"Cause you're the star that never glow." [Part 3]

0 0 0
                                    

Bus tur melaju dengan kecepatan sedang. Sisi kanan dan kirinya terpajang photo wajah tampan Jeff untuk album terbaru yang ia rilis beberapa bulan lalu.

Di dalamnya.

Kwan duduk bersama Jaeyoung dan Soho di sofa setengah lingkaran sambil mengobrol santai.

Jeff di salah satu tempat tidur bagian belakang bus yang bertingkat. Ia berada di bagian atas, berbaring dengan mata tertutup penutup mata berwarna hitam. Dahinya berkerut dan meringis, tangannya menarik penutup matanya naik sedikit. Mengintip ke sekitar, tangannya terulur ke kain tirai penutup di sisinya dan membukanya. "Kwan..." panggilnya dengan suara serak baru bangun.

Kwan menoleh mendengar namanya dipanggil, "Oh.. Jeff mencariku.." pamitnya pada Jaeyoung dan Soho, lalu bergerak bangkit.

Soho mengangguk dan memperhatikan Kwan pergi.

Jaeyoung geleng-geleng kepala, "Aku tidak yakin Jeff benar-benar migrain." Ucapnya sebal.

Soho menatap Jaeyoung lucu, "Jangan begitu, wajahnya terlihat lelah begitu."

Jaeyoung manyun, "Lebih terlihat seperti dia sedang mencari perhatian Kwan seperti biasa."

Soho tertawa lucu sembari mencubit pinggang kekasihnya.

"Kwan..." panggil Jeff lagi, suaranya terdengar seperti sedang menahan sakit.

"Ya..." Kwan memanjat tangga menuju tempat tidur atas, "Hei..." sapanya sembari memajukan wajah dan mengelus pipi Jeff.

Jeff terlihat lebih santai begitu melihat Kwan muncul, "Kwan..." panggilnya dan mengulurkan tangan pada pria itu.

"Kepalamu masih sakit?" Tanya Kwan sembari memegang tangan Jeff.

Jeff menggeser tubuhnya ke samping, "Berbaring bersamaku.." pintanya manja.

Kwan menahan senyuman, "Sebentar..." ia kembali turun untuk melepaskan sepatunya, lalu naik lagi. Ia memanjat naik ke ruang ranjang yang cukup luas disana, lalu dengan hati-hati berbaring di sebelah Jeff.

Jeff memeluk tubuh Kwan dan menyandarkan kepalanya ke dada pria itu, kedua tangannya memeluk tubuh kekasihnya erat.

Kwan mengelus rambut Jeff lembut, tangannya yang lain menutup kain tirai agar kekasihnya bisa beristirahat. "Kepalamu masih sakit?" Ia menurunkan penutup mata pria itu.

"Hmmm..." gumam Jeff.

"Tidurlah... aku disini." Bisik Kwan, ia mengecup dahi Jeff dan membiarkannya tidur.

+++

Jeff sudah berganti pakaian, mereka sudah tiba di lokasi acara. Fans dan wartawan sudah berkumpul diluar bus tur menunggunya keluar.

Kwan disisi Jeff menatapnya khawatir, "Kepalamu masih sakit?"

Jeff mengernyit sedikit, "Sudah jauh berkurang.." jawabnya.

Kwan mengangguk mengerti, namun tetap terlihat jelas kekhawatiran di matanya.

Jeff tersenyum, "Tidak apa-apa, aku baik-baik saja." Jawabnya. Ia mengambil kacamata hitam dan mengenakannya, "Naahh.. ayo..." ia menggamit tangan Kwan dan menariknya ke pintu.

Kwan mengikuti Jeff keluar dari bus.

Fans Jeff berteriak riuh menyambut kemunculannya dari balik pintu.

Jeff tersenyum lebar dan melambai pada mereka, ia dikelilingi pengawal yang menjaga para fans tidak terlalu dekat. Kilatan flash kamera mengenai wajahnya.

"Mari, Tuan Jeff Lim." Ajak pengawal di dekat Jeff.

Jeff menoleh ke belakang, memastikan Kwan sudah berada disisinya. Ia menggenggam erat tangan pria itu dan mulai berjalan memasuki area acara.

Acara itu berjalan heboh, semua orang menyukai penampilan Jeff.

Kwan dari samping panggung tidak bisa berhenti tersenyum melihat betapa riangnya Jeff tampil. Kekasihnya benar-benar menikmati penampilan demi penampilan yang ia suguhkan.

Malamnya.

Kwan menghampiri tempat tidur di kamar resort tempat mereka menginap, memastikan Jeff sudah terlelap setelah minum obat. Tangannya mengelus kepala pria itu lembut, lalu berjalan perlahan menuju pintu.

Brian sudah menunggu Kwan di depan lift, "Kak..." sapanya dan menekan tombol.

"Mereka masih di depan resort?" Tanya Kwan memastikan.

"Ya.." jawab Brian, "Sudah tidak banyak, tapi mungkin ada 10-20 orang terakhir aku melihatnya."

Kwan menghela nafas dalam, "Mereka sudah makan apa belum..." gumamnya khawatir.

Brian tertegun mendengar ucapan Kwan, senyuman penuh ide muncul di wajahnya.

Kwan mengerutkan dahi melihat ekspresi Brian.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now