The Power Of Mommy Sean

216K 16.3K 478
                                    

Maaf cuman sedikit, sakit kepala nuna kumat terus, jadi ga kuat liat layar hp lama-lama dan sanggupnya cuman segini. Doain nuna buat ga ngedrop-ngedrop lagi semuanya, ILY.

Vote dan Comment setelah membaca jangan lupa!
Happy Reading!

--

"Kau pasti sangat mengerti, bahkan sebelum kita bertemu." Ucap Sean yang langsung membuat Ken menyeringai.

"Dimana dia sekarang! Mengapa kau hanya bungkam saat tau bahwa Sarah sudah menjebakku dari awal! Dan apa maksudmu mengatakan ibuku bahkan lebih cepat dariku?!"

"Slow down, kita bisa membicarakan ini pelan-pelan." Ucap Ken dengan seringaiannya.

--

"Kau sangat tahu bahwa aku sangat membenci orang yang suka bertele-tele! Aku sedang tidak main-main!" Peringat Sean sambil menodongkan pistol ke wajah Ken.

"Kau tahu, kita memiliki banyak kesamaan." Ucap Ken menaikkan sebelah alisnya. Ken menatap arloji mahalnya lalu kembali menatap Sean dingin.

Ken mengangkat tangan kanannya lalu menjentikkan jarinya, dan disaat itu juga ponsel Sean berbunyi.

Sean menatap Ken tajam, ia menurunkan pistolnya lalu menerima panggilan itu.

"Ada apa?"

"Kami sudah menemukan keberadaan Ms.Corine!"

-

"West... bangunlah! Bangun!"

Dengan perlahan West membuka matanya, West menggeram kesakitan saat melihat goresan luka di lengannya.

"Sarah," Ucap West pelan, melihat keadaan Sarah yang sangat kacau membuat West sadar, bahwa mereka sedang diambang kematian.

"Kau harus menolongku keluar dari sini! Aku tak ingin bayi kita mati karena kesalahan yang kita lakukan!"
West menatap perut Sarah yang sudah membesar.

"Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak melakukan hal bodoh ini! Kau selalu tak pernah puas dengan semuanya! Lihat semua yang terjadi, kau sudah menghancurkan HIDUPKU!" Jerit West frustasi yang langsung membuat Sarah melangkah mundur ketakutan.

"Kau membentakku? Aku juga korban disini! Aku juga menyesal telah melakukannya!" Lirih Sarah yang membuat West tersenyum miris.

"Kaulah dalang dari semua masalah ini! Kau sudah menghancurkannya! Kau sudah mengubur semua harapanku untuk membangun keluarga kecil kita!" Pekik West frustasi.

"Maafkan aku, aku sudah menghancurkan segalanya, maafkan aku." Isaknya penuh dengan penyesalan. West terdiam, merenungi setiap perbuatannya.

"West, kita harus keluar dari sini!" Pekik Sarah lagi, tak ada jawaban sama sekali yang keluar dari mulut lelaki itu. Dia masih mematung tanpa melakukan apa-apa, wajahnya memucat, bibirnya juga tampak membiru.

"West!" Lirih Sarah sambil mengguncang-guncang tubuh West.

"Wah, wah. Lihat, betapa manisnya kalian. Kalian berencana untuk meninggalkan aku sendirian? Kita bahkan belum bersenang-senang." Ucap pria berkepala plontos yang ternyata sudah berdiri dipojok ruangan itu.

Dan langsung membuat Sarah terdiam mematung.

-

Dua wanita berbeda umur itu tampak sedang menikmati waktu sorenya dengan menonton drama korea sambil tertidur di ranjang, dan jangan lupakan berbagai macam cemilan di hadapan mereka.

"Lihat Mom! Dia jahat sekali, bagaimana bisa dia menjual kebahagian anaknya hanya untuk materi semata." Ucap Tayana sambil memasukkan ice cream ke dalam mulutnya.

"Cih! Ibu macam apa dia! Dasar wanita gila harta! Jika Mommy bertemu dengan wanita seperti, Mommy akan menarik kulit wajahnya hingga terlepas, biar dia tak punya muka untuk melakukan hal biadab itu!" Pekik Mommy Sean penuh emosi, sambil mengibas-ngibas wajahnya seolah-olah kepanasan.

Tayana mengkerutkan dahinya, seperti orang yang sedang berpikir keras.

"Bukannya kalau Mommy menarik kulitnya, wajahnya masih ada di tempatnya Mom?" Pertanyaan polos Tayana yang sontak membuat Mommy Sean menggigit bibirnya.

"Benar juga, kalau begitu Mommy akan mencabut kepalanya saja."
(Uda kayak maen barbie mah #abaikan)

'1'
'2'
'3'

"Mpfftt... Hahahahaha..." Tawa dua wanita itu pecah seketika, hingga sampai Tayana mematung tiba-tiba lalu memegang perutnya.

"Apakah sakit?!" Tanya Mommy sean panik. Tayana menggeleng pelan, lalu senyum indah merekah dibibir tipisnya.

"Mereka bergerak Mom! Mereka baru saja bergerak tadi!" Pekik Tayana kesenangan dan langsung membuat Mommy Sean membelakkan matanya.

"Mommy tak sabar untuk menunggu mereka lahir." Ucap Mommy Sean dengan mata berbinar-binar.

"Tayana masih bertanya-tanya bagaimana Mommy bisa menemukanku disini." Ujar Tayana yang langsung membuat Mommy Sean tersenyum misterius.

(Flashback)

"Kau harus membantuku! Begini-begini aku adalah mantan kekasih terindahmu!" Pekik Mommy Sean kepada pria brewok yang memiliki tubuh atletis itu. Pria itu tertawa lalu mengacak rambut Mommy Sean gemas.

"Ayolah Ben, carilah keberadaan calon menantuku."

"Kau masih saja cerewet seperti dulu. Untung saja aku sudah menikah, kalau tidak aku akan merebutmu dari suami kemayumu itu." Ucap pria itu yang langsung membuat Mommy Sean memutar bola matanya kesal.

"Frans tidak kemayu! Dia itu pria romantis, tidak sepertimu yang kaku dan selalu cuek, pasti istrimu sangat menderita mempunyai suami sepertimu." Cicitnya lagi membuat pria itu terkekeh singkat.

Saat ini Mommy Sean berada di cafe favorite mereka semasa SMA dulu. Benard adalah mantan mata-mata CIA yang sangat profesional. Mommy Sean tahu bahwa mencari keberadaan Tayana sangatlah mudah bagi Benard.

"Baiklah, berikan aku data-datanya." Ucap Benard yang langsung membuat Mommy Sean memekik senang. Mommy Sean membuka tasnya dan langsung memberikan data itu kepada Benard.

Benard dengan santai membukanya. Tetapi, pria itu mengkerutkan dahinya seolah berpikir keras lalu tertawa kuat.

"Bagaimana aku bisa lupa kalau mereka adalah keponakanmu." Ucapnya yang jelas langsung membuat Mommy Sean mengkerutkan keningnya.

"Dia bersama keponakan es batumu itu, Carly."

Bersambung...

Medan, 27 Agustus 2017.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now