12. [ 이름 ] - Ileum - Name

702 94 82
                                    

Seorang yeoja bersandar di dalam bak mandi marmer yang besar di kamar presidential suite,  Hotel The Palace dan membiarkan air panas yeng menyembur dari keran-keran jet meredakan ketengangan di tubuh moleknya yang hanya terbalut oleh bikini putih. Sebelah tangannya memegangi gelas berisi champange favoritnya.

(Ilustrasi)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ilustrasi)

Matanya terpejam nikmat ketika semburan air panas mengenai di bagian tubuhnya yang lelah. Ia berada di sana untuk mengurus acara  rutin yang biasa diadakan olehnya dan teman-teman sosialitanya untuk berkumpul dan bersenang-senang secara private, lebih tepatnya ia menyuruh orang untuk mengerjakan semuanya dan harus sesuai dengan bayangan yang ada di kepalanya sementara ia bisa memanjakan diri serta tubuhnya untuk nanti malam.

Namun tak lama kemudian ia membuka matanya dengan tatapan kesal ke arah pintu kaca buram kamar mandi, menatap sesosok bayangan tinggi di baliknya.

"Maaf Nyonya tapi ada sedikit masalah untuk pesta nanti malam." Kata namja di luar.

"Panggilkan assistenku." Kata yeoja itu.

Tak lama seorang yeoja masuk, dengan selehai bathrobe dan handuk di tangannya. Yeoja itu bangkit dari bak mandi dan melangkahkan kakinya keluar. Ia merentangkan tangannya dan yeoja yang bisa dipastikan adalah assisten pribadinya segera memakaikan bathrobe pada si yeoja yang baru keluar dari bak. Yeoja itu membungkus rambut bob pendeknya dengan handuk sebelum keluar dari kamar mandi.

"Ada apa?" Tanyanya tanpa melihat lawan bicaranya.

Ia kemudian duduk di sofa dengan kaki menyilang, sehingga bathrobe yang dipakainya menyingkap dan memamerkan kulit mulus tungkai kakinya yang basah. Assistennya menuangkan champange ke dalam gelas dan memberikannya pada si yeoja. Yeoja itu meneguknya dengan gerakan elegan dan sedikit menggoda.

Namja yang berdiri di tengah ruangan itu, mengulum ludah. Sebagai namja normal ia tentu tertarik secara alami pada pemandangan indah di depannya. Ia mengendurkan dasinya, namun tidak terlalu terlihat perbedaannya.

"Dj yang anda minta, kami tidak bisa menyediakannya karena dia sudah memiliki janji lain." Katanya dengan nada tenang, mencoba mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

"Apa?"

Yeoja itu dengan gamblang memperlihatkan wajah tidak sukanya. Sekarang wajah namja itu terlihat ketakutan.

"T-tapi anda tidak perlu khawatir. Kami sudah menemukan penganti yang pasti akan anda suka, Nyonya Han A-Yeong." Katanya.

Yeoja itu menaikkan sebelah alisnya tertarik. Ia meletakkan gelasnya di atas meja, kemudian memberi isyarat pada assistennya untuk mengeringkan rambutnya.

"Aku akan memutuskan suka atau tidak jika aku sudah melihatnya secara langsung. Aku tidak ingin menjadi bahan olokan di pesta nanti malam." Katanya sinis setelah menghardik assistennya yang menyalakan hairdryer dengan suhu terlalu tinggi untuknya.

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now