22. [ 꿈 같은 ] - Kkum Gat-eun - Dreamlike

568 90 56
                                    

"H-hai." Sapa Yunho dari lantai.

Kedua bola mata Jaejoong membelalak. "Y-Yunho?"

Yunho tersenyum meski harus menahan keningnya dari berkerut karena rasa nyeri di punggungnya.

"Masih liar seperti yang aku ingat." Katanya.

Kelopak mata Jaejoong berkedip cepat. Dia masih tidak percaya namja tan itu ada di depannya-ehm di bawah tepatnya, terbaring di lantai setelah menerima bantingan Jaejoong.

"Aku tidak keberatan kau melihatku seperti melihat hantu tapi aku akan sangat berterima kasih jika kau membantuku lebih dulu."

Ucapan yunho menyadarkan Jaejoong dan posisi aneh mereka saat ini.

"Oh oh." Jaejoong mengulurkan tangannya pada Yunho dan menarik Yunho unuk berdiri. "Mi-mianhae. Aku pikir kau tadi adalah pencuri."

Yunho mengerang saat bangkit, mengusap punggungnya setelah berdiri sempurna.

"Yeah, aku tidak menyalahkanmu. Salahku juga karena datang tidak menyalakan lampu."

"Oh ya, mungkin saja ini tidak akan terjadi kalau lampu menyala." Jawab Jaejoong dengan putaran bola mata malas.

Jaejoong kemudian berjalan menuju ruang duduk diikuti oleh Yunho di belakangnya. Dia melepaskan sarung senjata yang melingkar di pinggangnya dan kemudian meletakkannya di meja bersama mantel yang dia kenakan. Setelah melepaskan sarung senjatanya Jaejoong berjalan menuju dapur, mengambil dua gelas bersih dari rak dan mengisisnya dengan jus dingin dari kulkas. 

Yunho mengagumi setiap gerakan Jaejoong, mengikutinya dengan kedua mata musangnya. Kekasihnya yang berprofesi sebagai polisi itu masih terlihat menawan seperti biasanya meski ada kelelahan terpancar di wajah dan cara berjalannya yang malas dengan kaki sedikit diseret.

Mereka tidak seharusnya bertemu, tidak dengan identitas sebagai Yunho. Namun Yunho tidak dapat menahan keinginannya untuk menemui Jaejoong lagi sebagai dirinya. Dia telah membulatkan tekat untuk mengatakan pada Jaejoong secara langsung tentang hal yang menganggunya.

Yunho mengembangkan senyum ketika Jaejoong berjalan kembali ke ruang duduk dengan senyum tipis di wajahnya.

Kening Jaejoong berkerut saat melihat Yunho masih berdiri. "Kenapa berdiri? Duduklah." Katanya sambil menepuk tempat kosong di sebelahnya.

"Aku tidak akan menginterogasimu karena kau bekerjasama dengan divisi khusus. Jadi kau bisa tenang." Lanjutnya saat dia melihat ada keraguan di dalam diri Yunho.

Yunho tersenyum lemah dan menuruti permintaan Jaejoong. Menjaga jarak duduk mereka, agar dia dapat menahan diri untuk tidak merubuhkan kekasihnya itu dan meluapkan kerinduan yang telah menumpuk di dalam hatinya. Ya, mereka memang telah bertatap muka saat Yunho menjadi Eunho namun itu berbeda. Eunho bukan Yunho yang mencintai Jaejoong.

"Jadi kau sudah tahu kalau aku bekerja untuk divisi khusus?" Tanya Yunho dengan nada datar.

Jaejoong tidak langsung menjawab, dia mengeser gelas berisi jus untuk Yunho ke depan Yunho dan meminum jusnya sendiri.

"Yeah. Kau pikir aku ini siapa huh?" Jaejoong balas bertanya dengan nada sedikit congkak yang membuat Yunho menggelengkan kepalanya, terkekeh meski ditahan.

"Tapi harus aku akui aktingmu sangat meyakinkan." Lanjut Jaejoong sambil meletakkan gelas di atas meja rendah di depannya. "Jika saja aku tidak mengenalmu maka aku akan percaya padamu."

"Dan dari yang aku lihat, Yoochun juga tidak percaya padaku." Yunho mengerutkan kening saat ingat cara Yoochun menatapnya. "Dia melihatku seperti ingin membunuhku." Ucapnya lagi dengan keryitan di kening.

A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now