29. Monster

2.1K 364 54
                                    

MATAHARI belum menunjukkan wujudnya secara sempurna, udara Seoul masih terasa dingin menusuk, namun seorang Park Chanyeol -secara mengejutkan- sudah menginjakkan kakinya di kamar mandi. Pria itu menyentuh air di jam lima pagi, sesuatu yang tidak pernah ia lakukan sejak ia lahir di dunia ini. Bahkan jika ada rapat pagi di kantor, Chanyeol hanya akan menyikat gigi dan memakai parfum, tidak pernah lebih dari itu. He is too lazy to take a shower.

Setengah jam kemudian, Park Chanyeol melangkah keluar dari walk in closet seraya mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil. Wajah Chanyeol terlihat segar, yang lantas membuat kadar ketampanan pria itu meningkat dengan drastis. Well, selain itu, Park Chanyeol pagi ini juga terlihat lebih ceria dari biasanya. Senyuman tak henti-hentinya terukir di bibir Park Chanyeol, seolah pria tampan itu baru saja memenangkan undian satu juta dolar.

Chanyeol sudah berusaha menahan senyumannya, sayangnya usaha pria itu tidak membuahkan hasil sama sekali. Senyuman itu terukir lebar di bibir Chanyeol, bersamaan dengan jantungnya yang sejak tadi malam selalu berdetak dengan kencang. Chanyeol tidak mengerti perasaan apa yang saat ini tengah ia rasakan. Namun yang pasti, Chanyeol merasa nyaman dengan semua itu. Pria itu nyaman dengan jantungnya yang berdetak cepat, dengan senyuman yang terukir di bibirnya sendiri, dengan semua hal aneh yang saat ini melanda dirinya.

Park Chanyeol menatap ke arah ranjang king size miliknya. Wanita itu masih terbaring di ranjang Chanyeol, tertidur pulas dengan tubuh polos yang tertutup selimut tebal. Rambut lembutnya terlihat sedikit berantakan, membuat tangan Park Chanyeol terasa gatal untuk merapikan rambut istrinya.

 Rambut lembutnya terlihat sedikit berantakan, membuat tangan Park Chanyeol terasa gatal untuk merapikan rambut istrinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Chanyeol tersenyum, mengingat kembali kejadian semalam yang begitu membekas di ingatannya. Tadi malam, ia dan Bae Irene melakukan hal itu untuk yang pertama kalinya setelah hampir satu bulan mereka menikah. Park Chanyeol masih belum percaya jika ia telah melakukannya dengan wanita dingin itu, Bae Irene. Wanita itu membuat Chanyeol memujanya, membuat Chanyeol bertekuk lutut atas segala kemauannya tadi malam. Irene makes he feel so 'good'. Bahkan Chanyeol masih mengingat segala hal yang berhubungan dengan apa yang ia dan Irene lakukan tadi malam. Her scent, her lips, her sound when she moan Chanyeol's name, Park Chanyeol totally remember everything.

Chanyeol tidak salah ketika ia memutuskan untuk meminta maaf kepada istrinya. Awalnya, ia hanya berharap untuk dimaafkan. Tapi siapa yang menyangka jika Chanyeol akan mendapat sesuatu yang lebih daripada itu? Chanyeol mendapatkan Irene secara utuh, isn't he lucky? Bahkan kata 'beruntung' saja tidak cukup untuk menggambarkan apa yang baru saja Chanyeol dapatkan dari istrinya.

"I'm lucky to have you," bisik Chanyeol tanpa sadar, yang tentunya tidak didengar oleh Bae Irene karena wanita itu sedang tertidur pulas. Chanyeol selalu mengatakan hal-hal sejenis itu ketika Bae Irene sedang tertidur, pria itu merasa malu untuk mengatakannya secara langsung di hadapan Bae Irene.

Setelah mengecup pelan kening istrinya, Park Chanyeol memilih untuk melangkah ke arah balkon kamarnya. Karena pagi ini udara Seoul terasa sangat dingin, Chanyeol lantas membawa satu batang rokok yang ia ambil dari laci nakasnya.

Venire [COMPLETED]Where stories live. Discover now