Venire [COMPLETED]

Revealed (2)

BAEKHYUN mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, tak peduli jika ia mungkin akan menabrak orang lain karena kegilaannya. Saat ini yang ada di pikiran Byun Baekhyun hanya Bae Irene, ia hanya ingin bertemu dengan Bae Irene lalu mengatakan segala hal tentang Park Chanyeol yang harus diketahui oleh wanita itu.

Satu jam kemudian, mobil hitam Baekhyun telah memasuki halaman mansion milik Park Chanyeol. Ia memarkir mobilnya sembarangan, lalu melangkah memasuki mansion bosnya dengan cepat. Pandangan pria itu mengarah ke segala tempat, mencari sosok wanita cantik yang berstatus sebagai nyonya besar di mansion Park Chanyeol.

"Tuan Byun, anda mencari siapa?"

Baekhyun menoleh, mendapati wanita berpakaian maid yang sedang tersenyum ramah. Baekhyun mengetahui wanita itu. Dia adalah Eunji, wanita yang telah bekerja cukup lama di mansion Chanyeol.

"Aku mencari Bae Ir-- maksudku, Nona Bae," balas Baekhyun disertai senyuman canggung. "Dimana Nona Bae?"

Eunji tersenyum lalu membalas, "Nona Bae sedang di taman belakang, Tuan. Kenapa anda mencari Nona - "

Terlambat, karena Byun Baekhyun segera berlari ke arah taman belakang sedetik setelah Eunji memberitahukan tentang posisi Bae Irene. Membutuhkan sepuluh detik bagi Baekhyun untuk sampai di tempat itu, tempat yang dipenuhi berbagai jenis bunga dengan atap dan dinding yang terbuat dari kaca tembus pandang. Baekhyun menatap ke segala arah, mencari sosok yang hari ini sangat ingin ia temui. Beberapa saat kemudian, tatapan pria itu terpaku pada wanita yang sedang duduk dengan tenang ditemani secangkir minuman entah apa di hadapannya.

Baekhyun melangkah tanpa ragu mendekati wanita itu, untuk kemudian duduk di kursi kosong yang berada di sebelahnya. "Bae Irene," panggil Baekhyun pelan.

"Hm?"

"Irene, look at me."

Bae Irene menggeleng, tanda bahwa ia menolak untuk menatap pria yang duduk di sampingnya. Sesaat kemudian, Irene berkata dengan nada lembut. "Apa yang kau lakukan disini, Byun Baekhyun?"

"Menatapmu," balas pria itu dengan cepat. "Menatap Bae Irene yang terlihat lebih menyedihkan dari biasanya."

Irene kontan mendengus. "Kau mabuk ya?"

"Aku disini untuk menatapmu yang terlihat lebih rapuh sejak menikah dengan bosku sendiri."

"Byun Baekhyun,"

"Tinggalkan Park Chanyeol, Bae Irene," ujar Baekhyun kepada Irene. "Please, leave him."

Bae Irene mengernyit, tidak mengerti dengan segala ucapan Baekhyun. "Apa yang sebenarnya ingin kau katakan?"

"Irene, please," Byun Baekhyun menghela napas pelan sebelum ia melanjutkan ucapannya. "Park Chanyeol mungkin akan menyakitimu jika dia tau tentang hubunganmu dan Sehun."

Bae Irene memilih untuk mendengarkan, tanpa ada niatan untuk membalas semua ucapan yang keluar dari bibir Byun Baekhyun.

"He will do anything to destroy you, Bae Irene."

"..."

"Park Chanyeol akan - "

"He already know about that,"

Baekhyun mengatupkan bibirnya, pria itu menatap Irene seolah-olah Irene adalah manusia paling aneh di muka bumi. "Apa?"

Irene melirik pria berwajah kecil itu sekilas, lalu tanpa beban, sebuah senyuman tipis terukir di wajah cantiknya. "Dia sudah mengetahui tentang aku dan Sehun, Baekhyun."

