"The Lullaby will carry you home tonight" [part 10]

0 0 0
                                    

Jeff tersenyum menatap mata Kwan, "Bagaimana perasaanmu?"

"Panas.." jawab Kwan dan tertawa sendiri.

Jeff mengulum bibirnya, tangannya membuka beberapa kancing kemeja Kwan di bagian atas. Namun tatapannya kembali berubah khawatir melihat kulit kekasihnya masih memerah, "Kau yakin baik-baik saja?" Tanyanya.

Kwan menggantung kedua tangannya di leher Jeff dan menarik pria itu lebih dekat ke tubuhnya.

Jeff kembali menahan tubuhnya ke sisi tubuh Kwan, meskipun masih terlihat khawatir, bibirnya membentuk senyuman.

Kwan mendekatkan wajah ke telinga Jeff, "Jangan keluar dulu... nanti kau harus duduk bersama Presdir Yeom lagi." Bisiknya.

Senyuman Jeff semakin lebar dan bertatapan dengan Kwan dari jarak yang sangat dekat.

Kwan tersenyum menatap Jeff.

Bibir Jeff terbuka sedikit, lidahnya menjilat bibirnya yang terasa kering. Wajahnya bergerak maju mendekati wajah Kwan. Mengecup pipi dan rahangnya perlahan.

Mata Kwan terpejam merasakan kecupan itu.

Kecupan Jeff turun ke leher Kwan, kulit kekasihnya terasa lebih hangat.

Kwan menyandarkan punggungnya ke belakang merasakan sentuhan di dadanya. Tanpa sadar bagian bawah tubuhnya menekan selangkangan Jeff. Ia menghela nafas berat dan meremas rambut pria itu.

Nafsu Jeff semakin naik merasakan desakan di selangkangannya. Ia menciumi dada Kwan dengan gerakan pinggang menekan selangkangan kekasihnya.

Kedua kaki Kwan semakin lebar merasakan desakan di selangkangannya, "Jeff~~" desahnya berbisik. Tangannya mencengkeram rambut Jeff semakin keras.

Tangan Jeff bergerak naik ke tubuh Kwan, merabanya dari luar pakaian.

Nafas Kwan semakin tidak beraturan, ia membuka mata dan memandang wajah Jeff di dadanya. Wajahnya terasa semakin panas. "Jeff..."

Jeff masih tenggelam dalam nafsunya.

"Jeff..." Kwan meremas tengkuk Jeff.

Jeff kembali ke pikiran jernihnya, saat itu ia merasakan kulit Kwan semakin panas. Tubuhnya berdiri tegak dan meraba leher kekasihnya, "Kwan... kau panas sekali..."

"Karena aku terlalu mabuk?" Tanya Kwan tak mengerti.

"Tidak... ini tidak normal." Jeff memasangkan kancing baju Kwan, "Ayo turun, kita harus ke rumah sakit sekarang." Ia menurunkan Kwan dari meja wastafel.

"Jeff... aku mual.." ucap Kwan sembari memegang kepalanya.

"Sandarkan kepalamu kemari." Jeff menarik kepala Kwan ke dadanya, ia melirik pintu yang cukup jauh dari mereka. Akhirnya tangannya merogoh saku untuk mengeluarkan ponsel dan menghubungi Brian.

+++

"Pasien mengalami Intoleransi Alkohol." Ucap Dokter yang memeriksa Kwan.

Jeff menghembuskan nafas panjang, lalu memandang Kwan yang terbaring di tempat tidur. "Dia memang tidak begitu kuat minum, hari ini dia sepertinya banyak pikiran dan minum lebih banyak dari biasanya." Ucapnya memberitau, lalu memandang dokter itu. "Apakah dia sudah baik-baik saja sekarang?"

Dokter itu mengangguk pelan, "Keadaannya sudah mulai stabil. Biarkan saja dia beristirahat dulu malam ini disini." Ia mendekati Kwan untuk memperhatikan kulit wajah pria itu, "Kulitnya sudah mulai kembali normal."

Jeff sedikit lebih lega, "Terima kasih, Dok."

Dokter itu membungkuk sopan dan berjalan pergi.

Jeff duduk di sisi tempat tidur Kwan, memandangi wajahnya yang sangat tenang ketika tidur. Tangannya mengelus pipi pria itu.

Perawat yang berjaga menoleh ke sisi tempat tidur lain, mereka tampak diam-diam mengambil gambar Jeff. Ia keluar dari balik meja administrasi untuk berjalan ke tempat tidur Kwan dan menutup kain pembatasnya.

Jeff menoleh pada si perawat.

Perawat itu mengangguk sopan, "Selamat beristirahat.." sapanya, lalu berjalan pergi.

Jeff tersenyum tipis dan memandang Kwan lagi.

===The Lullaby will carry you home tonight END===

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now