Part.12 || Lelahnya Keenan

6.7K 753 54
                                    

"-"—disini rasanya sesak, sesak banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"-
"—disini rasanya sesak, sesak banget. Rasanya oksigen Keenan di tarik paksa sama Tuhan, seolah Tuhan sengaja buat Keenan terus sekarat setiap hari."
.
.
.

💚💚💚






















Keenan sejak tadi mengomel tak jelas di dalam mobil. Darren sukses membuatnya kesal hari ini. Membuat alibi dirinya yang sakit, dan minta diantar ke rumah sakit, padahal nyatanya justru dirinya yang pada akhirnya tidur terlentang diatas bangsal dengan stetoskop dingin tertempel di dadanya. Dan masuk ke dalam ruangan-ruangan aneh. Bau obat-obatan juga mengusik indra penciumnya, dan Keenan tak suka.

"Hey, jangan marah dong. Kan kakak cuman pengen mastiin kamu baik-baik aja." Darren sejak tadi merajuknya seperti anak kecil, menggoyakna lengan anak itu, minta di maafkan.

"Keenan pulang sendiri aja." tak berniat menjawab pintanya, anak itu melenggang turun dan pergi meninggalkannya sendiri.

Obsidian Darren menatapnya tak percaya "hey! Dek!" Keenan tak menyahut, terus berjalan mengabaikannya. Saat Darren juga mengejarnya dari belakang.

"Hey!" kuat ia menarik anak itu, nafasnya sedikit memburu saat sebuah motor hendak menyenggol seorang Nayazva.

"Kalau nyebrang tuh ya liat-liat, Rasen!" Keenan mendengus, melepas paksa genggaman Darren dan kembali melangkahkan kakinya kesal.

"Rasendra! Hey! Udah dong marahnya." pergelangan tangannya di cekal sedikit kuat, menimbulkan ringisan halus di balik bibir pucatnya "sakit!"

Darren melepasnya, menatap khawatir wajah kesakitannya "maaf, sakit banget?" Darren meraihnya pelan, dan terkejut saat mendapati luka sayat yabg melintang di sekitar pergelangan tangan anak itu.

Buru-buru Keenan menarik tangannya "kenapa kakak bohongin Keenan?"

Darren tak langsung menyahut, tatapnya kosong menatap ke arah tangan anak itu "kamu nyoba bunuh diri?" Pemuda itu mendongak, menatap dalam huzle kembar remaja kurus di depannya, Keenan berdehem pelan, mengusap tengkuknya yang mendadak meremang di tatap seperti itu.

Aura Darren berubah, dan baru pertama kali ini Keenan melihat tatapan yang seolah siap mencabiknya hidup-hidup dari guru di depannya.

"Jawab Nayazva!" dada Darren naik turun, menahan gejolak emosi dalam dirinya "Kalau iya, emang kenapa?" Jawaban singkat, namun sarat akan emosi. Pelan ia mendengus. Jika di pikir-pikir, darren terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.

"—privasi, kakak tau, kan apa maksudnya?"

Darren menatapnya tak percaya, menatap ke sisi lain agar tatap nya tak beradu dengan remaja tanggung di depannya.

[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang