12. (Road)

351 61 7
                                    

"Selamat pagi dunia!!!" Teriak Jennie di balkon apartmentnya. Lalu menyipitkan matanya karena silau matahari.

Sekarang pukul 12 siang dan bagi Jennie itu masih termasuk pagi. Lalu ia memutar badannya menatap kalender yang tergantung manis di dinding dengan wajah artis yang jennie sengaja ia kasih kumis ke muka artisnya.

Jennie berdecak setelah melihat tanggal hari ini "ckckck gak nyangka ternyata aku betah jadi pengangguran" Katanya bermonolog. Sudah terhitung hampir sebulan pasca ia di pecat dari bar tempat kerjanya dulu.

Perempuan itu memutuskan untuk keluar berkeliling siapa tau aja dapat inspirasi. Entah inspirasi apaan juga.

.
.

"Hiks hiks hiks"

Jennie melihat seorang anak kecil sedang menangis jongkok di depan minimarket. Niatnya Jennie ingin berbelanja disana tapi harus tertunda karena menyaksikan anak kecil yang menangis tanpa ada niat untuk menenangkan.

"Kok bibi diem aja gak ada niat tenangin aku" Oh ternyata anak kecilnya nungguin di tenangin.

Tertampaklah wajah bocah itu. Jennie ingat, bocah itu kan pemilik bola yang pernah Jennie letusin.

"Bibi biasanya kalau anak kecil nangis harusnya ditanyain mau beli apa biar nangisnya berhenti. Kok bibi diem aja" Ujar bocah bola (mulai sekarang jennie akan memanggilnya bocah karena gak tau namanya) sambil menarik ingusnya yang nyaris keluar.

Jennie membungkuk badannya sedikit dan bilang "hidup itu memang kejam cil" Habis itu jennie masuk ke minimarket.

Jennie sedang memilah barang yang akan dibeli tapi langkahnya di cegat oleh bocah bola tadi.

"Bibi beliin aku es krim"

"Minta sana orang tuamu"

"Mama aku meninggal trus papaku sibuk kerja jadi gak ada yang beliin" Muka bocah bola itu memelas.

"Terus hubungannya denganku apa? Orang tuaku bercerai jadi sana gausah main malang-malangan nasib" Kata Jennie mengusir bocah bola.

"Mungkin kita bisa jadi teman atau saudara. Kenalkan Namaku Will"

Baiklah sekarang Jennie tak perlu panggil bocah itu dengan sebutan bocah bola karena barusan di kasih tau namanya. Tak peduli dengan dirinya yang masih di ekori, Jennie masih memilih barang "jangan jadi teman karena aku tak berteman dengan anak kecil dan adik, punya satu saja sudah bikin sakit kepala apalagi dua"

Setelah itu jennie pergi.

.
.

Jennie duduk di kursi yang di sediakan di minimarket. Cuaca hari ini panas jadinya Jennie beli es krim satu untuk dirinya dan satu lagi untuk bocah bernama will.

"Makasih bibi sudah belikan aku es krim"

"Aku gak beliin tapi minjemin kamu duit"

"Tapi aku gak punya duit buat balikin"

"Yaudah berarti aku beliin kamu karena kamu gak punya duit"

Tinggal bilang dibeliin susah amat jen :v

"Bibi kok gak sibuk kayak ayahku?"

"Karena aku pengangguran" Jawab jennie enteng lalu menjilat bagian es yang cair.

"Pengangguran itu apa bi?"

"Pengangguran itu suatu profesi"

"Profesi?"

"Profesi orang tanpa kerjaan" Dan jennie kembali menjilat es krim nya kembali.

"Besar nanti aku gak mau jadi pengangguran"

Oh, my Jennie! [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang