18. Dekapan

Mulai dari awal
                                    

Setelah sepuluh menit berpelukan, Kyra perlahan melepaskan pelukkan nya. Tangis nya sudah reda, memang sedari tadi yang ia butuhkan adalah pelukan. Kyra membutuhkan sebuah sandaran yang mampu menopang diri nya yang sedang goyah.

Bintang tersenyum tipis, tangan nya terulur menghapus air mata Kyra.

"Udah baikan?" tanya Bintang.

Kyra mengangguk, membiarkan Bintang melakukan hal itu kepada diri nya. "Bintang" panggil Kyra.

Bintang berdehem pelan, cowok itu masih sibuk menghapus air mata dan bulir bulir keringat Kyra.

Kyra menghentikan gerakan nya dengan menahan tangan Bintang yang kini mengusap pipi nya pelan. Kyra mengelus punggung tangan Bintang lembut, membuat Bintang menatap nya dengan jantung berdegup kencang.

Anjipp, jantung gue kaya lagi dugem anjayy, batin Bintang.

"Bin, makasih ya. Makasih udah mau jadi sandaran. Makasih ya udah perduli, bahkan disaat orang yang gue harapkan gak tau kemana" ujar Kyra lirih sambil memejamkan mata nya.

Bintang menelan saliva nya susah payah, berhadapan dengan Kyra dengan jarak sedekat ini tidak baik untuk kesehatan jantung nya. Bintang masih setia mengamati nya, dapat Bintang lihat Kyra tengah menghembuskan nafas lelah.

"Dunia lucu banget ya" celetuk Bintang tiba tiba, membuat Kyra membuka mata dan beralih menatap nya. "Lucu?" beo Kyra.

Bintang mengangguk. "Yang paling terlihat kuat, ternyata yang paling butuh hangat dekap" ujar nya.

Kyra tersenyum tipis. "Semua orang punya beban dan kesedihan nya masing masing. Cuman cara mereka menghadapi nya aja yang berbeda. Ada yang memilih berlarut, ada yang memilih sabar dan ikhlas, dan ada yang memilih menyembunyikan. Karena porsi kuat seseorang itu beda beda" ujar Kyra.

Bintang menatap nya dengan senyum yang mengembang. "Emang gak salah gue suka sama lo Ra" celetuk Bintang.

Kyra melotot sebal. "Jangan bercanda deh!" cetus Kyra.

"Dih! Senakal nakal nya gue, gue gak berani ya bercandaiin perasaan seseorang!" bela Bintang.

"Ogah percaya, lo kan fakboy!" cibir Kyra.

Bintang memegang dada nya dengan ekspresi lebay. "Kamu solimih banget! Dosa tau nuduh orang ganteng!"

"Dih? Mana ada orang ganteng ngaku ganteng!" kata Kyra sambil tertawa pelan.

"Nah ginikan cantik" gumam Bintang yang sedari tadi tidak melepaskan pandangan nya dari Kyra.

Kyra tersenyum tulus. "Makasih ya Bin! Kalau gak ada lo gue gak tahu gimana, gue berhutang budi sama lo" tutur Kyra tulus.

Bintang tersenyum jahil. "Mau tau gak cara lunasin hutang budi lo?" tanya Bintang dengan wajah menyebalkan.

"Pengen banget gue tampol muka nya" celetuk Kyra.

"Mau tau gakkk?" tanya Bintang lagi.

Dengan sedikit ogah ogahan Kyra menjawab. "Yaudah apa?"

Bintang mengeluarkan ponsel nya. "Tulis nomor wa lo disini"

"Bisaan banget modus nya!" semprot Kyra.

SEKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang