12. Munculnya konflik

4.6K 743 143
                                    

"Masalah datang silih berganti, entah datangnya membawa kebaikan atau malah membawa malapetaka."

Author ucapkan selamat membaca, komen diramaikan dan sampai jumpa di chapter selanjutnya❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author ucapkan selamat membaca, komen diramaikan dan sampai jumpa di chapter selanjutnya❤️

-√-

-

Sudah tiga jam lamanya remaja itu terbaring di atas brankar, namun manik indah itu tak kunjung terbuka dan masih setia menutup.

Jaevir menghela nafasnya kasar, ia mengelus lembut surai coklat milik adiknya. Ia merasa telah gagal menjadi seorang kakak karena tidak bisa menjaga adiknya sendiri.

"Dasae kebo. Kamu udah tidur kayak gini selama 3 jam masih kurang, Jen? Bangun dong.."

Ia menidurkan kepalanya di samping tangan Jeno, sesekali menatap tubuh adiknya yang sekilas tampak semakin kurus.

Namun tiba-tiba saja Jaevir membulatkan matanya kala melihat kaki adiknya yang penuh dengan memar.

"Gak mungkin ayah nendang Jeno kan?"

Jaevir menarik lengan baju Jeno dan ia kembali melihat banyak memar di sana juga luka bekas sayatan.

"Dek..lo selfharm?"

Ia kembali membuka baju Jeno dan kembali melihat banyak memar di sekujur tubuhnya hingga bagian dadanya.

Jaevir menjatuhkan air matanya dan seketika itu juga rahangnya mengeras. Tidak mungkin ayahnya yang melakukan ini, pasti ada orang lain yang melakukan ini kepada adiknya.

Dari belakang tiba-tiba datang Wira dan Edric. Edric melepaskan jas yang ia kenakan dan ia mengenakan jas itu kepada Jaevir untuk memastikan anak itu tidak kedinginan.

"Bang Edric."

"Iya tuan muda?"

"Jaevir. Jangan panggil tuan muda."

"I-iya baiklah."

"Kenapa badan Jeno memar semua? Apa ada yang mukulin dia? Gak mungkin ayah kan?"

Edric dan Wira saling menatap satu sama lain, mereka memang tidak tau siapa pelakunya, tapi mereka tau bahwa Jeno di-bully di sekolah.

Edric menghela nafasnya, ada baiknya jika ia memberitau yang sebenarnya terjadi, karena Jaevir adalah saudara kandung Jeno.

"Saya dengar dari teman Jeno, dia bilang bahwa Jeno di-bully di sekolah. Mereka bilang Jeno ditendang hingga tubuhnya meringkuk di lantai."

PRANGG

Baik Edric maupun Wira sama-sama kaget saat melihat Jaevir yang tiba-tiba memecahkan gelas yang ada disebelahnya dan pecahan tersebut melukai tangannya dan membuat darah segar keluar dari sana.

Ephemeral [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang