26 : A Mother's Story

5.4K 1.2K 47
                                    

Sebelumnya, aku mau bilang makasih dulu untuk 100k pembaca Marriage Lucas. Makasih banyakk yeorobun!!!

Btw chapter kali ini panjang😖

Suara pintu terbuka yang terdengar beberapa saat setelah kegaduhan yang Hara dengar membuat wanita itu lantas bangkit dari duduknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara pintu terbuka yang terdengar beberapa saat setelah kegaduhan yang Hara dengar membuat wanita itu lantas bangkit dari duduknya. Namun, sayangnya yang ia temui bukan Lucas, melainkan wanita paruh baya yang Hara tahu adalah ibu tiri dari Lucas. Senyum hangat yang wanita itu tunjukkan membuat raut panik di wajah Hara meluntur, berganti dengusan kecil kecewa diikuti senyuman canggung. Hara pikir yang keluar dari dalam adalah Lucas.

"Um, saya Hara." Hara berucap canggung, "saya diajak Lucas ke sini, tante."

Wanita paruh baya itu mengangguk, masih dengan senyuman kecil yang terpatri di wajahnya. "Iya, kita pernah ketemu, kan?" tanyanya, "kalau saya nggak salah, di mall waktu itu? Kamu sama Lucas, saya ingat."

"Iya tante, bener. Itu saya."

"Bisa ikut saya sebentar? Saya mau bicara sama kamu, tapi nggak di sini."

Hara mengangguk, bersedia. Langkahnya ia sesuaikan dengan wanita paruh baya yang kini berjalan beriringan dengannya. Meski terlihat tenang, hati Hara sebenarnya sudah kalang kabut memikirkan banyak kemungkinan yang akan dibicarakan oleh ibu tiri Lucas. Pikirannya bahkan terbang begitu jauh sampai tak sadar bahwa sekarang ia sudah berada di kantin rumah sakit.

Keduanya memilih meja yang dekat dengan halaman luuar kantin, membiarkan hembusan angin ikut berbaur agar suasana tak terasa tegang.

Kekehan kecil yang keluar dari mulut lawan bicaranya membuat Hara sedikit kebingungan. Pasalnya, Hara tidak merasa ada sesuatu berbau humor di sekeliling mereka, tapi wanita paruh baya di depannya malah tertawa.

"Kamu nggak perlu tegang." Ucapan ibu tiri Lucas langsung membuat Hara mengerti bahwa objek yang membuat wanita itu tertawa adalah dirinya sendiri. "Saya cuma mau ngobrol tentang Lucas sama kamu, karena saya Lucas lebih deket dan nyaman sama kamu ketimbang sama keluarganya sendiri. Saya nggak akan minta kamu putus dari Lucas, atau semacamnya."

Hara mendengus geli, kini menyesal karena memasang raut wajah yang terlampau serius. "Maaf, Tante, saya kebawa suasana. Soalnya tadi... saya denger ribut–ribut dari dalam." Hara menarik nafas dalam, memberanikan diri untuk menanyakan hal yang terus berputar di kepalanya. "Lucas nggak apa–apa kan, Tante?"

"Nggak apa–apa," jawabnya, "papanya Lucas mungkin kaget liat Lucas datang. Dia jadi lebih temperamen semenjak tahu Lucas..."

Hara melihat wajah lawan bicaranya yang terlihat ragu–ragu. Ia lantas menganggukkan kepalanya karena cukup mengerti dengan hal yang dialami oleh Lucas belakang ini, termasuk tentang keluarganya yang tahu Lucas mengonsumsi obat–obatan terlarang.

[4] Marriage | Wong LucasWhere stories live. Discover now