38. It's Not The End

1.9K 387 64
                                    




"Bae Irene sudah sad - "

Park Chanyeol bangkit dari posisi duduknya, lalu melangkah cepat memasuki kamar, yang lantas membuat dokter Lee mengernyit bingung. Baru kali ini seorang Park Chanyeol mengabaikan dirinya, pria yang telah menjadi dokter keluarga Park sejak Chanyeol masih kecil. Chanyeol terlihat sangat panik, sesuatu yang tidak pernah dilihat dokter Lee karena Park Chanyeol selalu bisa mengontrol diri, tidak seperti saat ini.

"Dia mengabaikanku, Byun," ujar Lee sembari melangkah mendekati Byun Baekhyun.

Baekhyun tersenyum tipis lalu membalas. "Bos tidak bermaksud mengabaikan dokter Lee, dia hanya terlalu panik karena Nona Bae tiba-tiba pingsan."

Lee terkekeh pelan, ia mengangguk menyetujui ucapan Baekhyun. Melihat istrinya sendiri pingsan, Chanyeol pasti sangat terkejut, cemas, dan panik di saat yang bersamaan. "Omong-omong, Park Chanyeol pasti merasa sangat beruntung karena memiliki seorang Bae Irene."

Pria yang menjabat sebagai asisten pribadi Chanyeol itu mengernyit bingung. Butuh beberapa detik bagi Baekhyun untuk mengerti ucapan dokter Lee. Beberapa saat kemudian Baekhyun menatap Lee, ia mengangguk lalu berkata. "Ah ya, seperti yang anda tau, Nona Bae memang sangat cantik."

"Dan juga kuat," sambung Lee dengan tiba-tiba.

"Maaf?"

Lee tersenyum, lagi. "Dia kuat, Byun. Kondisi fisik Bae Irene tadi benar-benar lemah, tapi rahimnya tetap kuat menjaga sesuatu yang berada di 'dalam' sana. Aku kira janinnya akan gugur, tapi ternyata, Bae Irene bisa bertahan walau kondisinya sangat buruk."

"Tunggu, aku tidak - " Baekhyun mengulum bibirnya sendiri, lalu tangan kanannya beralih mengacak rambutnya dengan asal, ia benar-benar merasa bingung saat ini. Pria itu menatap dokter Lee. "Dok- dokter Lee, bisa anda jelaskan maksud dari ucapan anda tadi? Saya masih belum mengerti, saya - "

"Bae Irene hamil, Byun," potong Lee dengan cepat. Pria paruh baya itu tersenyum lebar, lalu melanjutkan. "Jessica pasti akan sangat senang mendengar kabar ini. Aku tidak percaya, Park Chanyeol sebentar lagi akan memiliki calon pewarisnya sendiri. Dulu ketika - "

Setelahnya, ucapan dokter Lee tidak lagi terdengar di pendengaran Byun Baekhyun. Pria itu mematung, seolah jiwanya hilang entah kemana. Tenggorokannya terasa tercekat, bersamaan dengan dadanya yang terasa sesak. Kedua mata pria itu menyorot pintu kamar Chanyeol dan Irene yang tertutup rapat, lalu ia mengukir sebuah senyuman yang begitu tipis. "Dokter Lee, berapa usia kandungan Nona Bae?" tanya Baekhyun lirih.

"Tiga minggu."

"Tiga minggu," ujar Baekhyun kepada Park Chanyeol yang saat ini sedang duduk membelakanginya. "Usia kandungannya tiga minggu, Bos," lanjut Baekhyun.

Chanyeol terdiam, pria itu benar-benar tidak tau harus bagaimana menanggapi kabar yang terucap dari bibir asistennya. Begitu banyak hal yang ingin ia tanyakan pada Baekhyun tentang Bae Irene, namun yang terucap justru. "Apa yang harus aku lakukan, Baek?"

"..."

"Bae Irene hamil. Apa yang harus aku lakukan?"

"Bukankah kau yang seharusnya lebih tau tentang itu?"

Chanyeol menjambak rambutnya sendiri, frustasi. "Aku tidak tau!" Pria itu menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. "Tidak mungkin aku meninggalkan Seol karena Irene hamil, 'kan?!"

"Kau memang harus meninggalkan Seol," balas Baekhyun singkat, lantas membuat tubuh Chanyeol memutar untuk kemudian menatap asistennya dengan tatapan tajam. "Kenapa? Bukankah apa yang aku katakan benar? Istrimu hamil, kau harus meninggalkan sesuatu yang berpotensi membuat 'hasil cinta' kalian hancur," lanjut pria itu dengan santai.

Venire [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang