Ayo cepat lakukan, atau kau ingin aku mematahkan lehermu sekarang juga?"

Jeno kembali berlutut, merendahkan tubuhnya perlahan untuk menuruti perintah Lucas, namun belum sempat bibir Jeno menyentuh permukaan sepatu Lucas, lelaki jangkung itu menendang wajah Jeno keras hingga lelaki Lee itu tersungkur. Tawa meledak dari penjuru kantin yang menyaksikan bagaimana Jeno ditindas seperti itu.

Tidak ada yang berniat menolong Jeno, karena apa untungnya? Lebih baik mereka menonton daripada harus menggantikan Jeno sebagai sasaran Lucas. Toh, melihat Jeno yang tidak berdaya merupakan hiburan tersendiri bagi mereka.

Jeno mengusap hidungnya saat merasa sesuatu mengalir disana. Rasanya sangat ngilu karena tendangan Lucas tidak main-main. Sebenarnya apa salahnya hingga diperlakukan seperti ini oleh teman-teman disekolahnya?

Tak jarang ia dihajar habis-habisan tanpa alasan yang jelas. Dikurung didalam kamar mandi selama berjam-jam, dan loker maupun mejanya hampir selalu berisikan sampah dan coretan bertuliskan makian.

Jeno muak. Tapi ia tidak bisa melakukan apapun. Melawanpun ia tidak bisa, mereka terlalu kuat. Dirinya sangat tidak berdaya jika dibandingkan dengan Alpha lain disekolah ini.

"Lucas! Apa yang kau lakukan?!" Sebuah suara yang amat Jeno kenali terdengar. Dalam hati ia mendesah lega saat sosok sahabatnya terlihat menghampiri dan membantunya berdiri.

"Wah, dua pangeran telah datang menyelamatkan sang puteri." Cemooh Lucas, matanya menatap rendah kearah dua sahabat Jeno, Hyunjin dan Eric.

"Kau sudah keterlaluan, Luke." Tukas Eric tajam, lelaki yang memiliki rupa hampir sama dengan Jeno itu menatap nyalang kearah Lucas yang memasang senyum mengejek kearahnya.

Lucas tertawa culas, "memangnya apa yang aku lakukan, pendek?"

Darah Eric mendidih mendengar sebutan Lucas padanya, walaupun ia memiliki postur tubuh yang tidak terlalu tinggi, tapi dirinya sangat kuat!

"Berhenti menyebutku pendek." Desisnya tajam.

"Kan memang kenyataannya jika kau pendek."

Eric tersenyum miring, "yah, tapi asal kau tau saja, jika orang pendek ini pernah mengalahkanmu secara telak di adu gulat minggu lalu."

Lucas terdiam mendengarnya, ia bergerak gusar saat Eric melayangkan tatapan remeh kearahnya. Kedua tangannya terkepal disisi tubuhnya, kekalahannya minggu lalu sangat melukai harga dirinya, statusnya sebagai Elder hampir diragukan saat Eric yang memiliki status sebagai Beta mengalahkan dirinya secara telak.

"Berhenti mengganggu Jeno atau kami yang akan menghabisimu." Itu Hyunjin, kemudian memapah Jeno keluar dari kantin. Wajahnya merah padam menahan amarah, daripada Lucas, ia lebih merasa marah pada siswa lain yang berada disana yang hanya menonton dan menertawakan Jeno tanpa memiliki niat sedikitpun untuk membantu sahabatnya.

Jaemin mendesah kecewa saat punggung lebar Jeno tidak kembali terlihat. Padahal apa yang dilakukan Lucas pada Alpha culun itu sangat menghiburnya.

"Na!" Jaemin menoleh kearah sahabatnya yang berjalan kearahnya. Dibelakangnya sudah ada kekasih dari sahabatnya yang mengekor.

Jaemin merengut, sahabatnya itu; Haechan, membuatnya menunggu terlalu lama, bahkan makanannya sudah dingin sejak tadi karena ia hanya mengaduknya tanpa berniat untuk memakannya. Haechan langsung mendudukan dirinya dihadapan Jaemin dengan Mark, kekasihnya, disebelahnya.

Kening omega manis itu mengernyit, berusaha mengendus aroma asing yang menyeruak masuk ke dalam indera penciumannya. Lalu sedetik kemudian mata rubahnya melebar dan menatap Haechan dan Mark bergantian dengan horor, "astaga! Kalian berdua!"

Nerd Alpha | NOMIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang