16. [ 구해줘 ] - Guhaejwo - Save Me

570 96 63
                                    

Haneul pernah ratusan kali membayangkan dirinya hidup selayaknya hidup yang dijalani oleh Yunho, hidup yang sesungguhnya. Walaupun pada akhirnya dia hanya akan merasakan hidup dalam waktu yang singkat dan berakhir di dalam kesunyian di dalam dirinya. Tidak ada bangunan. Tidak ada langit. Tidak ada pepohonan. Tidak ada jalanan dengan kendaraan yang saling menyalip. Dan tidak ada kehidupan yang nyata selain dirinya.

Sekarang dia merasakannya. Merasakan hidup. Tanpa ada Yunho yang akan berganti tempat dengannya. Meski dia mencoba mencari dan merasakan keberadaan pecahan dirinya itu di dalam pikirannya, dia hanya mendapati kesunyian belaka. Tubuh ini sekarang miliknya. Seutuhnya. Tapi untuk Haneul, hal ini justru membuatnya bertanya-tanya.

"Wae?"

Dia bertanya pada bayangan dirinya yang berada di dalam cermin. Namun bayangannya itu hanya mengerakkan bibirnya tanpa suara.

Haneul menundukkan kepalanya, terkekeh. Namun suara tawanya terdengar seperti ejekan yang dia tujukan pada dirinya sendiri. Dia menemukan dirinya sangat mengelikan dan menyedihkan. Mengingat bagaimana dia dulu sangat ingin melenyapkan Yunho agar dia dapat memiliki tubuh dan kehidupan yang utuh namun sekarang dia justru mencari-cari keberadaan Yunho, pecahan dirinya yang lain.

Suara tawanya makin pelan lalu menghilang. Dia mengangkat wajahnya, mata musang liarnya menatap tajam bayangannya di cermin.

"Kau menghilang dan sekarang ini adalah tubuhku."

PYAR

Haneul mengarahkan tinjunya ke cermin, membuat cermin itu hancur berkeping-keping. Matanya tak lepas dari bayangan dirinya yang menjadi lebih banyak, berada di setiap pecahan kaca, balas menatapnya dengan mata yang tak kalah tajam.

"Naega wonhaneundaelo da halge. Ije nae insaeng-iya. / (Aku akan bertindak sesuai kehendakku. Sekarang ini adalah hidupku.) "

Haneul membasuh tangannya yang memiliki sedikit noda darah, kemudian keluar dari kamar mandi. Dia menoleh ketika mendengar suara berisik benda-benda bertubrukan dan juga teriakan. Dia menyampirkan handuknya di leher dan berjalan keluar dari kamarnya.

Di ruang tengah, Jooheon berjalan dengan lutut menekuk sedikit karena kotak besar yang dia bawa di pelukannya. Diikuti Hyungwon di belakangnya, membawa satu buah koper besar di masing-masing tangannya.

Haneul melipat tangannya di dada telanjangnya.

"Haruskah kau membawa mahluk memuakkan itu dan semua rongsokkanmu kemari?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Haruskah kau membawa mahluk memuakkan itu dan semua rongsokkanmu kemari?"

Haneul dan Hyungwon bertatapa, namun tidak lama karena Hyungwon memilih berpaling, mengumamkan sesuatu yang jelas berupa umpatan untuk Haneul.

Jooheon berdecak, melihat sekelilingnya mesku pandangannya terhalang kitak yang dibawanya, dia tidak ingin barang-barang kesayangannya membentur benda keras dan membuatnya rusak. Oh sungguh dia tidak ingin itu terjadi.

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now