37. End

1.9K 367 91
                                    



Irene merasakan tubuhnya diangkat oleh seseorang sesaat setelah tubuhnya dipeluk dengan erat. Wanita itu mendengar suara-suara asing yang memanggil namanya. Namun ia tau dengan jelas jika suara itu bukan berasal dari seseorang yang saat ini sedang membopong tubuh kecilnya.

Irene membuka mata sedikit, kepalanya terasa sangat pening, napasnya juga terasa tercekat. Namun, ada rasa tenang yang menghangatkan hati Irene ketika ia melihat wajah suaminya yang terlihat begitu khawatir.

"Chanyeol..." panggil Irene lemah.

"Jangan bicara apapun," balas pria itu tegas.

Irene meneguk salivanya dengan susah payah. "Chanyeol, ja-jangan panggil dokter."

Suaminya tidak membalas ucapan Irene, melainkan semakin mendekatkan wajah Irene ke arah dada pria itu, diiringi kedua kaki yang melangkah semakin cepat.

"Chanyeol. Jangan panggil dokter. Aku.. aku baik-baik saja."

Kepala Bae Irene terasa sangat pening, lalu sebelum ia kembali memejamkan matanya yang terasa berat, ia mendengar suara Park Chanyeol yang terdengar sarat akan kekhawatiran:

"Aku mencemaskanmu."

***


Mansion Park Chanyeol terasa mencekam. Pria itu duduk seraya menatap kosong, diiringi Joon yang setia berdiri di sampingnya. Sudah lima belas menit berlalu, namun dokter sialan itu tak kunjung keluar dari kamar yang ditempati Bae Irene. Chanyeol merasa tidak sabar, takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada Bae Irene. Beberapa saat kemudian, tubuh jangkung Chanyeol refleks bangkit dari posisi duduknya ketika melihat pria berjas putih itu keluar dari dalam kamar.

"Bae Irene sudah sad - "

Park Chanyeol tidak menggubris ucapan dokter yang menangani Bae Irene, pria itu segera melangkah memasuki kamar yang ditempati istrinya. Pria itu duduk di pinggir ranjang, menatap Bae Irene yang terbaring tidak berdaya. Wajah istrinya terlihat pucat, begitupun dengan kedua matanya yang terlihat membengkak, tanda bahwa Irene terlalu banyak menangis. Walau istrinya tetap terlihat cantik di mata Chanyeol, namun Chanyeol juga tidak memungkiri jika disaat yang bersamaan, Irene terlihat tidak baik-baik saja.

Chanyeol menggenggam jemari kurus Irene, memanggil nama istrinya lembut. "Irene... Bae Irene...."

"Irene

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Irene... Irene...." Chanyeol terus menyebut nama istrinya lembut. "Kau tidak boleh sakit. Kau harus sehat, Irene," lanjutnya kemudian.

Bae Irene tetap memejamkan kedua matanya, namun Chanyeol jelas tau jika wanita itu sudah bangun. Park Chanyeol tau ia memang sangat brengsek hingga Bae Irene bahkan tidak mau menatap wajahnya. Mungkin.. mungkin wanita itu takut dengan Chanyeol setelah mendengar segala macam hal yang diucapkan oleh Jessica. He is monster, jadi wajar jika Irene enggan berbicara dan menatapnya.

Venire [COMPLETED]Where stories live. Discover now