Tamu tak Terduga

187K 14.4K 86
                                    

Double Up! Happy Reading!

--

"Jangan buat dirimu tertekan, kau merindukannya? Sepupu bodohku itu?"

Tayana tersenyum pahit dan lalu mengangguk lemah. Rasa rindunya ini juga tidak bisa mengubah apapun.

"Penderitaan ini akan segera berakhir, bersabarlah."

-

Tayana menatap Ken sendu, ia tahu bahwa sebenarnya kata-kata Ken hanyalah penyemangat semata baginya. Ia harus kuat menerima kenyataan pahit yang sudah di takdirkan untuknya.

'Cklek'

"Dia sudah sadar?!" Ucap Mike yang baru saja masuk, tampak Ken membawa nampan yang berisi sarapan untuk Tayana.

Mike memeriksa keadaan Tayana, senyuman dokter tampan itu memang sangatlah menenangkan hati. Dan syukurlah semuanya sudah normal, tak ada yang perlu mereka khawatirkan lagi. Baby twin aman.

Disaat Tayana ingin bangkit, Mike menahannya.

"Untuk saat ini kau harus menjalani bed rest, kondisi kandunganmu masih rentan dan lemah." Jelas Mike, Tayana tersenyum kecut sambil mengelus perutnya, ia hampir saja kehilangan mereka, penyemangat hidupnya.

Suara dering ponsel Ken memecahkan suasana disana. Ken menatap pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

'From : Unknown

Kami sudah diluar bos.'

-

"Bagaimana?"

"Dia sudah mengetahui bahwa wanita itu sudah menjebaknya, tiga hari yang lalu dia juga memeriksa cctv di club. Dia sedang melacak lokasi ini, karena itulah Trey tidak bisa datang." Jelas pria kekar yang memiliki luka sayatan di wajahnya.

Ken menaikkan sebelah alisnya. Sangatlah mengecewakan, seorang Sean memerlukan waktu selama ini hanya untuk memecahkan permasalahan sekecil itu.

"Baiklah, siapkan kendaraanku sekarang juga. Aku akan memeriksa Mall kecilku." Perintah Ken dengan senyum misteriusnya. Siapa yang tahu apa yang sedang pria berdarah dingin itu rencakan.

-

Ken menatap Tayana yang sedang sibuk dengan susu strawberrynya. Tampak juga disana Mike yang tertidur pulas di sofa yang berada di hadapan tempat tidur Tayana.

"Ken, sampai kapan kau akan berdiri disana? Duduklah disini, temani aku."
Ucap Tayana sambil menepuk bangku kosong di samping ranjangnya.

Ken tersenyum, ternyata Tayana sudah menyadari kehadirannya.

"Aku akan pulang untuk memeriksa keadaan Araxi dan beberapa hal."

"Araxi?! Aku merindukannya, kenapa kau tak pernah membawanya kemari?" Tanya Tayana bertubi-tubi.

"Dia bahkan tidak mengetahui kalau kau sedang melarikan diri."

"Kau benar-benar jahat! Dia pasti mengira bahwa kau sedang berselingkuh atau kau sudah bosan dengannya. Cepatlah pergi, dan jangan pernah kembali jika kau datang tidak membawa Araxi ke hadapanku." Ucapnya panjang lebar yang, Ken tersenyum manis lalu mencubit pipi Tayana gemas.

Tayana yang tersenyum manis mendadak mematung saat melihat sesuatu dari balik badan Ken. Ken yang merasakan perubahan Tayana pun membalikkan tubuhnya.

"Aunty,"

Bersambung...

Medan, 22 Agustus 2017.

My One Night Stand is My CEO | #1 WILLIAM'S BOOKS SERIES |Where stories live. Discover now