Reality (2)

1.7K 369 145
                                    

One month later..




PLAK!

Suara tamparan menggema, membuat Baekhyun mematung, serta membuat Joon berlari hanya untuk melihat bosnya - Park Chanyeol - ditampar oleh ibunya sendiri. Chanyeol hanya menatap datar ke arah Jessica yang menatapnya dengan penuh amarah.

"Welcome home, mom," ujar Chanyeol diiringi senyuman. Pipinya berdenyut nyeri, namun pria itu tetap mengukir senyuman untuk wanita paruh baya di hadapannya. "Bagaimana perjalanan bisnisnya? Lancar? Ibu sudah dua bulan tidak pu - "

PLAK!

Satu tamparan mendarat lagi di wajah tampan Park Chanyeol, membuat bibir pria itu membungkam seketika.

"Irene pergi dari sini, 'kan?" tanya Jessica kepada putranya.

"..."

"Kau benar-benar bodoh, Chanyeol." Jessica menatap Chanyeol dengan sorot kecewa dan marah menjadi satu. "Selama satu bulan ini, kau membiarkan dia pergi tanpa mencarinya sama sekali. Kau adalah suaminya, kau pikir tindakanmu benar, huh?"

"Ibu, aku - "

"Ah.. atau sekarang kau ingin ibu mengurus perceraianmu dengan Irene?"

"Kami tidak akan bercerai," balas Chanyeol dengan cepat, terlalu cepat.

Jessica mendengus, lalu detik berikutnya, wanita paruh baya itu melempar tumpukan foto ke wajah Chanyeol dengan penuh emosi. Berbagai foto itu terjatuh ke lantai, dan Jessica menunjuk foto itu dengan santai, masih sambil menatap putranya yang diam seribu bahasa. "Jelaskan foto ini, Chanyeol."

Chanyeol menunduk, menatap foto dari berbagai sudut yang diambil ketika ia sedang bersama Seolhyun. Chanyeol tidak tau bagaimana cara Jessica menaruh camera di kamar hotelnya, namun yang pasti, Chanyeol tau jika ibunya merasa sangat marah dan kecewa ketika melihat foto tersebut. Well, Jessica tentu menginginkan putranya berbulan madu dengan Irene, bukan malah bersenang-senang dengan Seolhyun. Walaupun saat melakukan hal itu Chanyeol sedang mabuk, tapi tetap saja semuanya salah. Ia lepas kendali, sejenak melupakan wanita yang beberapa jam sebelum ia mabuk selalu terbayang di benak Chanyeol. Lalu Seolhyun datang, dan membuai nya dengan berbagai ucapan manis yang tidak bisa ia dapatkan dari bibir Bae Irene. Chanyeol menyerah ketika Seolhyun menangis, memohon, dan berkata akan melakukan hal gila jika Chanyeol meninggalkannya. He is bastard. He is asshole. He is a monster. And he knows that.

Chanyeol mendongak dan berkata kepada Jessica. "Tidak ada yang perlu dijelaskan, ibu."

"Kau pikir setelah apa yang kau lakukan dengan jalang itu, ibu akan diam saja?!"

"Dia bukan jalang," sergah Chanyeol. Pria itu menatap Jessica tajam. "Namanya Seolhyun, ibu," lanjutnya.

Jessica tertawa sinis. "Dia memang jalang. Dia membuat istrimu pergi dari sini!"

"Aku..." Chanyeol meneguk ludahnya dengan susah payah. "I'm okay without Irene, mom."

"Bullshit." Jessica menatap Baekhyun, lalu ia menunjuk Chanyeol tepat di wajah. "He said he was okay without his wife, Byun. Apa menurutmu, orang yang baik-baik saja akan terlihat seberantakan ini, Byun?!!"

