✿✿✿(2)

133 60 22
                                    

Boleh minta vote sama komennya??

Happy reading sayang

✿✿✿✿

Sore hari ditemani secangkir kopi hangat buatan tangan sendiri dan menatap langit sore yang menenangkan hati.

Sungguh nikmat nan tenang, ditambah suara anak kecil yang berlari kesana-kemari untuk mengejar bolanya dengan baju yang sudah lusuh dan mungkin dengan bau tak sedap?.

Momen ini sering di abadikan oleh Arghio, dia berfikir jika mereka sudah dewasa akankah suara ini akan selalu ada? Tentu saja tidak lebih sering menghabiskan waktu dengan teman baru nya atau bisa dengan kekasih mereka? Jadi itu alasannya Arghio selalu menyebutkan momen epic.

Jangan tanya alasan Arghio bersantai manja, dia sedang menunggu Rema yang bicaranya akan pergi ke alun alun untuk membeli sesuatu.

" Mana sih budak teh lila " Arghio mengecek jam di ponselnya lalu menunjukkan pukul 5 sore hari.

" Aa bade kamana burit burit kieu " sebut saja dia Malinah ibu dari ke 2 anak bapak Bino.

" Bade nganteur Rema tapi meuni lami " Arghio mulai menelepon Rema.

" Tong wengi wengi nya hariwang mamah " Arghio menganggukan kepalanya.

" Dimana keuneh ujang kasep " Rema sedang berlari terdengar deru nafasnya.

" Nganteur bapak heula tadi keheula ieu lumpat da " Rema mematikan telepon itu dengan sepihak.

" Yeuh kalahkah di pareuman " Arghio meneguk tandas kopi buatanya tadi.

" Aa bade ka alun alun nya? " Arghio memalingkan wajahnya untuk menatap si bungsu.

" Enya, kunaon? Bade ngiring? " Zahra menggelengkan kepalanya, si bungsu mulai mendekati Arghio.

" Dede hoyong seblak pang meserkeun aa nya? " Zahra tersenyum lalu memeluk tubuh Arghio, jika ada maunya dia seperti ini.

" Seblak wae nyeuri beuteung hayo " Arghio mengelus lembut rambut panjang Zahra.

" Atuh meuni hoyong aa " Zahra mulai mengerucutkan bibirnya.

" Anu lain atuh naon sok tong seblak " Arghio menangkap pipi gembul Zahra.

" Martabak! " Arghio tersenyum lalu mengangguk.

" Oke " Zahra kegirangan lalu mengecup pipi Arghio.

" GIO HAYUUUUUUUUU " Arghio langsung melesat cepat.

" Lila sia teh " Rema hanya mendelik.

" Ni ngomong wae buru keun " Arghio mulai menaiki motor jadulnya lalu men-starter.

" Naek " Rema dengan tergesa menaiki motor jadul itu.

Hening di perjalanan tak ada niat Rema dan Arghio membuka pembicaraan.

Lalu tiba tiba-

TIN!!!!!!

Rema yang sedang asik asik nya melihat kanan kiri banyak pedagang kaki lima di kagetkan suara klakson motor Arghio.

" CING BALEG ATUH " Arghio melanjutkan perjalanannya yang terhenti sejenak itu.

" Astagfirullahaladzim kamu teh aku reuwas " Rema memegangi dadanya yang berdegup kencang.

" Si mobil da teu sopan Jol belok wae " Arghio menggelengkan kepalanya.

10 menit mereka tempuh dijalan beraspal itu.

" Meuli naon sih? " Arghio menatap Rema dengan alis yang naikan.

" Soto " Arghio melotot kaget, hanya soto? Astaga di dekat rumahnya banyak menjual.

" Soto hungkul?!! NGAGAWEKEUN URANG MANEH " Arghio mencubit telinga Rema.

" Ih nyeri atuh! Beda soto na nu didieu mah giooooo " Rema mengelus telinga nya yang sudah dicubit Arghio.

" Sarua keneh eusi na mah kitu kitu wae " Arghio berjalan santai untuk membelikan pesanan adik nya, martabak manis keju.

" Jang Saha? " Rema bingung tumben sekali Arghio.

" Zahra " lalu Arghio memesan makanan itu.

" Ohhhh si cantik " Arghio melotot lalu menginjak kaki Rema.

" Naon naon siah si cantik si cantik " Rema mencubit lengan Arghio.

" Maneh ni sensi kunaon sih Bae weh da hayang muji hungkul ulah?!!! " Pedagang martabak yang mendengar pertengkaran itu hanya bisa tersenyum tipis.

" Ulah lah! Naksir nya maneh ka adi urang " Rema mengangkat bahunya.

" Dih emang hehehehhe " Rema tersenyum tengil.

" Jauh jauh maneh geuleh " Arghio membayar martabaknya.

" Dih anjir sok iye si tuyul, napa dia yang riweuh heeh padahalkan naksir si Zahra lain si gio " Rema menggelengkan kepalanya.

Di lanjutkannya perjalanan mereka menuju rumah masing masing.

TBC

Martabak enak ga sih malem malem gtu terus sama kopi 😫😫😫😫😫

Sweetness | MarkhyuckWhere stories live. Discover now