"The Lullaby will carry you home tonight" [Part 1]

0 0 0
                                    

Kwan duduk di sofa ruang studio Jeff sambil membaca sesuatu di tabletnya, satu tangannya bersandar ke sandaran tangan sofa. Jari-jarinya menyisir rambut kekasihnya yang berbaring di pangkuannya.

Brian membuka pintu dan mengintip ke dalam.

Kwan mengangkat wajah memandang Brian, "Sudah waktunya?" Tanyanya.

Brian tersenyum kecut dan mengangguk membenarkan.

Kwan membentuk o dengan jari telunjuk dan ibu jarinya, "Oke.."

"Terima kasih, kak." Ucap Brian pelan dan kembali menutup pintu lagi.

Kwan mematikan layar tablet, lalu meletakkannya ke meja. Ia memandang wajah tenang Jeff yang masing terlelap di pangkuannya, "Jeff~~" panggilnya pelan. Tangannya mengelus pipi kekasihnya dengan ibu jari, "Jeff~~" panggilnya lagi.

Dahi Jeff berkerut perlahan.

"Jeff~" panggil Kwan lembut.

Mata Jeff terbuka perlahan, wajah Kwan langsung masuk ke pandangannya.

Kwan tersenyum hangat, "Sudah waktunya bangun." Ucapnya memberitau.

"Hmmm..." Jeff bergumam sembari mengangguk, ia mengelus pelupuk matanya dengan kepalan tangan.

"Jangan terlalu keras..." Kwan menahan tangan Jeff dari matanya.

Jeff bergerak duduk, memutar tubuhnya ke arah Kwan dan memeluknya manja. Matanya kembali terpejam.

Kwan tersenyum gemas, "Kau harus bersiap untuk jadwalmu lagi." Ia mengelus pipi Jeff di bahunya.

"Aku tidak ingin pergi..." gumam Jeff manja.

Kwan menyisir rambut Jeff dengan jari-jarinya, merapikan rambut bangun tidur pria itu. "Kau harus pergi, Jeff.." ucapnya pelan.

Mata Jeff terbuka dan memandang wajah Kwan dari dekat, menatapnya dalam.

Kwan mengelus pipi Jeff lagi dan tersenyum pada kekasihnya. Ia mengelus pipi kekasihnya gemas, lalu mengecup dahinya.

Jeff mengerutkan hidungnya gemas.

"Nahh... bersiaplah, Brian pasti sudah menyiapkan mobil." Ucap Kwan memberitau.

Jeff menegakkan tubuhnya dan mengusap wajahnya lagi.

Kwan tersenyum gemas memperhatikan kekasihnya, tangannya mengelus kepala Jeff sambil merapikan rambut pria itu.

Sore itu Jeff harus mengisi sebuah acara yang akan ditayangkan secara live di sebuah platform media sosial.

"Hai, Jeff..." sapa salah seorang pembawa acara yang menyapa Jeff ke ruang gantinya.

Jeff yang sedang di rias tersenyum pada wanita lebih tua beberapa tahun darinya itu, "Hai kak.. maaf aku yang seharusnya menyapa ke tempatmu." Ucapnya menyesal.

Wanita itu tertawa kecil, "Apa sih, aku yang ingin mengunjungi penyanyi favoritku." Godanya.

Jeff tertawa kecil, "Aku akan berusaha tampil sebaik-baiknya hari ini, mohon bantuanmu.." ucapnya.

Wanita itu tertawa lagi mendengar ucapan Jeff.

Dan acara dimulai.

"Jeff, duduk disini." Ucap penulis skenario acara itu mengarahkan Jeff.

Jeff mengangguk sopan dan bergerak duduk di tempatnya.

"Kak, kau disini..." Penulis Skenario itu berbicara pada pembawa acara pria yang sedang memeriksa rundown acara.

Pria itu menoleh dan menyadari ia akan duduk lebih dekat dengan Jeff, ia memandang rekan wanitanya yang sudah duduk di kursi lebih jauh dan mulai mengobrol dengan bintang tamu mereka hari itu. Ia berdehem dulu sembari merapikan kerah baju luarnya, lalu menghampiri rekannya dan memberikan instruksi pada wanita itu untuk pindah ke kursi sebelah.

Wanita itu memandang rekannya, namun tetap berpindah ke kursi sebelah yang lebih dekat dengan Jeff.

Jeff sempat menyadari melihat apa yang pria itu lakukan, namun ia hanya meneruskan obrolan dengan si wanita.

Acara itu tertutup, jadi tidak ada penonton sama sekali. Semua orang hanya bergabung melalui siaran live mereka. Banyak fans Jeff yang bergabung. Semua list acara berjalan dengan baik, juga suara manis Jeff menghibur semua orang yang hadir secara live disana.

Setelah acara selesai.

"Oke!! Offline!" Ucap PD acara itu.

Jeff tersenyum dan bertepuk tangan sambil membungkuk sopan pada semua orang disana.

"Kerja bagus, Jeff.." ucap Si rekan wanita sembari memegang lengan Jeff.

Jeff mengangguk sopan, "Kerja bagus hari ini, Kak." Ucapnya, ia memandang si pembawa acara pria yang langsung berbicara dengan staff sembari membuka mikroponnya, lalu berjalan begitu saja meninggalkan studio. Perhatiannya kembali teralih pada staff lain yang menghampirinya dan beramah tamah sesaat.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now