09 : All Day Long

8K 1.6K 234
                                    

seneng ga dobelll???

ayoo00Oo guys di voments biarr banyakk updatee!^^

400 votes
90 comments
for next, please?

"Ah, gila kenyang banget!" Hara terkulai di sofa milik Lucas dan segera mengubah posisinya saat pria itu datang selepas mencuci piring

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ah, gila kenyang banget!" Hara terkulai di sofa milik Lucas dan segera mengubah posisinya saat pria itu datang selepas mencuci piring.

Setelah mendudukkan diri, seperti biasa Lucas akan menyetel televisi—hal yang tak pernah terasa membosankan meski telah Lucas lakukan berulang kali. Serial tontonannya akan tayang sebentar lagi.

"Tadi lo bawa apa waktu ke sini?"

Hara terdiam beberapa saat, sebelum ingat bahwa ia masih punya tugas yang teramat penting. Wanita itu lantas mengampil tumpukan map yang ia simpan di dekat pintu, kemudian menyimpannya di atas lantai sampai terdengar bunyi yang cukup nyaring.

"Lupa!" pekik wanita itu, "aku punya tugas."

Hara melirik Lucas yang masih fokus menatap layar televisi. "Tadinya aku ke sini cuma mau liat kamu aja, habis itu pulang. Tapi malah diajak makan, jadi males gerak gini mau pulang."

Lucas masih nggak menggubris, membuat Hara lantas mendekatkan wajahnya. "Aku boleh kan sebentar lagi di sini?"

"Iya, iya, terserah lo."

Hara tersenyum puas saat mendapat persetujuan dari Lucas. Membuka satu per satu map dihadapannya, Hara mulai fokus terhadap pekerjaannya dan lupa waktu.

🌛🌛🌛

Sebentarnya Hara, ternyata lima jam lamanya. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan Hara masih duduk tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Rambutnya yang semula tergerai kini diikat secara asal, membuat tampilannya terlihat sangat berantakan. Sesekali wanita itu mengusap matanya yang kelelahan, membaca tumpukan map yang saat dibaca bukannya dimengerti tapi malah membuat pusing.

Lain lagi dengan Lucas, selepas menonton serial pembunuhan di televisinya sampai empat episode, pria itu kelelahan oleh scene mencekam yang membuatnya terkadang berteriak nyaring. Alhasil, Lucas tertidur di sofa dengan remote televisi yang masih dalam genggamannya. Tapi kali ini, ia terusik. Lucas akhirnya bangun dari tidurnya, merenggangkan tangannya lebar–lebar sampai membuat atensi Hara teralihkan.

"Udah bangun?" tanya Hara, tanpa mengalihkan padangannya.

"Belum selesai kerjanya?" balas Lucas.

Keduanya menanyakan pertanyaan yang bahkan jawabannya saja bisa dilihat langsung oleh kedua mata mereka.

"Mau kemana?" tanya Hara, begitu melihat Lucas beranjak sambil memakai jaket dan berjalan menuju pintu.

[4] Marriage | Wong LucasWhere stories live. Discover now