#5

36 33 1
                                    

Happy Reading Cinta - Cintaku ♥



🌹 🌹 🌹

Setelah satu minggu lebih mengikuti semua kegiatan ospek sekarang semua mahasiswa baru, telah resmi menjadi seorang mahasiswa. Menjalankan aktivitas sebagaimana yang mahasiswa lakukan.

Hari ini, Ara sangat bersemangat ingin pergi ke kampus. Karena ini merupakan hari perdananya menjadi seorang mahasiswa.

Yang mana dalam pemikirannya, dunia perkuliahan yang akan dialaminya itu sama seperti dunia perkuliahan yang sering di lihatnya di tv atau pun yang sering dibacanya di berbagai koleksi novelnya itu.

Tapi, sayang seribu kali sayang. Di hari pertamanya menjadi mahasiswa, ia harus merasakan yang namanya di usir dosen keluar kelas karena kebiasaannya yang suka datang terlambat. Dan menyebabkannya berakhir di bangku kantin.

" Ah, kenapa pake telat segala sih. Ini gara-gara Mama nggak ada di rumah. Kan nggak ada yang bangunin gue " dumel Ara kesal karena dirinya bangun kesiangan.

" Hey, boleh duduk disini ?" sapa seorang laki-laki yang tak Ara kenal.

" Emang nggak ada tempat lain ?" katanya masih dengan nada kesal.

" Hmmm ... Ada sih, cuma lagi kepengen aja duduk disini " kata laki-laki itu. Ara pun hanya mengangguk memperbolehkan laki-laki itu duduk satu meja dengannya.

" Btw, gue Raymond, biasa di panggil Ray. Nama Lo siapa ?" tanya Ray mengulurkan tangannya mengajak berkenalan.

" Nggak nanya. Dan jangan kepo. Gue lagi nggak mau di ganggu, jadi kalo Lo mau duduk disini, Lo jangan ganggu gue. Kalo nggak Lo cari tempat lain aja " ujar Ara, emosinya semakin meluap saat laki-laki yang bernama Raymond itu mengajaknya berkenalan.

Tapi laki-laki itu tak menghiraukannya, " Lo jurusan apa ?"

Ara memutar matanya malas dan juga tak berminat untuk meladeni. Padahal tadi Ara sudah katakan agar jangan mengganggunya. Sepertinya laki-laki itu tidak mendengarkan apa yang Ara katakan.

Ara memilih pergi dari sana daripada harus melihat laki-laki itu di hadapannya.

***

Setelah mata kuliahnya yang kedua selesai, Ara mencari keberadaan Sofi yang sedari tadi tak menampakkan batang hidungnya.

" Kemana sih Sofi, kok nggak kelihatan. Mana di telepon nggak diangkat " rutuk Ara, ia menunggu Sofi di parkiran. Niatnya ingin nebeng Sofi pulang. Tapi sampai sekarang ia tidak bisa menghubungi Sofi.

14.30 wib, Ara menghela napasnya jengah. Sudah hampir satu jam ia menunggu di parkiran, tapi sofi tak kunjung datang.

Ara melihat mobil putih yang baru saja keluar dari parkiran, ia tahu siapa si pemilik mobil.

Aha !

Ara menghadang mobil itu saat akan melewatinya.

" STOOOOOPPPP ! " Ara merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi mobil putih itu.

Reza pun turun dari mobil dengan wajah bingungnya.

" Cowok, anterin pulang dong " goda Ara sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Kenapa harus gue? Gue sibuk " tolak Reza.

" Ya karena cuma Lo yang gue kenal. Mau ya mau ya. Please ! " Ara menampilkan puppy eyes nya supaya Reza luluh.

Tanpa persetujuan Reza, Ara langsung menaiki mobil Reza dan duduk di samping kemudi.

Reza terheran melihat Ara yang tiba-tiba saja memasuki mobilnya tanpa persetujuan. Padahal ia belum menjawab apa pun.

Reza menghela napasnya sejenak baru memasuki mobil dan mengantar Ara pulang. Meskipun nanti ia harus kembali ke kampus karena kerjaannya belum selesai. Daripada harus mendengar ocehan gadis itu, lebih baik Reza mengalah untuk mengantarnya pulang.

Sesampai di depan rumahnya, Ara tak langsung turun dan lagi-lagi itu membuat Reza bingung. Apa lagi yang akan gadis itu lakukan padanya. Ia harus ektra sabar untuk menghadapinya.

" Za, gue boleh minta nomer handphone Lo nggak ? " pinta Ara tanpa malu.

" Buat apa ? Kan Lo punya nomer sendiri " kata Reza tanpa berpikir lagi.

Mendengar jawaban Reza, membuat Ara sedikit jengkel padanya.

" Iiiihhh ... Bukan itu maksudnya. Tapi ... "

" Tapi apa ? " potong Reza. Entah kenapa melihat wajah kesal Ara membuat kesenangan tersendiri untuknya.

" Tau ah, Lo mah ngeselin. Gue turun aja deh. Btw, makasih " ujar Ara lalu turun dari mobil dan membanting pintu mobil.

Setelah Ara turun, Reza tersenyum sendiri melihat tingkah gadis itu.

Karena teringat akan tugasnya yang masih menumpuk, Reza pun menjalankan mobil untuk kembali ke kampus.

***

" Mamaaaaaaa ... Ara kesal " teriak Ara saat sudah masuk ke dalam kamarnya.

Ara memukul-mukul boneka teddy bearnya meluapkan semua kekesalannya karena ulah Reza.

Ara merebahkan tubuh diatas tempat tidurnya. Ia mencoba mencari cara agar bisa lebih dekat lagi dengan Reza.

' Aha ! ' Ara menjentikkan jari. Sebuah ide cemerlang terlintas di kepalanya. Ia pun segera melakukan ide gilanya itu.

Demi Reza, apapun Ara lakukan.

🌹 🌹 🌹




To Be Continue....

Akhirnya,, selesai juga chapter 5. Buat kalian yang lagi baca, jangan lupa vote dan koment ya untuk isi dari chapter 5 ini.

Thank you buat kalian yang udah baca :*

[3] To Be With You [Hiatus] Where stories live. Discover now