Byun Baekhyun terdiam, menatap bosnya yang seolah membisu. Ya, Jessica memang benar, Chanyeol terlihat sangat berantakan semenjak Bae Irene menghilang dan meninggalkan mansion sehari sebelum mereka kembali ke Seoul setelah honeymoon. Senyuman seolah musnah dari wajah tampan pria itu. Chanyeol yang biasanya selalu berada di mansion ketika akhir pekan, berubah menjadi seseorang yang gila kerja. Karyawan yang tidak membuat kesalahan apapun juga ikut mendapat imbasnya, Chanyeol memecat mereka hanya karena kesalahan sepele. Chanyeol juga enggan berbicara jika bukan karena hal penting. He is messed up. Dan Baekhyun jelas tau jika penyebab semua ini adalah Bae Irene.

"Bos tidak baik-baik saja, Nyonya," jawab Baekhyun.

Jessica kembali menatap Chanyeol. "You hear that, kiddo? Kau tidak baik-baik saja. Without Bae Irene, without your wife, you obviously messed up. Tapi ketika kau hidup tanpa jalang itu, semuanya baik-baik saja, kau baik-baik saja."

"..."

"Kau pikir ibu bodoh?! Kau pikir aku tidak tau jika kau menikahi Irene hanya untuk menutupi hubunganmu dengan Kim Seolhyun?!!"

"Aku mencintai Seolhyun," balas Chanyeol lirih.

Jessica menggelengkan kepalanya, tidak menyetujui ucapan Park Chanyeol. "Kau hanya kasihan."

"I love her."

"Kau hanya kasihan, Chanyeol."

"Aku tidak bisa meninggalkan Seolhyun."

"Kau. Hanya. Kasihan."

"Aku mencintai - "

"YOU KILLED HER BROTHER, THAT'S WHY YOU FEEL PITY TO HER!!!"

Detik itu juga, teriakan Jessica Park membungkam bibir Park Chanyeol. Teriakan yang membuat luka lama Chanyeol terkoyak kembali. Teriakan yang membuat rasa sesal yang telah lama Chanyeol pendam kembali menghantam dadanya dengan begitu keras. Sesak. Sakit. Sesal. Park Chanyeol merasakannya lagi. Bayangan demi bayangan ketika kedua tangannya berlumuran darah, ketika manik matanya menatap bengis setelah berhasil menghilangkan nyawa musuhnya, semua bayangan itu kembali memenuhi ruang ingatan Park Chanyeol.

Jessica melangkah mendekat, membuat Chanyeol baru menyadari jika ibunya telah meneteskan air mata. "Kau dibutakan rasa kasihan hingga tidak memikirkan perasaanmu sendiri, Chanyeol."

"..."

"A murderer also have a heart, right?"

.
.
.
.

Bae Irene mendengar semuanya dari awal. Ia mematung di ambang pintu mansion Park Chanyeol. Lalu sebelum ia mengerti tentang apa yang baru saja terjadi. Tubuh mungil wanita itu ambruk, dan semuanya berubah menjadi gelap.






CUT

pendek, tapi part ini ngasih tau kalian alasan cy selalu lemah sm slhyn.
Aku lupa ngasih tau kalo ff ini Angst, yg berarti pemainnya akan disiksa perasaannya.
Irene dan pcy disini memulai 'hubungan' mereka dengan sesuatu yang salah. Hal yang dimulai salah juga gabakal berjalan baik kan?

Cerita ini bukan cm fokus ke chanrene, tapi juga chanseol, hunrene, dan juga baekrene walopun dikit.

Aku cm pengen bikin semuanya imbang. Cy jahat tp dia punya alasan. Irene jahat juga ada alasan. Cy jahat tapi punya sisi rapuh, irene juga iya. Begitupun dg tokoh yg lain.

Cuma mau ngingetin kalo cerita ini akan menguras banyak emosi, kalo kalian bosan, i dont mind if u guys want to leave Venire. Walopun jelas aku bakal sedih hahahaha

Kalo masih ada yg dibingungin dr Venire, kalian bisa tanya disini dan aku bakal dengan senang hati menjawab semuanya.

Dont forget to voment yang banyakkk, dan share cerita ini ke teman kamu❤

See you on the next chapter! Mwah😘😗

Venire [COMPLETED]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن