15. I Need You

2.7K 394 46
                                    

DI tengah lamunannya, Bae Irene kembali mengingat hal 'itu'. Hal yang sampai sekarang masih terbayang dengan jelas di pikirannya. Hal yang membuat segalanya berubah menjadi kacau dan membuat Bae Irene menjadi ragu dengan pilihannya sendiri.

Oh Sehun tersenyum tipis ke arah wanita yang diam terpaku menatapnya, Bae Irene. Di tengah keramaian yang terjadi di dalam ballroom, pria itu mendekatkan wajahnya lalu ia berbisik dengan suara yang hanya bisa di dengar oleh wanita di hadapannya. "Bae Irene, My Irene, congratulation for your wedding."

Congratulation for your wedding..

For your wedding..

Irene refleks menggelengkan kepalanya saat ucapan Sehun kembali terngiang-ngiang di benak wanita itu. Sekeras apapun Irene berusaha untuk melupakan ucapan Sehun, ia selalu saja gagal dan berakhir merasakan cemas yang teramat sangat. Dua jam Irene mencoba untuk mengalihkan pikirannya, namun otak wanita itu memilih berkhianat dengan cara terus-menerus memikirkan Oh Sehun.

Irene menoleh ke samping, mendapati Park Chanyeol sedang tertidur dengan tangan yang menggenggam tangan Irene. Wanita itu menghela napasnya gusar. Bae Irene tau, Irene tau jika ia tak seharusnya memikirkan Oh Sehun di saat ia sedang bersama dengan pria yang jelas-jelas berstatus sebagai suaminya. Namun apa boleh buat? Irene tak bisa mengelak tentang fakta bahwa ia lebih mengkawatirkan Sehun dari pada Chanyeol. Sehun adalah pria yang selalu memiliki ruang khusus dalam hidup Irene. Sedangkan Chanyeol? Entahlah, Irene juga tak mengerti arti seorang Park Chanyeol dalam kehidupannya.

Ia dan Chanyeol memang terikat dengan ikatan yang tak main-main, yaitu ikatan pernikahan. Namun asal kalian tau, sesuatu yang mengikat Irene dan Sehun adalah sesuatu yang lebih berarti dari pada ikatan pernikahan Irene dan Chanyeol. Sesuatu yang lebih berharga dan lebih bemakna. Yang lantas membuat Irene nyaris gila jika ikatan itu terputus lalu membuat Irene dan Sehun harus berpisah. Irene memejamkan kedua matanya, berusaha memaksakan dirinya sendiri untuk terus memprioritaskan Oh Sehun di atas segalanya.

Bae Irene menyetujui semua 'rencana gila' ini demi Oh Sehun.

So whatever happens, she should not back away from this 'crazy plan'.

Entah itu Park Chanyeol atau Jessica Park, nothing can stop Bae Irene from this 'plan'.

"Apa yang kau pikirkan?"

Irene menoleh. Menatap Chanyeol yang sedang menguap seraya mengucek mata kanannya, khas orang bangun tidur. Bae Irene berusaha menormalkan raut wajahnya, lalu ia menjawab pertanyaan Chanyeol dengan suara datar. "Nothing."

Chanyeol melepaskan genggamannya di tangan Irene. Pria itu mendekatkan wajahnya sendiri ke arah wajah istrinya, berusaha mencari kebohongan di sana. "Really, Bae Irene?"

"Iya," jawab Irene dengan singkat.

Chanyeol menghela napasnya. "Tapi sejak tadi kau terlihat banyak memikirkan sesuatu."

"Tidak, aku hanya ...," Irene meneguk ludahnya dengan susah payah, wanita itu berusaha tersenyum, lalu ia melanjutkan. ",...hanya terlalu lelah."

"Maaf sudah membuatmu merasa lelah karena acara pernikahan kita."

Irene menggeleng pelan, berusaha menegaskan kepada Chanyeol bahwa acara pernikahan mereka tidaklah se-melelahkan itu. "Although i feel tired, today is still fun, Chanyeol."

"I think so." Chanyeol menyenderkan kepalanya ke senderan kursi mobil, ia melirik Irene sekilas lalu kembali berucap. "I'm happy today, Irene."

"You happy?"

Chanyeol mengangguk dengan cepat, sebuah senyuman tersungging di wajah tampannya. "Of course i'm happy. Pernikahan ini adalah sesuatu yang paling aku tunggu-tunggu." Jeda sebentar, pria itu menatap manik mata Irene dalam dan lama, seolah ingin menunjukkan kepada Irene tentang rasa bahagia yang saat ini tengah Chanyeol rasakan. Masih sambil menatap Irene, Chanyeol kembali berkata. "And our marriage is something that i want most, Bae Irene."

Venire [COMPLETED]Where stories live. Discover now