💜# Rencana Putus Berjamaah

Start from the beginning
                                    

Mereka saling bertukar tatapan. Ada pula yang menyenggol satu sama lain, saling menyuruh untuk menjawab. Ini seperti anak-anak yang dihukum ibunya dan disuruh menjawab siapa biangnya.

"Kita ... kita ..." Iyan menggeleng memutuskan untuk tidak berkata. "Lo aja, Ham! Lo pacar pertama, kan!" suruh Iyan memukul lengan Ilham.

Ilham berdecak. Takut-takut menatap Sheyla.

"Kita disuruh sama--"

"Bukan itu!" potong Jimin membekap mulut Ilham.

"Jangan jawab yang itu, Ilham!" bisik Horo penuh penekanan.

"Haduh, kek apa sih lo!" umpat Iyan.

Gadis itu maju berhadapan dengan Ilham. Dua sudut bibirnya terangkat.

"Disuruh siapa, Ilhamudin? Nama lo Ilham, kan? Nama 'ilham' pasti memberikan jawaban yang tidak sesat," tukas Sheyla menepis tangan Jimin yang membekap mulut Ilham tadi.

Untuk sekarang Entin hanya sebagai penyimak.

"Ling-ling--"

"Link dare!" potong Jimin.

"What?"

Jimin menelan ludahnya susah payah. "Tad-tad-tadi, kita semua main dare! Iya, main tantangan. Terus kita semua dapat dare begini semua pacar Sheyla ditantang untuk putus. Yang beri dare itu dari link permainan yang gue dapat."

Jimin mengatur napasnya. Ia berbicara sangat cepat.

"Ahh." Sheyla mengangguk-angguk dengan senyuman yang sulit diartikan. "Hm, gue baru tahu ada permainan begitu dari sebuah link. Apa gue yang ketinggalan jaman atau itu hanya cerita by Jimin?"

Sheyla melihat ke arah Horo, "Benar apa yang dikatakan Jimin?"

Horo mengangguk kaku.

Lalu, Sheyla beralih kepada yang lainnya. "Atau ... Ling ... ga?"

Untuk saat ini Sheyla memasang mata tajam dengan kepalan tangan di depan wajah mereka.

"Jujur atau gue masukkin kalian semua ke oven?!"

"Iya, iya, Lingga, Shey," balas Riko cepat.

"Iya, Kak. Lingga suruh semua pacar Kak Sheyla untuk putus sama Kak Sheyla," jujur Iyan tidak kalah cepat.

"Ada masalah apa dia dengan kalian?" Sheyla mengintrogasi mereka.

Semua kompak menggeleng tidak tahu.

"La, jangan lo kasitahu ke Lingga ya kalau kita bocorin ini," mohon Riko berlutut. 

Sheyla hanya bergumam. "Kalian pulang aja. Biar gue yang urus ini."

Delapan orang yang berstatus sebagai pacar Sheyla itu menurut. Mereka berbalik badan, lalu keluar dari kamar Sheyla. Langkah mereka terhenti. Sheyla yang mengetahui itu berjalan melewati mereka menuju luar kamar.

"Mama," ucap Sheyla membelakkan matanya.

"Halo, Tante," sapa delapan cowok itu bergiliran. 

"Ada apa ini ramai-ramai?" 

"Um, ini baru selesai kerja kelompok, Ma."

Sungguh, Sheyla terkejut Naha dan Hexam pulang secepat ini setelah beberapa hari pergi keluar kota. Masih ingatkah kalian terakhir kali Naha menelpon menyuruhnya untuk pulang? Di saat itu Sheyla menjawabnya dengan santai, karena ia tahu kedua orangtuanya tidak ada di rumah sehingga ia tidak perlu pulang cepat-cepat. Sayangnya, ia lupa Derman adalah mata dari orangtuanya. 

Nikah Yuk, Kaa! [OTW TERBIT]Where stories live. Discover now