30. Revealed

1.9K 344 47
                                    

BRAK!!

"Kalian semua tidak punya otak ya?"

"Tuan Park, kami - "

Lagi-lagi, Chanyeol memukul meja rapat dengan keras, membuat siapapun yang berada di ruangan itu menjadi bergidik ngeri. Chanyeol memejam mata, lalu ia mendesis. "Jangan pernah menyanggah ucapanku. Sampah seperti kalian tidak pantas menyanggah ucapan tuannya!"

Sontak, semuanya membungkam. Baekhyun yang berada di belakang Chanyeol hanya bisa diam sembari sesekali menghela napas lelah. Pria yang menjabat sebagai asisten Chanyeol itu tau jika bosnya sedang dalam suasana hati yang sangat buruk. Baekhyun tidak tau apa penyebabnya, namun ada kemungkinan jika Bae Irene adalah penyebab dari suasana hati Chanyeol yang memburuk.

"Kalian semua sampah," ujar Park Chanyeol kepada anggota dewan direksi yang menghadiri rapat.

Salah satu dari mereka mulai tak tahan, dan mencoba untuk menyanggah ucapan Sang Presdir. "Tuan Park, semua ini bukan salah kami. Tuan Byun tidak memberitahu kami tentang akuisisi perusahaan yang - "

"Baekhyun? Kalian menyalahkan asistenku?" Park Chanyeol tertawa, sinis. "Kalian menyalahkan dia, sama saja dengan kalian menghina kinerjaku sendiri!"

Semuanya membungkam.

"Kenapa diam, huh?" Park Chanyeol menatap satu persatu dewan direksi dengan tatapan tajam. "Kalian bisu?"

Tak ada yang berani untuk membuka suara, mereka terlalu takut untuk membalas ucapan sang Presdir yang sedang diliputi amarah.

"Jadi selain tidak punya otak dan seperti sampah, kalian juga bisu?"

"Tuan Park!" salah satu dari mereka membuka suara, yang lantas membuat Park Chanyeol menatapnya diiringi senyuman miring yang mampu membuat nyali siapapun menciut. Pria yang menjabat sebagai direktur itu meneguk ludah, berusaha mempertahankan nyalinya yang pelan-pelan dihancurkan oleh Sang Presdir. "Kami tidak bersalah. Perusahaan kecil itu memang sudah diincar banyak pihak. Kami kalah cepat untuk mengakuisisi dan kami - "

"Mempertahankan perusahaan kecil saja kalian tidak becus, dan kalian pikir kalian pantas menginjakkan kaki di perusahaanku?!" Suara Park Chanyeol menggema, diiringi kedua mata yang menghunus ke arah tiap-tiap dewan direksi. Chanyeol menghela napas kasar, ia terdiam sebentar sebelum bibir tipisnya mengucap serentetan kalimat yang sukses mengejutkan semua orang. "Kalian semua dipecat."

Sesaat setelah mengucap kalimat itu, Park Chanyeol melangkah keluar dari ruang rapat diikuti dengan asistennya. Pria tampan itu berjalan dengan langkah tegap, tak memperdulikan berbagai kalimat permohonan yang keluar dari mulut mantan anggota direksi perusahaan. Beberapa dari mereka menyebut-nyebut tentang keluarga, tentang anak-anak mereka, namun Chanyeol hanya diam tidak peduli. Chanyeol tidak akan menarik ucapannya, pria itu tidak akan membiarkan belas kasihan mengalahkan logikanya.

"Bos, mereka akan berubah menjadi gelandangan," ucap Baekhyun ketika mereka telah memasuki ruangan kerja Park Chanyeol. "Apa kau - "

"Aku tidak peduli," sambar Chanyeol dengan cepat. Manik kelam itu menyorot Byun Baekhyun dengan tatapan dingin saat ia berucap, "Lebih baik mereka yang jadi gelandangan daripada aku yang harus menanggung kerugian besar karena perusahaanku mempekerjakan sampah seperti mereka."

Baekhyun menatap bosnya dengan takjub. "Kau benar-benar tidak punya hati nurani, Tuan Park."

"Dan kau benar-benar kurang ajar karena telah membuat mood ku semakin memburuk," balas Chanyeol dengan datar. Ia menatap Baekhyun, lalu melanjutkan, "Apa aku harus memecatmu juga, ya?"

"What happened with you, Bos?!" ujar Baekhyun dengan sedikit kesal. "Apa yang membuat mood mu jadi sehancur ini?"

Park Chanyeol melirik asistennya sekilas, lalu ia menjawab dengan tidak peduli. "Aku memang selalu seperti ini, Baekhyun."

Venire [COMPLETED]Where stories live. Discover now