Setitik Harapan

182K 14.4K 97
                                    

Benard dengan santai membukanya. Tetapi, lelaki itu mengkerutkan dahinya dan tertawa kuat.

"Bagaimana aku bisa lupa kalau mereka adalah keponakanmu." Ucapnya yang jelas membuat Mommy Sean mengkerutkan keningnya.

"Dia bersama keponakan es batumu itu, Carly."

--

"Keponakan es batu? Carly?" Tanya Tayana kebingungan. Membuat Mommy Sean ternganga kaget.

"Es batu adalah sebutan untuk Ken, karena dia selalu bersikap dingin sejak lahir. Sebenarnya Mommy ingin menarik rambutnya semalam, tapi saat mengetahui kau sedang mengandung cucu-cucu Mommy, Mommy jadi tak mengingatnya." Ucap Mommy Sean lalu mereka berdua terkekeh geli. Tetapi Tayana kembali menyengitkan keningnya.

"Dan, Carly itu sia-" ucap Tayana terpotong.

"Jangan bilang kalau sampai sekarang kau tidak mengetahui nama panjang Mommy ataupun Daddy?!"

Tayana menggeleng pelan, bagaimana dirinya bisa tahu, selama ini orang-orang di dekatnya hanyalah memanggil Mommy Sean dengan sebutan Mrs. William dan Mr. William.

Mommy Sean ternganga kaget, itu adalah hal yang luar biasa. Ternyata masih ada orang yang tidak mengetahui namanya walaupun dia sangat terkenal di penjuru dunia.

"Kau memang menantu terunik yang tak mengetahui nama calon mertuamu sendiri. Frans William, Carly Sherl." Jelasnya yang membuat Tayana tersenyum malu, andai mereka berdua benar-benar menjadi mertuanya.

"Ah, kalau di ingat-ingat Benard masih saja seksi." Cicit Carly sambil menghayal.

Tayana membelakkan mata, lalu terkekeh kuat. Membuat Carly tersenyum malu karena ucapan asalnya itu.

"Hmm se-seksi apa sih Daddy Benard, Mom?" Goda Tayana yang langsung membuat pipi Mommy Sean merona malu.

"Astaga sudah jangan dibahas lagi, di hati Mommy cuman ada Daddy Frans!"

Tayana tersenyum tipis, entah mengapa sifat irinya menjadi-jadi sejak mengandung baby twin. Dia berharap bisa seperti Mommy dan Daddy Sean yang selalu bersama sampai saat ini.

Melihat perubahan wajah Tayana yang menjadi sendu, Carly mencubit pipi Tayana gemas. Dia sangat tahu bagaimana perasaan Tayana saat ini

"Mommy yakin kaulah yang akan menjadi menantu Mommy, bersabarlah,"

Tayana tersenyum getir, lagi-lagi kalimat penyemangat itu yang terdengar di telinganya. Tapi ada sedikit rasa lega di dadanya saat Carly mengatakan bahwa Sean belum menikah.

'Apa aku telah terlambat? Untuk mengungkap isi hatiku, bahwa rinduku sudah mendalam untukmu'

-

"Dad, tumben sendirian, Mommy kemana?" Ujar Sesah yang baru saja datang. Frans yang tampak sibuk dengan ponselnya hanya terkekeh tanpa memperdulikan pertanyaan Sesah.

"Dad!" Pekik Sesah kuat membuat Frans terlonjak kaget hingga ponselnya terjatuh.

"Astaga! Mengapa kau harus memekik seperti itu! Bagaimana jika Daddy terkena serangan jantung!" Cicit Frans sambil mengelus dadanya, lalu mengambil ponselnya yang terjatuh.

"Aku sudah berbicara khalayaknya Tuan Putri, Tapi Daddy tak mendengarkannya!" Ujarnya sambil memutar bola matanya kesal.

"Benarkah? Daddy tidak mendengarnya." Ucap Frans lalu kembali menatap layar ponselnya.

Sesah yang penasaran pun ikut duduk disofa empuk yang tepat disamping Frans.

"Daddy melihat apa sih?!" Ucapnya lalu menatap layar ponsel Frans.

"Foto usg? Siapa yang hamil Dad?!" Tanya Sesah semakin penasaran, pikirannya berkecamuk. Apa Mommynya hamil lagi? Atau Daddynya punya istri baru!

Sesah yang akan mengeluarkan celotehannya terdiam saat Frans menggeser layar ponselnya dan menampilkan video seseorang yang sedang melakukan USG.

"Oh, Tayana." Ujar pelan, lalu matanya melotot kaget.

"Tayana hamil?!"

Bersambung...

Medan, 2 September 2017.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt