Part.5 || Madhava

6.1K 848 119
                                    

⚠Warning!⚠
Part ini mengandung beberapa kata kasar, harap bijak dalam Membaca💚💚
Happy reading, and sorry for typo💚

⚠Warning!⚠Part ini mengandung beberapa kata kasar, harap bijak dalam Membaca💚💚Happy reading, and sorry for typo💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uang?! Kalau tindakan anaknya kayak Dajjal gitu masa iya harus tetep di diemin sih?!"

"-ya gak tau! Tanya sendiri sama bapaknya, kenapa punya anak kelakuannya kayak gitu!"

.
.
.






























Keenan itu sebenarnya anak yang pendiam, tak banyak bicara. Di banding harus meladeni orang-orang seperti Dava dan teman-temannya, Keenan lebih memilih diam, dan melakukan apa saja yang mereka pinta, daripada beasiswanya harus terenggut nantinya.

"Heh miskin!"

Itu Dava, dengan gaya acak-acakan, menenteng sebuah buku, wajahnya merah padam menahan marah.

Seisi kantin langsung hening, melihat kedatangan Dava dan teman-temannya, menggebrak keras meja seorang Keenan Rasendra yang tengah menyantap makan siangnya.

"Apa lagi?!" Keenan malas sebenarnya menanggapi ke-kurang ajaran mereka.

Dava berdecih, menarik keras kerah seragam anak itu "tugas gue salah semua, brengsek!"

Semua menahan nafas saat satu tinjuan melayang di wajah manisnya, menimbulkan ringisan keras "ya mana gue tau, itu soal kelas dua belas."

Bugh!

Satu pukulan lagi melayang, membuat tubuh anak enam belas tahun itu tersungkur dengan keras di lantai, menabrak beberapa meja dan kursi yang ada disana.

"Emang ya orang miskin kayak lo, gak lebih dari sampah!"

Bugh!

Perutnya di tendang keras, menimbulkan ringisan yang lebih keras dengan darah yang keluar dari mulutnya, kuat ia memeluk perutnya yang luar biasa sakit.

Hampir mirip, dengan perlakuan ayahnya.

"Ngapain juga lo idup anj!"

Dava murka, pasalnya ia langsung terkena hukuman, bukan dari guru tapi dari ayahnya. uang jajannya di kurangi karena nilai kurikulumnya menurun.

"Idup cuman malah bikin mala petaka di hidup orang! Gara-gara lo!" keras ia menarik rambut Keenan hingga kepala anak itu mendongak keras "-gue di hukum bokap gue anj!"

Semua memekik tertahan, bagaimana darah terus mengucur di hidung anak itu saat kasar ia membenturkan kepala anak itu pada meja kantin "sa-sakith!"

Keenan berpasrah. Entah ia akan mati di tangan Dava, ayahnya atau bahkan kakaknya, ia tak peduli lagi. Dunia terlalu kejam padanya.

Dunia mengutuknya, semua tak menyukainya. Tak terkecuali. Keenan terkucilkan. Dunia menghukumnya atas kesalahan besarnya. Ia tak bisa mengelak. Di benci semua orang, dan tak ada satupun yang menginginkan keberadaannya.

[✔]RASENDRA [JAEMIN.Ver] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang