✿✿✿(22)

48 36 2
                                    


Kepergian akhir segalanya, sakit memang tapi harus bagaimana?.

Mau bagaimanapun akhirnya, kita harus siap dengan segala sesuatu.

Entah buruk atau pun sebaliknya, menerima dengan lapang dada.

Percayalah keikhlasan kunci dari tenang hati dan pikiran.

3 hari pasca kejadian itu, jasad jasad hanya di temukan setengahnya.

Termasuk Kanama tak di temukan, dan dianggap telah meninggal dunia.

Tempat itu begitu ramai dari keluarga korban, menangisi dan menaburkan bunga di sekitar bangkai kapal, lalu mengucapkan kata perpisahan.

Ada yang tak kuasa dan hanya bisa berteriak meneriaki korban.

Arghio yang melihat itu semua hanya bisa terdiam termenung, di tempatnya yang di kawal oleh 5 orang.

Dia lelah menangis, rambut lepek, tubuh lemas, dan tatapan yang sayu.

Arghio enggan beranjak dari tempat itu semenjak 3 hari itu.

Berkali kali dia meneriaki nama itu hingga suaranya habis.

Tenggorokan sakit, bibir nya pucat, sungguh kasian ya dirimu Arghio.

Dia memilih untuk pulang, dan meninggalkan semuanya.

Berat, sangat berat hatinya meninggalkan tempat ini.

Tapi tubuhnya lemas bukan main.

Mulai meninggalkan tempat itu dan kembali ke rumah kecilnya.

Disana dia di sambut duka oleh keluarganya, ada Arjova Kaka dari Kanama dengan kekasihnya.

Arjova memeluk tubuh Arghio untuk menyalurkan rasa hangat dan menenangkan.

Arghio menerima pelukan itu lalu menangis kembali, dia terisak penuh sakit.

Di ruangan itu ikut menangis karena melihat tubuh Arghio dan wajahnya yang pucat.

Arjova mengucapkan kata, sabar dan selalu ta'bah.

✿✿✿✿✿

Kejadian dimana Arjova yang tiba tiba di rumah Arghio dengan kekasihnya, sekarang Arghio mulai beradaptasi kembali.

Dia memutuskan kuliah nya disana dan pindah kembali ke negeri asalnya.

Tapi masih enggan menampilkan wajah cerianya.

Sekarang dia sedang berada di rumahnya, di sedang duduk di hadapan piano yang baru baru ini di beli oleh sang ayah.

Dia mulai menekan not not piano itu, menimbulkan suara nyaring tetapi sangat tenang.

Dia teringat kembali rekaman suara itu yang berasal dari barang bukti yang di temukan oleh pihak polisi, dan di kenal bahwa itu milik Kanama.

Isi rekaman :

" Jika saya berhasil bawa gio ke depan nanti, saya akan pastikan senyuman dia tak akan luntur "

" Anda benar benar sangat yakin untuk membawa anak itu "

" Iya saya tidak main main jika tentang dia "

" Jika ada seseorang yang terlebih dahulu membawanya bagaimana? "

" a fool who brought mine "

" Hahaha bawa dia secepatnya "

" Ya, karena dia milik saya "

Rekaman terhenti kala suara nyaring menyelimuti awak kapal

Setetes air mata itu jatuh kembali kala mengingat kepingan kepingan kenangan bersama Kanama.

Sungguh perpisahan yang tak terduga.

Sedang apa dan dimana

Dirimu yang dulu ku cinta

Ku tak tahu tak lagi tahu

Seperti waktu dulu

Apakah mungkin

Bila kini

Ku ingin kembali

Menjalani janji hati

Kita

TBC

Sedang apa Dan dimana??

Sweetness | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang