Chelsea mengacungkan jarinya. Ia menyengir saat Sam melihatnya dengan tajam. "Peace pak bos, ini semua cuma bagian dari rencana. Tanya sama istri lo tuh yang buat rencana tuh."

Dyba tersenyum manis saat Sam mengangkat kedua alisnya tanda bertanya. "Awalnya niatnya itu kayak dinner romantis berdua gitu, tapi aku mikir udah terlalu biasa. Terus ya aku dapat ide, emang semua udah di setting sedemikian rupa bahkan sampai ngelibatin pak Hadi. Lagian aku kangen sama mode cemburu kamu."

"Serius? Coba sekarang telpon Abian."

Dyba berdecak, ia menjulurkan tangannya. "Ckk, kamu gak percayaan banget sih. HP aku di mana?"

Sam merogoh kantong celananya, ia memberikan ponsel Dyba ke pemiliknya.
Mata Dyba membulat saat layar ponselnya pecah. "Astaghfirullah, ini HP kamu apain?"

"Tadi cuma aku banting doang ke tembok."

Dyba berusaha meredam emosinya, niatnya seharian ini jangan membuat Sam kesal. Dyba membuka aplikasi whatsapp nya dan matanya tambah membulat saat tidak ada chat apapun di sana, kecuali grup-grup dan pinned chat nya Sam. Ia membuka log panggilan dan benar saja, log panggilannya sudah kosong.

"Pada kamu apain Sam?"

"Hapus, menuh-menuhin memo ditambah aku gak suka banyak chat kayak gitu, numpuk."

Dyba menghela nafas kasar, ia mencari kontak dengan nama Abian dan sudah kontaknya sudah terhapus. "Samudera yang ganteng, gimana aku mau ngehubungin kalau kontaknya aja kamu hapus?"

Chelsea memutar bola matanya melihat kedua orang di hadapannya. Ia membuka ponselnya dan menunjukkan kepada Sam. "Baca sendiri noh, liat aja foto profil gue, liat bio gue, semuanya pasti sama."

"Om! Tante! Kapan makan kuenya?"

***

Sam mengelus pipi Dyba, mereka baru saja selesai merayakan ulang tahunnya berdua, tentunya dengan cara yang enak dan maknyos. Menghabiskan beberapa jam di atas ranjang dengan berbagai kondisi dan gaya.

Acara ulang tahunnya selesai pukul 02.00. Zian dan Chelsea menginap di kamar bawah, untungnya kamar tamu berada di bawah jadi Sam mau apa-apakan Dyba tidak akan terdengar.

"Suka banget ya sama mode cemburunya aku?" tanya Sam sambil menyampirkan anak rambut Dyba yang basah ke belakang telinga wanita itu.

"Bukan suka sih, lebih tepatnya kangen aja. Emang aneh sih aku, dulu minta supaya kamu gak posesif banget, tapi sekarang malah kangen sama mode itu."

Sam merapatkan tubuh polos mereka, selimutnya ia naikkan hingga sebatas leher. "Aku selama ini nahan Dy, nahan supaya sifat aku gak keluar. Aku takut kamu bosen sama aku."

Tangan Dyba melingkar di leher Sam. "Rasanya pasti susah."

"Banget Dy. Aku nahan supaya kamu bisa sama aku terus."

"Terus, yang kamu bilang mau ngukir tadi bener?"

Sam menghela nafas panjang. Ia menundukkan kepalanya, kemudian menyusup di leher Dyba. "Kamu mau jawaban bohong atau jujur?"

"Lah pake nanya, ya jujur lah."

"Iya."

"Sam ... jujur sama aku, kamu gak ada penyakit mental kan?"

Sam menggeleng. "Gak tau Dyba, aku gak tau. Aku sempat mikir gitu, tapi aku sendiri juga selalu nyangkal. Rasanya aku tuh cuma pengen ngelampiasin ke kamu aja waktu kamu deket sama cowok lain. Tapi, aku orangnya emang gitu, aku bakalan lampiasin ke siapa aja yang udah buat aku emosi."

Dyba memejamkan matanya sejenak, tidak mungkin kan suaminya ini seorang psikopat? Psikopat atau secara medis dikenal dengan kepribadian anti-sosial, merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan kurangnya empati dan kebiasaan melanggar peraturan. Tetapi, selama ini menurut Dyba tidak ada ciri-ciri seorang psikopat di dalam diri Sam, kecuali waktu dulu saat ngukir.

"Dy, kamu gak mikir aku psikopat kan?"

Dyba terkejut, tetapi ia langsung mengelus-elus punggung Sam. "Enggak sayang, mungkin emang kepribadian kamu kayak gitu. Gak papa, asalkan kamu tahan, jangan sampai itu keluar lagi. Tadi untuk nahan kamu ngapain aja?"

"Jangan marahin aku tapi ya?"

"Emang ngapain?"

Sam berdecak, ia menggigit bagian atas dada Dyba. "Janji dulu jangan marah."

"Iya, iya. Emang kamu ngapain?"

Sam menenggelamkan wajahnya di dada Dyba. "Aku buka pornhub."

"Ha?" tanya Dyba saat suara Sam teredam.

"Aku nonton bokep," ucap Sam dengan cepat kemudian menenggelamkan wajahnya lagi di dada Dyba.

Dyba tertawa, Sam dan sifat mesum emang tidak bisa lepas. Dyba mengacak-acak rambut Sam. Ia mendekatkan bibirnya dengan telinga Sam dan menggigit telinga itu dengan sensual. Ia berbisik, "Pantes pas aku duduk tadi ada yang berdiri, rupanya burung kamu yang nakal pengen masuk sarang."

***

Sampai jumpa di part selanjutnya
(❁'◡'❁)

Jangan lupa vote dan comment
Terima kasih yang udah baca, vote, dan comment cerita ku ♡♡

13 Januari 2021

DySam (After Marriage)  [Selesai]Where stories live. Discover now