"Bae Irene, jangan bercanda." Baekhyun tertawa, jenis tawa hambar yang sama sekali tidak terdengar menyenangkan bagi siapapun yang mendengar tawa pria itu. "Ini sama sekali tidak lucu, Irene."

"Aku tidak bercanda," ucap Irene menyanggah perkataan Baekhyun. "Park Chanyeol sudah mengetahui semuanya. Tentang aku dan Sehun, bahkan mungkin tentang hubungan kita dulu, Chanyeol telah mengetahui semua itu."

Baekhyun mengacak rambutnya frustasi, tidak menyangka jika Chanyeol akan mengetahui semua hal yang seharusnya tidak diketahui oleh pria itu. Baekhyun tidak tau, ia tidak tau jika pernikahan mantan kekasihnya akan berujung menjadi sesuatu yang benar-benar rumit.

"Tinggalkan Park Chanyeol, okay?" ulang Baekhyun dengan nada yang lebih lembut.

Irene menggeleng. "Tidak, Baekhyun."

"Chanyeol akan menyakitimu jika kau tetap berada di sisinya!"

"Lalu apa yang akan aku dapatkan setelah aku meninggalkan Park Chanyeol?!" Bae Irene balas membentak, tak mempedulikan jika ada orng lain yang mungkin akan mendengar obrolannya dan Baekhyun. Jeda sebentar, Bae Irene menghela napas sebelum melanjutkan ucapannya. "Jika aku meninggalkan Chanyeol, rencanaku akan hancur, Baekhyun. Aku tidak ingin semua usahaku menjadi sia-sia."

"Kalau begitu kau bisa memanfaatkan aku, Irene. Setidaknya aku tidak akan menyakitimu dan - "

"Byun Baekhyun!"

" - Park Chanyeol bahkan menyembunyikan wanita lain di belakangmu! Apa yang lebih menyedihkan dari ini, hah?!"

Bae Irene menghela napasnya kasar. "Aku... aku tidak peduli tentang itu," ujarnya disertai senyuman tipis. "Jika dia memang menyembunyikan wanita lain, bukankah itu bagus? Setidaknya, bukan hanya aku yang brengsek di pernikahan ini, Baekhyun."

"But you're his wife," ujar Baekhyun. "Kau juga memiliki perasaan, dan hal yang saat ini dia lakukan mungkin akan menyakiti perasaanmu, Irene. Aku tidak ingin melihatmu dilukai oleh Chanyeol. You're too precious for me, i can't - "

"Stop it," ujar Irene menghentikan ucapan Baekhyun. "Aku hanya memanfaatkan Chanyeol untuk rencanaku, tidak lebih," jeda, Bae Irene menatap Baekhyun tajam. "Jangan berkata seolah-olah aku menaruh perasaan di dalam pernikahan konyol ini. Baik aku atau Park Chanyeol, kami sama-sama mengerti jika pernikahan ini akan berakhir entah itu cepat atau lambat."

"..."

"Satu hal lagi yang perlu kau ingat, Baekhyun." Ada jeda yang cukup panjang sebelum Bae Irene melanjutkan ucapannya. "Park Chanyeol tidak akan bisa menyakiti perasaanku. Why? Because i dont love him."

"Bagaimana jika dia yang justru mencintaimu?"

Bae Irene menggeleng lalu menjawab. "Aku tidak peduli. Aku tidak membutuhkan cinta dari seorang Park Chanyeol."

"..."

"Cinta yang aku dapatkan dari Oh Sehun dan dirimu sudah cukup," ujar Bae Irene yang sanggup membuat Baekhyun terdiam. Irene tersenyum, lalu menyelipkan jemari rampingnya di sela-sela jemari Baekhyun, menggenggamnya dengan erat. "Aku tidak membutuhkan orang lain, Byun Baekhyun."

To be continue..