✿✿✿(5)

74 53 5
                                    

Boleh minta vote sama komennya??

Happy reading sayang

✿✿✿✿

Senandung merdu diruangan penuh debu, tercecer dimana mana bingkai usang yang sudah lama tidak dijamah oleh sang tuan dibiarkan begitu saja.

Debu itu menjadi saksi bagaimana lama nya ruangan itu ditutup, senandung itu masih bergema indah di telinga.

Di pandang satu per satu bingkai itu, ditilik, diraba, masih bagus dan halus.

" Kana kangen " pria itu memajang foto usang di tengah rumah, agar bisa dilihat banyak orang.

13 tahun lamanya Kanama dibesarkan oleh paman dan bibinya, kedua orang tuanya sudah pisah dan sudah di kuburkan.

11 tahun umur yang sangat muda untuk mengerti arti perpisahan selamanya.

Yang dirasakan Kanama saat itu hanya bisa menangis pasrah, saat mendengar ibunda tercinta dan ayahanda tewas mengenaskan bersama.

Kanama kecil mengusap batu yang terukir nama orang tuanya, di usap, di kecup, lalu terisak kembali.

Siapapun yang melihatnya akan merasa iba, Kanama kecil sudah merasakan pahitnya perpisahan.

Di besarkan oleh kepedihan dan di bangkitkan oleh air mata.

Semua tau bahwa hidup tak akan selamanya lurus, banyak halang rintangan.

Perlahan di bersihkan oleh kain basah, terpampang jelas Kanama sedang tersenyum sembari memegang piala pertamanya.

Piala pertamanya dia menangkan dalam lomba nyanyi, piala pertama dan terakhir yang di sambut kedua orangtuanya.

" Sepi " 1 kata terlontar begitu saja dari bibir Kanama.

" 13 tahun tuh udah lama, kenapa ga Dateng ke mimpi Kana lagi mah? " Kanama mengusap pipi sang ibunda dengan lembut.

15 menit menatap foto foto membuat luka di hatinya kembali terbuka, dengan cepat Kanama kembali mengemasinya, hanya foto ibunda dan dirinya yang dipajang disana.

15 menit menatap foto foto membuat luka di hatinya kembali terbuka, dengan cepat Kanama kembali mengemasinya, hanya foto ibunda dan dirinya yang dipajang disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweetness | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang