31. [ 위장 자 ] - Wijang ja - The Disguiser

290 38 22
                                    

Hyungwon membuka matanya ketika dia mendengar suara Jaejoong memecah keheningan ruangan itu.

"Wonho."

"Y-ya Letnan?" Jawabnya tergagap karena terkejut.

"Hubungi Minwoo dari bagian lab dan kirimkan gambar sketsa ini padanya. Minta padanya untuk mencari identitas orang-orang yang memiliki kemiripan fisik dengan dua sketsa ini. Bilang padanya, dia memiliki waktu dua jam untuk melakukannya."

Hyungwon menyaksikan itu tapi dia tidak ikut campur.

"Ternyata benar. Dia memiliki intuisi dan kegigihan yang kokoh." Batinnya dalam hati.

Dia kemudian melihat jam tangannya dan melihat salah satu bagian kecil di bawah angka menyala merah.

"Aku harus pergi sekarang." Ucapnya mengumumkan.

Ketiga detektif kepolisian yang ada di ruangan itu menatap Hyungwon, tapi hanya satu dari mereka yang bertanya dan orang itu adalah Jaejoong.

"Langkahmu yang selanjutnya?"

Hyungwon tidak menjawab, membungkukkan badan kecil pada mereka lalu keluar dari ruangan itu, tidak terburu dan cenderung tenang.

"Jam berapa sekarang?" Tanya Jaejoong setelah Hyungwon pergi.

"Jam 5." Jawab Yoochun setelah mengecek jam di pergelangan tangan.

"Belum ada pergerakan dari tempat Yoon Minju tapi Siwon melaporkan jika dia mencurigai beberapa kendaraan yang disinyalir milik orang-orang yang berusaha menghadang mereka."

"Posisi pasukan divisi khusus?" Jaejoong kembali bertanya.

"Mereka ada di posisi yang telah di sepakati dengan tambahan di beberapa titik pengawasan yang diperluas."

Begitu matanya menangkap jika Wonho telah selesai menelfon dia tidak membuang waktu untuk bertanya.

"Bagaimana?" Tanyanya sedikit khawatir.

"Damage yang dihasilkan oleh ledakan yang terjadi untungnya bukan sesuatu yang besar dan Minwoo dapat melakukan permintaanmu tapi dia membutuhkan waktu untuk masuk ke ruangannya karena saat ini tim gegana masih menyisir gedung."

Wonho terlihat ragu, menunduk dan melihat lantai di bawah kakinya. Wajahnya muram dengan sedikit kemarahan betrbalut kengerian di sana.

"Wae?" Tanya Yoochun.

Wonho mengangkat wajahnya. "Pusat ledakan terjadi di divisi kriminal. Sampai saat ini ada empat detektif yang menjadi korban jiwa dan puluhan petugas dan tersangka yang saat itu ada di divisi mengalami luka-luka."

Mendengar itu Jaejoong mengepalkan kedua tangannya dengan erat sampai dia dapat merasakan kuku jarinya seakan ingin menembus kulitnya.

"BITCH!!!" Yoochun menyumpah, serta merta dia bangkit dari kursi meraup wajah dan menjadi makin tidak tenang.

Dia berjalan mondar mandir di tengah ruangan dengan tangan di pinggang.

"Sial. Mereka tidak main-main dengan ancaman mereka." Gumamnya.

"Letnan?" Wonho memanggil Jaejoong yang terlihat mematung tapi wajahnya sangat menyeramkan.

Seluruh wajahnya memerah oleh amarah, rahangnya mengatup keras, pandangannya tajam dan dapat membuat gemetar siapa saja yang berani menatapnya secara langsung.

"Pakai baju anti peluru kalian." Ucapnya sambil menatap Yoochun dan Wonho secara bergantian. "Kita pergi ke tempat Yoon Minju. Kita akan memastikan sendiri keselamatannya."

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now