14. He's Back

2.7K 440 50
                                    

Disarankan untuk
menghidupkan data karena part ini
mengandung pict dan gif.
Thank you.

(Pssst... dan jangan lupa voment😗)


***











IRENE menatap bayangannya sendiri yang memantul di permukaan kaca. Lima wanita yang tidak Irene kenal sibuk mengelilingi tubuhnya yang hanya diam bagai patung. Tiga wanita itu sibuk memperbaiki letak gaun yang dikenakan oleh Irene agar terlihat lebih sempurna, sedangkan dua wanita lainnya sibuk dengan beberapa alat make up untuk memoles wajah Irene yang seputih salju.

Malam ini, akan diadakan pesta resepsi pernikahannya dengan Chanyeol di hotel mewah yang telah disediakan oleh Jessica. Irene tak menyangka jika pernikahannya akan dirayakan, apalagi ada beberapa media yang akan diundang oleh Jessica untuk mengumumkan pernikahan Irene dan Chanyeol kepada publik. Sejujurnya, Irene tak terlalu menyukai sesuatu yang dibesar-besar kan. Irene lebih menyukai jika pernikahannya hanya dihadiri orang-orang terdekat tanpa diketahui khalayak umum. Tapi apa daya, semua itu hanya tinggal harapan saat Jessica tiba-tiba 'menculik' Irene dari gereja lalu membuat Bae Irene berakhir di sini, di tengah para wanita yang sejak tadi heboh untuk mendandani Bae Irene dan berkata jika mereka akan membuat Irene menjadi ratu semalam.

Ah. . . Ratu semalam, ya?

Irene tertawa miris dalam hati saat mendengar kalimat itu dilontarkan kepada dirinya. Semua orang berkata jika Irene sangat beruntung bisa bersanding dengan Presdir Park yang dari segi fisik, otak, dan materi amatlah mumpuni. Semua orang berkata sekan-akan Chanyeol tak layak mendapatkan seorang istri seperti Bae Irene. Tentu saja, memang siapa yang mau memiliki istri seorang yatim piatu? Lebih buruknya, memang siapa yang mau memiliki istri dingin dan arogan seperti Bae Irene?

"Anda sangat cantik, Nona Bae."

Irene refleks melirik malas ke arah wanita yang sedang membuka penutup lipstick di hadapannya. Wanita itu terlihat tulus memuji Irene, terlihat bersungguh-sungguh dengan kalimatnya. Padahal, baru lima belas menit yang lalu Irene mendengar wanita itu mencacinya saat sedang menyiapkan gaun untuk Irene. Berkata jika Irene tak setara dengan Chanyeol walaupun ia adalah seorang Balerina yang sangat terkenal dan juga puteri angkat seorang komisaris.

Irene tersenyum miris. Lagi dan lagi, kepercayaan Bae Irene kepada orang lain telah terkikis sedikit demi sedikit. Irene hanya tinggal menunggu hingga kepercayaan itu musnah tak bersisa. Lalu setelahnya, Irene benar-benar akan menjadi wanita yang paling menyedihkan. Walaupun sebenarnya, jauh di lubuk hatinya, seorang Bae Irene tak menginginkan semua itu terjadi. She still wants to trust someone, to be honest.

"Dia memujimu." Suara baritone yang sangat Irene kenal menyapa pendengarannya. Irene mengernyit, sejak kapan pria itu masuk ke ruang gantinya dan berdiri menyender di dekat pintu?

"Dia memujimu, Irene," ulang Chanyeol dengan suara yang lebih keras. "Kenapa kau hanya diam saat orang lain memuji kecantikanmu?"

Irene tak repot-repot membalas pertanyaan suaminya. Wanita cantik itu lebih memilih menatap Chanyeol dengan tajam lewat kaca yang berada di hadapannya.

Chanyeol tersenyum miring. "Kau tau jika pujian itu omong kosong, ya? Karena itu kau hanya diam."

Lalu sedetik setelahnya, Irene merasakan tangan yang memoles lipstick di bibirnya berhenti bergerak. Irene menatap wanita itu, wanita yang tadi memuji kecantikannya. Tangannya bergetar, wajahnya memucat, membuat Irene lantas mengukir senyuman manis ke arahnya.

Venire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang