22. Flashback (3) - Hurt

45 11 0
                                    

"This song on the radio. Even if I keep listening to it in pain. Now in my heart, repeatedly in my heart. I'ma keep it playing on and on and on."

- HENRY LAU -


- 🌻 -


"Really?" Rowoon tertawa.

"Iya beneran, jadi aku suka heran banget sama adikku sendiri." ucap Sooyoung meyakinkan.

Sooyoung menatap pria yang ada didepannya dengan lekat. Karna candaan Sooyoung ini Rowoon sangat bahagia, ia terus ketawa tidak ada hentinya membuat dirinya ikut bahagia.

Pacarnya ini telah melewati hari yang berat, dan Sooyoung mengerti itu. Akibat apa yang dialami Rowoon, membuat dirinya mempunyai penyakit kepribadian ganda ini.

Rowoon pernah bercerita kepada Sooyoung. Bahwa sejak kecil ia selalu dibully oleh teman-temannya sendiri, pulang sekolah juga ia bukan ditanya keadaan di sekolah oleh orangtua, melainkan dipukul habis-habisan.

Setiap hari Rowoon harus melalui hari yang sangat berat. Sehingga ia berpikir bahwa dirinya tidak dicintai oleh semua orang membuat harapan seorang anak kecil itu seketika hancur begitu saja. Impiannya cuma satu, yaitu memiliki keluarga yang harmonis, yang mau menerima Rowoon dan mencintainya.

Sooyoung ikut bersedih. Bayangkan anak berumur 7 tahun sudah diperlakukan seperti ini oleh orangtua yang melahirkan mereka.

Untungnya hari itu berakhir disaat ia sudah menginjak usia 14 tahun. Ketika seseorang mendengar suara bising yang berasal dari rumah kayu tua, membuat rasa penasaran orang itu muncul. Dan ketika ia mendorong pintu terbuka itu disana sudah ada Rowoon kecil yang sudah berlumuran darah, sekarat akibat pukulan kayu dari sang ibu. 

Bibir hancur yang sudah terbuka disudut bibir Rowoon, badannya yang sudah bercetak biru, juga kepalanya yang robek dilumuri darah.

Orang tersebut langsung melaporkan kepada polisi. Dan Rowoon langsung dirawat di rumah sakit dengan keadaan yang sangat kritis. Kedua orangtua Rowoon ditangkap dan langsung dibawa ke kantor polisi.

Setelah Rowoon dirawat selama kurang lebih 1 tahun, ia dikirimkan di panti asuhan. Disana ia juga tidak memiliki teman, karena perubahan kepribadiannya yang sangat parah membuat semua anak-anak yang ada disana ketakutan.

6 bulan berlalu, seorang mengatakan bahwa Rowoon sudah memiliki orang tua baru yang akan menjaganya. Tentu saja Rowoon merasa bahagia, berdoa semoga impian kecilnya itu tercapai.

Sesampainya dirumah barunya, ia bartemu dengan seorang gadis berkepang berusia 12 tahun yang akan menjadi adik tirinya. Gadis itu bernama, Oh Chaeri.

Ibu Chaeri mengatakan bahwa Rowoon memiliki kepribadian ganda, dan Chaeri mengatakan tidak apa-apa asalkan dirinya mempunyai seorang teman baru.

Chaeri dulunya sangat kesepian, dan sekarang memiliki saudara baru juga teman baru. Chaeri cukup senang,

Hubungan mereka menjadi erat seiring berjalannya waktu. 4 tahun mereka sudah seperti saudara kandung pada umumnya dan juga keluarga biasa, tetapi semua itu hancur seketika. Karena ibu mereka telah mengetahui bahwa sang suami berselingkuh, membuat kedua pasangan tersebut memutuskan untuk bercerai.

Hari-hari terasa sangat berbeda, mereka jadi saling hidup dengan keheningan. Ibunya yang setiap hari berminum-minum, dan Rowoon yang menjadi seorang pemarah. Chaeri sangat sedih dengan perubahan keluarga yang dulunya begitu bahagia, sekarang menjadi hancur secepat ini.


🌼


"Sudah malam nih, yuk pulang gue anter." Sooyoung ikut melihat kearah jendela cafe tersebut, dan ternyata waktu sudah berjalan sangat cepat. Menghabiskan waktu bersama Rowoon ternyata sangat menyenangkan, sungguh ia tak ingin ini untuk berakhir.

Sooyoung menghela napasnya. "Yuk kita pulang!" ucapnya menggandeng lengan Rowoon.

"Napa lo hari ini lucu banget sih," Rowoon terkekeh menyubit pipi Sooyoung. "Gatau, emang terlahir gini deh biar kamunya bisa betah ngeliatin aku tiap hari." kata Sooyoung dengan pede.

Dalam perjalanan menuju parkiran, pasangan itu saling bergandeng tangan. Sooyoung yang tidak hentinya bersenyum terus-menerus, mungkin ini adalah hari yang sangat baik pikirnya.

Rowoon tiba-tiba merasakan denyut pusing yang begitu parah dikepalanya, ia memegang kepalanya menunduk kesakitan. "Rowoon-ah!! Ada apa denganmu?!"

"P-pusing," tutur Rowoon kesakitan.

Deg!

Sooyoung terdiam sebentar, hari baiknya akan segera berakhir. Rowoon sebentar lagi akan berganti sikap menjadi Rowoon yang Sooyoung benci.

Gadis itu membantu Rowoon menuju kursi terdekat. Rowoon tiba-tiba terdiam, tidak mengomel kesakitan lagi. Matanya sekarang menatap Sooyoung, dingin.

"Sudah puas kan? Sekarang minggir, gue mau pulang." Dorong Rowoon menyingkirkan Sooyoung yang sedang membantunya duduk. Sooyoung berdecit sakit, pria itu sangat kasar mendorongnya.

Sedangkan Rowoon sudah melangkahkan kakinya jauh dari hadapan Sooyoung, tidak memperdulikan gadis itu.

"Dasar sinting!" gumam Sooyoung memberdirikan dirinya.


🌻

bias kalian di SF9?

flashbacknya banyak ya bun^^

jangan lupa vomment di bawah ini yaa!! thanxx <3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

jangan lupa vomment di bawah ini yaa!! thanxx <3

salam cinta,

-vee

Period, love💖

On Track | SKZWhere stories live. Discover now