11. [ 미로 ] - Milo - Labirin

700 96 109
                                    


_at other side_

Sejak awal mula ia sadar Haneul mencoba menjauhkan diri darinya, ia telah tahu ada yang salah. Dan sekarang ia mendapati dirinya berada di bagian abu-abu.

Tanah, langit, awan dan air semuanya abu-abu, yang membedakannya hanya teksture dan warna abu-abu lebih gelap atau terang dari pada yang lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanah, langit, awan dan air semuanya abu-abu, yang membedakannya hanya teksture dan warna abu-abu lebih gelap atau terang dari pada yang lainnya.

Bukan hal yang mengejutkan jika ia menemui sesuatu yang berbeda di tiap kunjungannya. Bahkan ia tidak pernah membayangkan untuk disambut oleh sesuatu yang sama.

Ia memiliki tujuan lain kali ini. Ia ingin mengetahui isi pikiran Haneul dan menyelaminya lebih jauh, daripada menunggu Haneul membuka diri padanya. 

Pertama ia mengandalkan instingnya, melangkah ke mana kakinya ingin. Melewati garis bibir pantai yang pernah ia lihat bersama, perbedannya, sebelumnya mereka berada di atas tebing bersama Haneul dan sekarang ia sendirian berjalan menyusurinya.

Langit mungkin berwarna abu-abu tetapi tak memgurangi hangatnya angin yang meniup permukaan kulitnya, atau setidaknya itu yang Yunho rasakan.

Ia terus berjalan sampai ke bagian bawah tebing. Ia mendongakkan wajah, di tepi tebing ia seperti melihat bayangan seseorang berdiri menunjuk ke arahnya. Meski ia memicingkan mata tetapi ia tidak dapat melihat sosok itu lebih jelas, seolah sosok itu hanya terbentuk dari sebuah bayangan yang memadat.

Ia menunduk lagi ketika sosok itu mengabur dan menghilang sedikit demi sedikit terbawa oleh hembusan angin pantai.

Di bawah tebing terdapat sebuah celah menyerupai gua dan ia pun masuk ke dalamnya.

Gelap...

Lembab...

Licin...

Itu yang ia rasakan ketika menjejakkan kaki masuk ke dalam gua. Bau air laut memenuhi lorong panjang gua, bau garam dan sedikit bau amis yang samar-samar.

Yunho sendiri tak paham kenapa ia memasuki gua itu, ia hanya ingin tetapi ia juga tak menyangkal jika ada sedikit ketakutan dan kekhawatiran hinggap di hatinya.

Baginya Haneul tetaplah sebuah misteri. Misteri terbesar dalam hidupnya. Dulu ia tidak akan mempertanyakan lebih jauh atau mengingat alasannya menciptakan seorang Haneul sebagai teman bermain.

Begitu sepikah hidupnya?

Begitu menyedihkankah hidup masa kecilnya?

Dan bayang-bayang masa lalu yang tak untuh masih sering menghantuinya. Seperti meminta dirinya untuk mengingat. Meminta untuk diingat. Menunggu untuk diingat.

Masa lalunya, masa lalu Haneul ia ingin mengetahuinya, semuanya. Mungkin dari sana ia bisa sedikit memahami pikiran dan perasaan Haneul.

Yunho menempelkan tangannya ke dindung batu gua ketika melangkah. Di dalam gua terlalu gelap dan licin, ia tidak ingin terjatuh di sana.

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now