"Felt Like Where I Belong" [Part 5]

0 0 0
                                    

Kwan menunggu pesanan kopinya sembari membaca sesuatu di ponsel. Seulas senyum muncul di bibirnya, berita Acara Makan Malam tempo hari sudah tersebar dimana-mana. Photo-photo ketika mereka memasuki acara menjadi perbincangan. Orang-orang tidak bisa berhenti mengomentari tentang Jeff yang terus melirik ke arahnya selama berpose sebelum memasuki lokasi acara.

"Ini pesanan anda.." ucap karyawan coffee shop sembari meletakan pesanan Kwan di hadapannya.

Kwan menyimpan ponselnya, "Terima kasih.." ia mengambil dua kopinya, ia bingung saat karyawan itu menyodorkan bungkusan kertas berisi donat.

Gadis itu tersenyum malu-malu, "Aku penggemarmu dan Jeff." Ucapnya.

Kwan tertegun dulu, lalu tersenyum malu. "Ahh.. terima kasih.."

"Semoga harimu menyenangkan." Ucap gadis itu.

Kwan mengangguk sopan dan berjalan pergi. Ia berhenti di persimpangan jalan menunggu lampu jalan berubah hijau. Matanya melirik lampu jalan, lalu melangkah menyeberangi jalan menuju kantor yang di buka Jaeyoung dan Jeff, sebuah perusahaan produksi musik mereka, XOXO Ent. Sudah dua tahun mereka menempati sebuah lantai di gedung besar di persimpangan jalan.

"Kak Kim Kiwan!!"

Kwan tersentak kaget mendengar sorakan gerombolan gadis-gadis berseragam sekolah di depan gedung.

"Ya ampun! Aslinya tampan sekali!! Kyaaa!!" Jerit gadis-gadis itu gemas.

Kwan mengedip-kedipkan mata bingung.

"Kak! Kak! Kami fansmu! Kau dan Kak Jeff manis sekali bersama!!" Ucap para gadis itu.

Kwan tersenyum canggung, "Terima kasih.." ucapnya pelan, "Maaf, aku harus masuk.." ia mengangguk sopan dan melangkah masuk.

Studio.

Kwan memasuki studio, ia tersenyum melihat Jeff mendengarkan melodi yang sudah direkam sebelumnya sembari mengelus matanya.

Jeff menoleh dan tersenyum lega melihat kekasihnya, "Kopi..." ucapnya senang.

Kwan meletakkan kopi untuk Jeff di tangan pria itu. "Ada donat juga.."

"Hm? Donat?" Jeff mengintip ke dalam bungkus kertas di tangan Kwan, juga mengambilnya.

Kwan tersenyum lucu sembari bergerak duduk, "Gadis tadi coffeeshop memberikannya, dia bilang fans-mu dan aku.." jawabnya malu-malu.

Jeff tersenyum lebar, "Fans kita?" Tanyanya senang.

Kwan menyeruput kopi di tangannya dan mengangguk kecil.

"Uuuu.... Kim Kwan yang paling tampan ini sudah punya banyak fans." Canda Jeff.

Kwan memalingkan wajahnya malu.

Jeff mendorong kursinya mendekati Kwan, "Kita belum pernah membuat photo untuk dipajang di rumah. Ayo kita buat." Ajaknya.

Kwan tertawa kecil, "Ha? Aku malu..."

"Kenapa? Aku ingin memajang wajah tampanmu di dinding rumah! Yang sangat besar!!" Ucap Jeff bersemangat.

Kwan tersenyum malu, "Jeff~~"

Jeff meminum kopinya menggunakan pipet.

"Atau kau hanya ingin membuatku mengeluarkan suara anak anjingmu sepanjang malam sampai pagi lagi?" Selidik Kwan.

"Puuuufft!!" Jeff hampir menyemburkan kopi dari mulutnya, lalu tertawa lucu.

Kwan menatap Jeff sebal, "Pinggangku masih sakit... jangan berpikir kesana dulu."

Jeff memegang perutnya sambil tertawa terbahak-bahak, ia sampai memutar kursinya membelakangi Kwan untuk tertawa.

Kwan tersenyum lucu dan meminum kopinya.

—————————
Terima kasih sudah membaca tulisanku, jika kamu suka silahkan simpan ceritaku ke list-mu agar mendapatkan notifikasi ketika ceritanya update dan jangan lupa vote & komen.

Love, Wednesday Hwang ♥️
—————————

The Song I Wrote about youWhere stories live. Discover now