"Felt Like Where I Belong" [Part 9]

0 0 0
                                    

"Tidur siang di pangkuanmu~ Tempat favoritku yang baru~"

Kwan menahan senyuman mendengar bait lagu yang tiba-tiba di senandungkan Jeff. Ia memandang pria itu yang berbaring di pangkuannya dengan mata terpejam, seperti kebiasaan baru yang akan mereka lakukan.

Jeff tertawa kecil, lalu membuka mata dan memandang wajah Kwan. "Aku tiba-tiba memikirkanya.."

Kwan tersenyum lucu, "Kau benar-benar punya banyak hal untuk ditulis tentangku.." godanya. Jari-jarinya mengelus dahi Jeff.

"Masih sangat banyak.." Jeff memegang tangan Kwan di dahinya dan menggenggamnya, "Seperti ini~ Di pangkuanmu seperti ini~ Tempat dimana seharusnya aku berada~"

Kwan terenyuh menatap Jeff, "Jeff.."

"Hmmm.." jawab Jeff lembut.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Kwan.

Jeff bingung dengan nada bicara Kwan, "Ada apa? Nada bicaramu membuatku gugup."

Kwan meletakkan dokumen di tangannya dan memegang pipi Jeff, "Kenapa kau... bisa semanis ini padaku?"

Jeff kebingungan mendengar pertanyaan itu, perlahan ia bergerak bangkit dan memutar tubuhnya menghadap Kwan. Dahinya berkerut tak mengerti, "Apa maksud pertanyaan itu?" tanyanya.

Kwan diam sejenak menatap kedua mata Jeff, bibirnya membentuk senyuman kecut. "Hanya..." ia diam sejenak, "Walaupun sudah bertahun-tahun, aku masih merasa ini terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan..." ucapnya jujur.

Jeff tampak tak mengerti, "Apa maksudmu?" ia mengulurkan tangan memegang kedua tangan Kwan.

"Apa aku pantas mendapatkan semua ini?" tanya Kwan.

Jeff tertegun menatap Kwan, satu tangannya memegang pipi pria itu. "Kenapa kau berkata seperti itu?"

Kwan tersenyum namun kedua matanya dipenuhi air. "Aku senang kau menulis banyak lagu tentangku, tapi terkadang... aku merasa seperti hanya menunggu semuanya berakhir."

Jeff memegang kedua pipi Kwan dan menatapnya lekat, "Kwan..." ucapnya lembut, bibirnya membentuk senyuman hangat. "Apa yang kau pikirkan?"

Kwan memandang ke bawah, "Aku tau, maafkan aku..."

"Tidak.. Tidak.." jawab Jeff sembari menggeleng, ia mengelus pipi pria itu dengan ibu jarinya.

Kwan kembali memandang Jeff.

Jeff tersenyum hangat menatap Kwan, "Kau memperlakukanku dengan sangat baik..." ucapnya, "Kau tidak ingat kau merapikan tempat tidurku ketika kita masih berada di asrama? Mencarikanku makan, terjaga hingga larut karena aku belum pulang, memastikan aku makan, kau tetap sabar dan tidak pernah marah sekalipun..." ucapnya, "SEKALIPUN!" tegasnya, "Bahkan ketika aku membuat masalah dan videonya tersebar, kau tidak mengomeliku. Kau selalu ada disisiku. Lihat.. hingga saat ini kau masih ada disisiku..." ia nengelus kedua pipi Kwan gemas dengan telapak tangannya. "Kau bisa melakukan apa pun, tapi kau memutuskan untuk tetap mendukungku..."

Kwan diam dulu menatap Jeff, "Kau adalah hidupku, Jeff..." ucapnya.

Jeff terenyuh mendengarnya, matanya mulai dipenuhi air. "Kau dengar itu?" ucapnya.

Kwan tampak bingung.

"Jika aku hidupmu.." ucap Jeff, "Sudah seharusnya aku melakukan apa yang kulakukan, kan?"

Kwan tersenyum sebal, "Jeff~" bulir air yang sudah berkumpul berjatuhan dari matanya.

Jeff tertawa kecil agar air di matanya tidak berjatuhan, "Aku mencintaimu..." ucapnya sepenuh hati.

Kwan terenyuh menatap Jeff. Ia diam sejenak, "Maaf aku mengatakan hal aneh..." ucapnya menyesal.

Jeff menggeleng dan menyeka air di wajah Kwan, "Tidak aneh.. hanya mengejutkan saja." candanya.

Kwan tersenyum malu.

Jeff tertawa kecil dan mengelus pipi Kwan lagi, "Tapi senang kau mengatakannya..." ucapnya pelan, tatapannya melembut. "Aku tidak ingin kau memendam apa pun sendiri, bersedih sendiri, atau meragukan dirimu atau diriku.." jelasnya, "Aku ingin kau tau, aku mencintaimu.. Aku ingin kau merasakan cintaku bukan dari apa yang kukatakan saja, tapi dari semua hal yang kulakukan." tegasnya, ia memajukan wajahnya menatap Kwan. "Lihatlah ada cinta setiap kali aku menatapmu..." candanya.

Kwan tertawa mendengar ucapan itu, "Jeff~~" ucapnya lebih manis.

Jeff tersenyum lebar, "Jadi jangan pernah berpikir seperti itu lagi, ya..."

"Hmmm..." jawab Kwan sembari mengangguk.

Jeff menghela nafas dalam dan kembali membaringkan kepalanya ke pangkuan Kwan.

Kwan mengelus rambut Jeff lembut.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon