"Felt Like Where I Belong" [Part 8]

1 0 0
                                    

Kwan langsung berdiri dan menyambar mulut Jeff.

Jeff melumat mulut Kwan penuh nafsu. Sembari berciuman itu ia membalik posisi mereka, ia mendorong bahu Kwan dan menatapnya dengan nafsu sudah sampai ke puncak kepalanya. "Aku suka suara anak anjingmu.." ucapnya tertahan, "Tapi jangan terlalu keras.." tambahnya.

Kwan menahan senyuman begitu tubuhnya dibalik dan didorong menelungkup ke sandaran sofa. Ia melirik ke belakang, Jeff mengambil bungkus kondom dari tas kecil dan dengan cepat mengenakannya, lalu dilanjutkan dengan botol pelumas. Ia menggigit bibir bawahnya menatap wajah tidak sabaran Jeff, "Jangan terlalu bersemangat..." godanya.

Jeff menatap Kwan sebal sembari memoles kejantanannya yang sudah dibalut kondom dengan pelumas, lalu tangan yang sudah di lumuri pelumas menyentuh bagian belakang tubuh Kwan. "Hmmm.." gumamnya.

"Eeuummhhh~~" lenguh manja Kwan merasakan ibu jari Jeff menekan masuk ke lubang anusnya.

Jeff tersenyum puas mendengarnya, ia menempatkan dirinya di belakang Kwan dan mendorong tubuhnya ke bagian belakang tubuh kekasihnya.

Kedua tangan Kwan meremas sandaran sofa, "Eeuummhhh~~"

Jeff meringis dan berdesis, kedua tanganya memegang pinggul Kwan yang terbuka sebatas paha. Perlahan ia menggerakkan pinggulnya.

"Jeff~~" lenguh Kwan, tubuhnya terlonjak pelan karena dorongan dari belakang.

Jeff membungkuk dan menciumi tengkuk dan belakang telinga Kwan.

Kwan menunduk merasakan sentuhan di pundaknya, satu tangannya terangkat dan meremas belakang kepala Jeff.

Jeff menjilat leher Kwan dan menggigit sudut lehernya.

Kwan mendongak dengan nafas terengah-engah, ia menggerakkan pinggulnya ke arah tubuh Jeff. "Eeuummhhh~~" lenguhnya pelan di telinga kekasihnya.

Jeff menegakkan tubuh Kwan, mengelus dan meremas bagian depan. "Ingin keluar duluan?" Bisiknya di telinga Kwan. Satu tangannya turun ke bawah.

"Jeff~~" Kwan menahan tangan Jeff dan menatapnya sebal.

Jeff menahan senyuman dan mencium bibir Kwan. "Mmmmphh!" Ia menghentak pinggulnya lebih keras ke bagian belakang tubuh kekasihnya.

"Eeummhh! Eeummhh! Eeummhh!" Kwan berusaha keras menahan suara lenguhan anak anjingnya.

Jeff meringis menatap wajah Kwan, tangannya turun ke bawah dan mengejakulasi organ kejantanan Kwan seiring klimaksnya yang semakin dekat.

Kwan memejamkan matanya erat, tangannya mencengkeram rambut Jeff.

+++

Cuph... Cuph...

"Jeff~" panggil Kwan sembari membalik dokumen di tangannya.

Cuph! Cuph! Cuph!

"Jeff~" ucap Kwan lagi sembari menggerakkan bahunya.

Jeff terdorong sedikit dan memegang bibirnya yang terbentur bahu Kwan.

Kwan menatap Jeff, "Kau tidak ada jadwal?"

Jeff menghembuskan nafas dalam, "Ada, nanti sore.." jawabnya.

"Lalu kenapa tidak manfaatkan waktumu untuk tidur?" Tanya Kwan.

Jeff manyun, lalu memeluk pinggang Kwan dan kembali mengecupi lengan pria itu. "Aku tidak semangat... lemah, lesu, lunglai... aku butuh cinta." Rengeknya.

Kwan menghela nafas dalam.

Jeff memasang wajah memelas, "Kwan~"

Kwan diam sejenak menatap Jeff, "Pekerjaanku banyak.." ucapnya memberitau.

Jeff memasang wajah seperti ia akan menangis, "Hmm... aku tidak lagi di perhatikan... hiks... sedih sekali.."

Kwan menahan senyuman, "Jeff~~"

"Huhuhhu..." Jeff berpura-pura tersedu-sedu ke dada Kwan.

Kwan mengelus rambut Jeff gemas, "Baiklah.. Baiklah.. berbaring di sofa saja.." ia menunjuk sofa di ruangannya yang tidak begitu besar.

Jeff mengangkat wajah dan menatap Kwan dengan senyuman sumringah.

Kwan mengerutkan hidung menatap Jeff, "Ayoo..." ia membereskan dokumen di mejanya.

"Aku akan membawakannya.." Jeff membawakan dokumen di meja dan berjalan duluan ke sofa.

Kwan tersenyum dan mengikuti kekasihnya ke sofa.

Jeff meletakkan dokumen ke meja di depan sofa, lalu bergerak duduk sembari mengambil bantal sofa. Ia menunggu Kwan dengan manis.

Kwan bergerak duduk di sudut sofa.

Jeff meletakkan bantal sofa ke pangkuan Kwan, lalu membaringkan diri dengan nyaman. "Hmmm..." gumamnya dengan mata terpejam.

Kwan tersenyum gemas, tangannya mengambil dokumen di meja dan membukanya, lalu satu tangan terulur ke tangan Jeff di atas perut pria itu dan menggenggamnya.

Jeff menghela nafas dalam dan menggenggam tangan Kwan, ia menggerakkan kepalanya sedikit dan mulai terlelap.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now