Pemimpin Yang Kejam

107 17 5
                                    

Suasana 11 IPS 2 yang semula rusuh karena diprakarsai oleh Bagas dan Jun sekarang rusuh kembali karena kedatangan duo JJ, Jojo dan Jakti.

Wajah mereka yang sedikit terlihat babak belur tak luput mencuri perhatian anak kelas, ya walaupun mereka semua sudah tahu kalau Arsen ddk gelut dengan siswa 12 IPS 5. Tadi sebenarnya dia mendapat panggilan BK karena ank buahnya berkelahi, tapi malah menyuruh wakilnya, si Dino untuk pergi dengan alasan dia harus mengatur kelas. Lagipula, Satya sudah ada disana mewakili teman temannya walau dia beda kelas sih dengan Arsen, tapi Satya itu kan kesayangan guru, jadi bisa lah dia negosiasi.


"Kenapa nggak sampek masuk ICU sih lo?!?" teriak Rania yang nangkring mengangkat kedua kaki di kursi guru. "Atau ke rumah duka aja sana!!"

Jakti dan Jojo mengumpat kasar, Rania ini ketua kelas bagaikan Ibu tiri di 11 IPS 2. Nggak tahu juga kenapa Ibu Widayati sebagai wali kelas mereka memilih gadis itu sebagai ketua kelas. Karena, yang ada bukannya memimpin dan mengayomi, tapi dia memperbudak anak-anak kelas. Ditambah wakilnya nggak berani sama sekali dengan dia.

"Arsen sama Devan mana?" tanya Bagas mendekat pada Jakti yang sudah duduk di lantai pojok kelas.

"Di UKS. Arsen dah kayak maling ayam njir, kek digebukin satu kampung." kata Jakti mendramatis. "Eh, laper gue abis gelut. Lo mau ngantin nggak?"

"Gue abis ngantin, dibeliin Rania sih tadi."

"Ke kantin lagi sono. Gue nitip." kata Jakti enteng menyuruh Bagas.

Bagas langsung menoyor kepala Jakti membuatnya mengumpat dan balik menoyor Bagas dan berakhir mereka berdua gelut di pojokan kelas.

Rania, dari meja guru, yang mendengar keributan di pojok kelas hanya geleng geleng kepala dan langsung menghampiri mereka berdua.

"INI KENAPA SIH HE?!?!"

"GUE SURUH LO BERDUA GELUT DI LAPANGAN YE!!!"

"Woi!!! Apaan lagi?" Joni datang dari pintu kelas langsung berlari panik karena mengira ada perkelahian lagi. Tapi langsung mengumpat kasar karena melihat Jakti dan Bagas yang sudah gulung gulung di lantai dengan Rania yang sibuk memisahkan. Siswa lain? Nonton saja, mereka bosan harus dikurung Rania untuk membersihkan kelas, jadi ada tontonan gratis mereka tak mau melewatkan.

"Jon! Itu pisahin njir!"

"Jangan WOI!!! Biarin aja, sampek pulang!!"

"Ke tengah lapangan ke tengah!"

"Jakti abis gelut sekarang gelut lagi. Lo kira Lo BELUT?!"

"HA?!"

Rania menghela nafas kasar, si Joni sekarang hanya duduk menonton bersama anak kelas lain. Kembarannya Jakti, si Jojo udah nggak tahu kemana, kayaknya ngintilin Satya ke kelas sebelah.

Gadis itu sudah habis kesabaran, kelas 11 IPS 2 yang indah ini sudah selesai dibersihkan dan didekor sedemikian rupa oleh anak-anak yang tersisa yang nggak punya kerjaan. Tapi sekarang jadi berantakan lagi karena dibuat arena gelut. Gadis itu langsung mengambil sapu yang baru dibeli untuk membersihkan kelas, mengangkatnya tinggi dan melayangkan gagang sapu itu keras pada Bagas dan Jakti.

"LO BERDUA KALAU MASIH GELUT GUE GEPUK PAKEK BANGKU YA!" teriak Rania sudah brutal memukul kedua rusuh itu. "INI KELAS DAH RAPI YA, LO DATANG NGACAK NGACAK LAGI!! LO MAU MUKA LO YANG GUE ACAK ACAK HA?!"

Bagas dan Jakti sudah terlepas tidak saling tendang atau menjambak satu sama lain, tapi meronta ronta karena kena pukul gagang sapu.

"Udah!!! He anjirr!! Badan gue remuk!!!"

District 9 : HighschoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang