41 : HaLu in Your Area

5.5K 931 176
                                    

haiiiii maaaf baru update lagiii TT sebenernya hiatusku belum kelar sih hshshshs aku masih nunggu sampai tanggal 22 besok dan kalo aku dapet mukzizat alias lulus ptn, besoknya aku mulaaai aktif secara full lagi. kalo engga ya... tungguin diriku sampe april ya:( minta doanya ya yeorobun huhu sumpil deg2an parah:( e ee ee malah curhat....

btw ini panjang, 2,4k xixixixi. kenyang kenyang ya kalian bacanya🥰

🌜🌜🌜

"Astaga Lucas, ini kalau kamu telepon terus kapan berangkatnya?" Hara mendesah pelan, lalu melirik jam yang tertempel di dinding. "Berangkat sekarang. Jangan nelepon lagi. Dua jam nggak sampai, aku nggak akan bukain pintu rumah."

"Tapi Ra—SEBENTAR BRENGSEK!"

Hara tersentak kaget begitu suara Lucas meninggi, membentaknya secara tiba-tiba. "Brengsek?" tanya Hara, tak terima.

"Eh, sorry, sorry. Bukan ke lo. Itu, Jooheon nggak sabaran banget. Gue berangkat sama Jooheon sama mamanya. Tapi—AH JOOHEON SIALAN! Ra, gue matiin ya. Gue berangkat sekarang. See you!"

Selepas panggilan terputus, Hara mendesah pelan. Sekali lagi, wanita itu melirik ke jam dinding dan mendapati bahwa saat ini sudah pukul setengah sebelas pagi, padahal Lucas janji datang pukul setengah sepuluh. Hara lalu beranjak dari tempat tidurnya, pergi menemui sang mama yang sama-sama menunggu kedatangan calon menantunya di ruang tengah. "Baru berangkat, Ma," ucap Hara dengan nada kecewa. "Bener-bener ya Lucas, minta dihajar."

Sang mama tertawa pelan, lalu mengusap puncak kepala Hara dengan lembut. "Nggak sabar banget," ucapnya. "Tapi Ra, mama tanya sekali lagi, kamu yakin?"

Hara menoleh, menatap sang mama yang menatapnya dengan tatapan ragu. "Iya, Ma. Aku yakin." Lengannya meraih kedua lengan mamanya, lalu menatap wanita paruh baya itu dengan senyum yang teduh. "Mama nggak usah khawatir. Aku kenal Lucas dan aku percaya sama dia. Terlepas dari masa lalunya yang sedikit kelam, Lucas orang yang baik, Ma."

Sang mama mengangguk. "Kalau udah yakin sama keputusan kamu, mama nggak bisa apa-apa."

Hara tersenyum kecil. Wanita itu masih ingat, bagaimana reaksi sang mama begitu ia menceritakan Lucas dan semua masa lalunya. Mamanya semoat menentang keras, tak merestui hubungan keduanya karena takut Hara bernasib seperti Hana. Namun, Hara terus berusaha meyakinkan sang mama bahwa Lucas adalah orang yang baik. Dan akhirnya, hati sang mama luluh juga oleh usaha keras Hara. Hara sempat khawatir pada awalnya. Ia takut hubungannya dengan Lucad harus berakhir karena tak direstui. Namun untunglah, semua akhirnya baik-baik saja.

"Ya udah, Ma, aku ke kamar lagi ya. Mau siap-siap, hehe..."

🌜🌜🌜

Hara menilik Lucas yang duduk dengan gugup di depannya. Sesekali, Lucas memelototi Hara karena wanita itu terus menertawakan dirinya. Getar pada ponselnya membuat Hara menarik pandangannya dan beralih pada ponselnya yang kini kalah menarik ketimbang Lucas. Satu pesan masuk.

Lucas

| Jangan liat-liat🤬

Hara nyaris tertawa keras-keras saat melihat pesan dari Lucas, padahal keduanya duduk saling berhadapan. Hara kembali menyimpan ponselnya, tak membalas pesan dari pria itu, dan kembali menyimak pembicaraan antara Jooheon dan mamanya perihal pernikahan Hara dan Lucas kelak. Wanita itu sampai bingung, sebenarnya siapa yang melamarnya saat ini? Lucas atau malah Jooheon? Karena sedari tadi Jooheon yang bicara, sementara Lucas duduk diam dengan wajah tegang, padahal sang mama sudah memasang raut seramah mungkin.

[4] Marriage | Wong LucasWhere stories live. Discover now