✿✿✿(18)

38 35 11
                                    

Boleh minta vote sama komennya??

Happy reading sayang

✿✿✿✿

Tidak semua hal bisa kita bicarakan bersama orang lain.

Tak semua cerita bisa kita ceritakan dengan leluasa.

Tak semua keajaiban bisa memperbaiki semuanya.

Terkadang kita hanya perlu ikhlas dan ta'bah kepada yang di atas.

Ikhlas merupakan salah satu jalan terbaik hidup ini.

Kanama meringkuk di atas kasur dengan kepala yang di sanggakan ke paha Arghio.

Kanama mengadu bahwa badannya tak enak dan menggigil.

Arghio sedari tadi menepuk-nepuk punggung Kanama agar tertidur, tetapi Kanama semakin manja.

" Kaka awas dulu " Arghio mengelus lembut pipi hangat Kanama.

" Gamau, kamu mau kemana? Jangan kemana-mana gio " Arghio menghela nafasnya lelah, ternyata mengurus Kanama mode bayi seperti sekarang sangat repot.

" Aku cuman mau bikin makan buat Kaka, awas dulu Kaka nya ya " Kanama mendudukan dirinya lalu menukikkan bibirnya kebawah.

" Ikut " Arghio sangat geram, dia harus bagaimana lagi Ya Tuhan.

" Kakaaaaa nanti tambah pusing, bobo aja ya? Janji deh cuman sebentar ko " Kanama mengangguk lalu menidurkan kembali badannya yang tak enak.

Arghio tersenyum lalu mengecup sekilas dahi hangat itu sebelum beranjak pergi.

Dengan gerakan cepat Arghio segera merebus nasi dengan air yang sedikit banyak, dia berniat membuatkan bubur yang biasa ibu nya buatkan untuknya, jika sedang tak sehat.

Tahap demi tahap sudah terlewati untuk membuat bubur spesial.

Kanama sudah memanggilnya beberapa kali, dan membuahkan teriakan menggelegar Arghio.

" Kaka sabar dong ih! Baru jadi bubur nya " Arghio menyuruh agar Kanama duduk terlebih dahulu dengan di bantu oleh bantal yang menahan kepalanya.

" Aaa " Kanama membuka mulutnya lalu menerima bubur buatan kekasihnya.

" Enak ga?? " Arghio menilik wajah Kanama, memang sih tak ada ekspresi apa apa disana.

Kanama hanya mengangguk dia tak sanggup mengucapkan sepatah kata karena terlalu lemas.

" Kerumah sakit ya ka besok " Kanama menggeleng keras, lalu menutup tubuhnya menggunakan selimut.

" Ihh kenapa?? " Kanama hanya menggeleng, Arghio yang gemas segera menerjang tubuh yang terbungkus selimut tebal miliknya.

Arghio membuka sedikit celah agar bisa melihat wajah Kanama, Kanama mata besarnya menatap Arghio.

Arghio menciumi wajah Kanama lalu menangkupnya lama.

" Kaka takut di suntik? " Kanama menggelengkan kepalanya kembali lalu di kecup kembali oleh Arghio.

" Terus apa dong? " Kanama menunjukkan obat yang tergeletak tak jauh dari dirinya.

Arghio tertawa terbahak-bahak, seorang Kanama bataram yang di pandang orang orang adalah CEO besar yang berwibawa ternyata takut kepada obat kecil.

" Kaka yaampun masa iya sih hahahha " Arghio mengusap air mata yang terjatuh dari sudut matanya karena kelelahan tertawa.

" Ko ketawa sih? " Kanama menyauti perkataan Arghio dengan suara serak nya.

Lalu kegiatan itu berakhir dengan Kanama yang menangis karena tak mau meminum obat.

Tapi dengan ocehan Arghio, Kanama luluh lalu meminum obat itu lalu menutup wajahnya takut di marahi kembali oleh Arghio.

" Sayang jangan marah lagi, takut... " Kanama masih menutupi wajahnya tapi kadang mengintip sedikit lalu ditutup kembali olehnya.

Arghio menggigit bibir bawahnya menahan gemas dan tawanya.

" Aku minta maaf tadi gamau minum, tapi- tapi besok gabakal gitu lagi " Kanama tercekat karena dia masih terisak, Arghio mendengarkan ocehan itu dengan tangan yang menutupi mulutnya kuat kuat.

" Sayang ko diem terus sih? Kamu disini kan? " Kanama membuka selimut yang menutupi dirinya, lalu mendapatkan Arghio yang merentangkan lengannya.

Seolah paham Kanama menubrukan dirinya di tubuh Arghio lalu memeluknya erat.

" Jangan nakal lagi! Jangan kaya tadi makannya kalo gamau aku marah kaya tadi ya? " Kanama mengangguk lalu menatap Arghio dengan tatapan binarnya.

Arghio mengecup kening Kanama kembali.

Saat sudah dapat apa yang ia inginkan Kanama menutup kedua matanya kembali.

" Maaf ya ka, aku marah marah tuh aku sayang sama Kaka, sayang banget, aku gamau Kaka sakit kaya sekarang, aku pengen Kaka tuh sembuh " Arghio mengelus lembut rambut hitam legam Kanama.

Kanama menenggelamkan wajahnya di perut Arghio, mencari kehangatan diri.

Kanama menenggelamkan wajahnya di perut Arghio, mencari kehangatan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Maaf ya burem, susah cari foto nya huhu)

[Gambaran Kanama sama Arghio]

Arghio mulai terlelap menyusul Kanama di bawah alam sadarnya.

TBC

YA BGTU SAYA IRI DENGAN MEREKA

Sweetness | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang